Gagal Menikmati Keheningan Semesta di Sunyi House of Coffee and Hope
Saya dan Marthina baru saja tiba di parkiran ketika seorang bapak-bapak berkepala pelontos mendadak menghampiri. Urung berbicara, Ia justru menggerak-gerakkan kan kedua tangannya, membuat gestur seakan Ia sedang membelok-belokkan setang motor. Sejurus kemudian, Ia kembali mengeluarkan gestur lainnya : membuka telapak tangan kanan dan digoyangkannya ke kanan dan ke kiri. Saya sedikit kaget dan kebingungan, tapi untungnya Marthina bisa memahami apa yang ia maksudkan.Continue reading