Guys, apa sih definisi dari kata ‘romantis‘ menurut pendapat kalian?
Dinner bareng kah? Belanja bareng kah? Atau mungkin Traveling bareng kah? Ah, jawaban-jawaban tersebut rasa-rasanya terlalu standar. Terlalu mainstream selayaknya apa yang sudah seringkali kita jumpai dalam adegan-adegan di sinetron layar kaca.
Sahabat sekaligus tetangga dekat saya, Kak Tri Wahyu, membawa kata romantis itu ke dalam level yang berbeda. Bersama Teh Umi, sang pasangan setia yang kini telah menjadi Isteri tercinta, Ia tidak hanya sekedar membangun bahtera rumah tangga. Ia juga berhasil membangun Toko Online bernama CentralStore, yang keseluruhan operasionalnya dijalankan oleh mereka berdua. So Sweet yah 🙂
Jangan salah, meskipun hanya dijalankan dari dalam kontrakan bersama sang Isteri, performa jualan dari CentralStore ternyata cukup luar biasa lho! Total sudah ada sekitar lebih dari 3.500 produk fashion, aksesoris dan elektronik yang berhasil dijual oleh Kak Wahyu ini semenjak pertama kali membuka toko pada tahun 2016 kemarin. Wajar saja kalau pada pertengahan September kemarin, akhirnya CentralStore berhasil mendapatkan Gold Badge di Tokopedia. Wahwah, keren banget ya 🙂
Ada banyak sekali cerita seru yang saya dapatkan ketika berkunjung ke rumah Kak Wahyu di Pondok Melati ini. Tapi pertama-tama, saya akan ceritakan dulu bagian paling romantisnya yah. Yakni sejarah kisah romansa Kak Wahyu bersama Kak Umi beberapa tahun silam, hehehe.
Jadi begini ceritanya. Pertama kali mereka berdua bertemu itu di tahun 2013, tepatnya di dalam sebuah pertandingan sepak bola antara kesebelasan Persipur Purwodadi melawan Persip Pekalongan. Adapun saat itu Kak Wahyu merupakan suporter Purwodadi, sementara Kak Umi mendukung tim Persip Pekalongan. Di dalam pertandingan itu lah pertama kalinya mereka mulai berkenalan dan saling bertukar nomor telepon. Komunikasi pun terus berlanjut sesudahnya, meskipun akhirnya hubungan mereka sekedar hubungan jauh alias LDR saja karena jarak antar keduanya yang terpaut cukup jauh.
Namun tentu saja, ketika cinta bersemi di dalam hati, ruang dan waktu tak lagi menjadi problema yang berarti. Meskipun jarak antara keduanya terpisah cukup jauh, tapi sama sekali tak menghalangi mereka untuk menjalin hubungan asmara jarak jauh, alias biasa disebut dengan LDR (Long Distance Relationship) selama lebih dari 4 tahun lamanya.
Akhirnya pada tahun 2017 kemarin, Wahyu dan Umi resmi bersanding di pelaminan sebagai pasangan suami isteri. Setahun kemudian, tepatnya di bulan Mei 2018, mereka pun dianugerahi buah hati nan cantik jelita yang diberi nama Anissa Aryila. Kehadiran sang buah hati ini tentu saja menjadi pembangkit semangat bagi Kak Wahyu dan kak Umi untuk terus semangat mengembangkan CentralStore ini.
Oya, ngomong-ngomong gimana sih awal mulanya. Kok Wahyu bisa sampe kepikiran untuk jualan online?
Jadi begini.. Awal mulanya sih, Wahyu itu sering nerima ‘titipan pesanan’ dari teman-temannya di proyek. Yah bisa dibilang semacam jasa titip (jastip) gitu lah ya. Berbagai macam barang pun berhasil ia transaksikan, mulai dari speaker, powerbank, hingga berbagai barang elektronik lainnya.
Meskipun tuntutan profesinya sebagai Pelaksana Proyek membuatnya sering berpindah-pindah tempat tinggal, namun hal tersebut tak menjadi halangan bagi Wahyu. Perhalan tapi pasti, Central Store pun terus berkembang. Selain semakin ramai, stock yang ada di rumahnya pun kini semakin banyak. Dari yang awalnya stock barang 3 atau 5 buah, kini sudah ada ratusan jenis barang. Barang dagangannya pun kini lebih bervariasi, ga cuma powerbank dan speaker tapi juga mulai merambah berbagai produk unik lain seperti Armband, Tas, dan berbagai produk unik lainnya.
