Cerita Ngakak di Big Bang Festival 2024

Cerita Ngakak di Big Bang Festival 2024

Jam dinding di Museum menunjukkan pukul 12.00 siang, pertanda matahari sedang tinggi-tingginya. Harusnya kala itu kami segera bergegas sesuai rencana awal untuk menuju ke Big Bang Festival di JiExpo Kemayoran. Tapi apa daya, panggilan keroncong dari dalam perut, membuat kami memilih untuk istirahat sejenak di depan deretan penjual makanan di depan Museum Bank Indonesia.

Diantara lautan pedagang kaki lima itu, kami menjadikan mie ayam sebagai pilihan. Bukan tanpa alasan kami memilih makan siang disini, sebab jika beli jajanan di area exhibition, tentulah harganya akan jauh lebih mahal. Berkali-kali lipat harganya.

Dan kalau menurut salah satu psikologi yang pernah saya baca, pergi berbelanja dalam kondisi perut kenyang itu bisa mengurangi persentase belanja impulsif. (Tapi ini gak ngaruh si. Soalnya saya mah biar kenyang atau laper, tetep males ngeluarin duit.. hahaha)

Setelah perut terisi, motor pun langsung tancap gas kembali. Perjalanan dari area Kota Tua ke JiExpo Kemayoran tak butuh waktu lama, hanya sekitar 15 menit saja. Sehingga kala kedua kaki kami tiba di depan gate masuk, arloji saya baru menunjukkan pukyul 12.30. Ngacir lah itungannya.

Meleng Dikit Langsung Nenteng Sepatu

Tepat kala kami akan melewati gate, tiba-tiba saya merasakan sebuah panggilan alam. Mau tak mau, saya pun minta Thina untuk menepi sejenak. “Mih, bentar ya. Aku mau ke toilet dulu”.

Thina hanya mengangguk, sementara saya langsung menghambur ke toilet.

Tak lama kemudian, saya berniat untuk berjalan kembali ke arah gate. Namun tiba-tiba, sebuah cahaya hijau menyinari ubun-ubun saya. Usut punya usut, ternyata ada Stand Sepatu League di depan sini!

Saya langsung ingat, tahun kemarin mereka menjual barang-barang stok lama dengan diskon hingga 90%. Bayangin aja, dari harga 750 ribuan kena diskon segitu banyak, jadinya cukup bayar 90 ribuan saja. Dan sepertinya, tahun ini pun mereka tetap melakukan hal yang serupa. Lumayan banget ini.

Saya pun langsung terdistraksi, menghampiri mbak-mbak yang sedang berjaga dan menyanyakan sebuah pertanyaan standar pria-pria berkaki raksasa.

“Mbak, maaf.. kalau sepatu ukuran 44 ada gak ya?”

“Mau modelnya yang mana mas?”, sahut mbaknya mencoba konfirmasi.

“Apa aja mbak, yang penting ada ukurannya”. Yah, begitulah nasib memiliki kaki jumbo di negara +62. Boro-boro mikirin model, ada ukurannya aja udah Alhamdulillah.

Sejurus kemudian, mbaknya langsung berjalan ke arah samping stand, mencoba mencari beberapa sepatu yang cocok dan kembali dengan sebuah pilihan. Saya segera mencobanya, hanya untuk mendapati kenyataan bahwa nomor tersebut masih kurang pas di kaki saya.

Tiba-tiba mata saya menangkap sebuah dus dengan angka 45, seperti yang saya cari. Tak mau buang waktu, saya langsung minta mbaknya ambilkan dus tersebut. Sepertinya modelnya beda, tapi tak apalah.. Prinsip saya, model mah nomer sekian. Yang penting muat di kaki aja dulu lah.

Sepatu itu berwarna abu, alas warna hitam dan agak tinggi. Sepertinya peruntukannya untuk riding motor. Saya langsung kepincut saat melihatnya, dan segera membawanya ke kasir untuk langsung melakukan pembayaran.

Tepat di depan kasir, tiba-tiba saya melihat gestur aneh karyawan lain ke staff yang melayani saya. Ia seakan memberi kode, seraya berbisik namun suaranya masih bisa sedikit saya dengar. Tak lama, barulah saya sadar kalau dus sepatu yang saya pilih ini sudah ada namanya.. Kayaknya tadinya udah ada orang dalem yang nandain.

Tapi yaa, posisinya kan saya udah mau bayar yaa. Jadinya ya udah, teteup dilepas ke saya lah itu sepatunya. Agak kesian sih, tapi ya gimana yaaa.. kan udah dibayar. Wah, kayaknya rezeki anak soleh lah ini mah, ngoehehehe

“Lah pih, kucariin dari tadi. Kirain kemana, gataunya udah belanja duluan.“, Suara Thina memecah keheningan. Ternyata sedari tadi ia mencari-cari saya, dan alangkah dia kagetnya ia tatkala suami sablengnya ini malah ngeduluin belanja.

“Parah banget… meleng dikit, tau-tau udah nenteng sepatu aja.”

Sambil ditemani suara misuh-misuhnya Thina, kami pun berjalan melewati gate masuk.

Beragam Diskon Buku & Barang Murah

Buat yang belum tau, Big Bang Festival ini memang sebuah event tahunan yang biasa dilaksanakan di akhir tahun. Dalam festival ini ada banyak kegiatan menarik seperti festival musik, kuliner, serta bazaar barang murah.

Yang disebutkan terakhir tentunya jadi tujuan utama kami jauh-jauh datang dari bekasi. Diskonnya up to 90% euy! Dan saya sudah dapet pulak satu, hehhee

Untuk mengeksplorasi semua tenant, nampaknya sih butuh waktu seharian penuh. Sebab, total ada tiga hall yang digunakan di acara ini. Namun mengingat waktu kami tidaklah banyak, maka kami langsung tancap gas sejak awal kedatangan.

Hall pertama yang kami