Apalagi selalu ada Umi, sang isteri tercinta yang selalu membantunya dalam menjalankan bisnis ini. Tak jarang Umi pun sampai membantu packing-packing orderan yang masuk. Meskipun seringnya sih ya packingnya barengan, hehehe. So sweet ya, relationship goals banget nih
Satu hal yang saya kagumi dari Wahyu adalah keberaniannya untuk berspekulasi ditengah modalnya yang terbatas. Padalah, dengan dana modal yang tidak terlalu besar, mungkin normalnya kita akan bersikap hati-hati dan hanya berani stock barang sedikit-sedikit saja. Tapi Wahyu tidak begitu. Kalau sudah yakin produknya punya prospek bagus di pasaran, maka seringkali ia langsung stock cukup banyak produk.
Tapi tentu saja, Tuhan tidak pernah tertidur. Kerja keras dan semangat Wahyu akhirnya membuat Central Store tidak pernah benar-benar sepi orderan. Bahkan lebih kerennya lagi, meskipun harga produk yang ia tawarkan itu mungkin lebih mahal, tapi ia sanggup menjual lebih banyak dari para kompetitornya di Tokopedia.
Yah, hasil akhir memang tidak akan pernah menghianati prosesnya.
Ngomong-ngomong, kenapa sih kok dikasih nama Central Store?
Jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan ini benar-benar sukses membuat saya tertawa terbahak-bahak. Tidak ada makna yang terselubung, tidak ada rahasia yang aneh-aneh. Semuanya hanyalah spontanitas pikiran dari Wahyu saja. “Jadi kan dulu ga sengaja tuh liat Central Motor. Wah tak pikir-pikir kok bagus juga ya namanya”, terang Wahyu sambil menyeruput es dancow di depan matanya.
“Central.. Central.. Central Store. Ahhh udah dah ga pake pikir panjang lagi langsung saya pake, hehehe”. Mendengan penjelasan konyol seperti itu membuat saya tak sanggup menahan tawa lagi. “Ada ada aja dah, ahahaha”.
Tapi Alhamdulillah, meskipun tercipta dari spontanitas, tapi semangat dan konsistensi Wahyu membuat Central Store menjadi semakin ramai dari waktu ke waktu. Badge Gold di Tokopedia yang kini terpampang di Tokonya adalah bukti nyata dari seluruh kerja kerasnya. Apalagi, kini dengan kehadiran sang buah hati, tentu saja membuatnya semakin terpacu untuk membesarkan bisnis ini. (Pas curhat sih katanya pengen resign dan fokus jualan. Semangat Brader, There’s a will there’s a way!)
Well, kunjungan singkat di senja sepulang kerja ini membuat saya belajar banyak hal. Salah satunya adalah :
Bahwa rezeki dari Tuhan tak akan pernah tertukar. Yang perlu kita lakukan hanyalah kerja keras dan ikhtiar secara konsisten.
Langit-langit maghrib pun berubah dari kelabu menjadi hitam. Malam telah datang, dan saya pun segera berpamitan untuk kembali ke kediaman saya. Terima kasih Kak Wahyu atas waktunya ya!
See you on the next #JelajahOlshop !
CENTRALSTORE
Tokopedia.com/berkah95
Bekasi, 25 Oktober 2018.
Ditulis sambil menahan kaki yang pegal seusai lari keliling komplek.
Subhanallah so sweet bangeetttt. Sangat menginspirasi sekaliii mas wahyuuu sama teh umiiiii
Semoga kita juga begitu yaa. *etjieee
Ini mah, romantis dalam segala hal. Usaha dan sukses berdua ini.
Iya brader. Ga cuma kelihatan romantis, tapi memang benar benar romantis ya hehehe
wah keren banget. Memang pasangan harus saling support satu sama lain.
Benar sekali Kak Enny. Apalagi di Era digital ini, isteri pun masih bisa support usaha suami dengan berjualan di rumah. hehehe
Membaca tulisan yang menginspirasi. Ulasan cerdas dari mas Fajar ini hanya satu kesan yang bisa saya ambil dan belajar dari sosok luar biasa, mas Wahyu dan Teh Umi (maaf kalau saya salah menyebut).
Namun sebelum berkomentar soal inspirasi yang saya maksudkan di atas izinkan saya menyampaikan hal ini. Ado mas Fajar saya sudah mau berkomentar seperti ini mas, “eh mas Fajar itu salah nulis, seharusnya persipura bukan persipur, tetapi ternayata yang dimaksudkan adalah persipur Purwodadi. Ya pelajaran yang berharga saat meninggalkan jejak di blog, baca dulu dengan seksama baru komen supaya nyambung hehheee…jadi ngakk sendiri mas soal persipur kwkkw kirain persipura hahaha,
baiklah soal mas Wahyu dan istri tercinta… saya kagum sekali dengan pernyataan ini KEBERANIAN BERSPEKULASI DI TENGAH MODAL YANG TERBATAS, bagian ini, entah mengapa menurut saya sangat menarik dan sepertinya memberi inspirasi baru bagi saya. Terima kasih mas Fajar, bermanfaat sekali soal pernayataan spekulasi dan modal terbatas, tentunya hitung-hitungannya harus benar-benar matang… benar seperti itu mas Fajar dan mas Wahyu?
Saya sangat setuju—-SETUJU BANGAT bahwa hasil akhir tidak akan pernah menghianati proses. Dalam hal apapun ini sangat berlaku.
Kesimpulannya:
Tulisan ini sangat bermanfaat (bagi saya) dan inspirasi sekali, sampaikan salam kagum dan kenal saya pada sosok inspirasi itu mas Wahyu. Sekaligus terima kasih atas ulasan berlian mas Fajar yang luar biasa ini sehingga saya bisa memiliki ide segar untuk menentukan titik fokus dan kapan harus memulai. Luar biasa. Kagum… Nice post..
Kalau di sekolah saya kasih nilai 100 hahaha salam sukses selalu ya mas Fajar…semangat
Alhamdulillah, terima kasih ya Pak Martin sudah bersua kembali ke blog saya ini 😀
Itu Persipur memang agak mirip-mirip namanya dengan persipura, hehehe. Sama seperti klub sepak bola di daerah saya (Kuningan) Namanya Pesik, hampir mirip sama Persik (Kediri).
kalau Wahyu dia memang instingnya tajam sekali. Beberapa kali dia berani borong stock produk, tapi produk tersebut senantiasa laku di pasaran. Saya malah kalah hehehehe. Adakalanya dia juga rugi kok, Pernah stock barang banyak tapi ga laku. Tapi itu ga bikin dia kapok, malah lebih semangat buat jualan lagi 😀
Wah wah saya ngefans deh pokoknya sama Guru Kekinian yang satu ini, hehehe. Terima kasih ya Pak Martin.
Saya jadi ingin membesarkan toko di tokopedia, tapi ya itu terkendala sama produknya. Masih bingung barang yang akan dipasarkan atau dijual. Kira-kira bisa jadi motra dropshipnya kagal ya?
Kalau jualan mah gampang2 saja kok masbro. Asalkan tekun insya Allah jalan mah akan ada.
Kalau bingung mau jualan apa, ikutan aja komunitas Tokopedia. Nanti bisa ketemu2 temen yang jualan, bisa diprospek untuk jadi supplier, hehehe 😀
Sweet banget.. jadi inget pengalaman jg.. btw ka wahyu sm teh umi wajahnya mirip bgt ya… sukses terus centralstore..
Alhamdulillah, jadi kepengen juga seperti dia ya, ehehehe.
Sukses terus juga yaa buat PGX 😀
Semangatnya luar biasa ya. Romantis, termasuk urusan pekerjaan. Semoga rejeki selalu lancar.
Iya luar biasa semangatnya kak wahyu memang keren sekali. Aku justru banyak belajar dari beliau 😀
Mengendalikan sebuah bisnis dari rumah sepertinya mengasyikan sekali yach, salah satu keuntungannya adalah bisa dekat dengan Keluarga.
Setuju sama Kang Nata, hehehe. Memang dari dulu aku juga ingin bisa seperti ini. Uang datang tapi keluarga tetap dekat 😀
Luar biasa…meski dari komtrakan ke cil bisa muncul toko online yang sukses, Saya kapan ya bisa sukses…Punya toko online tapi omsetnya belum memuaskan
Iya, banyak juga teman-teman yang sukses walaupun usahanya dijalankan jadi kontrakan. Saya banyak belajar darinya, hehehe.
Asalkan istiqomah, Insya Allah rezeki mah ga akan kemana kak hehe
Usahanya menginspirasi dan patut diacungi jempol …, soalnya belum tentu sebuah pasangan bisa klop dan seia sekata menjalankan usaha bersama.
Dua isi kepala berbeda pendapat dan kadang jadi benturan.
Nah kalau pasangan ini bisa berkolaborasi dengan baik.
Benar sekali kak Himawan. Saya pribadi juga banyak terinspirasi dari beliau..
Semoga suatu saat bisa klop bersama pasangan ya bikin usahaanya 😀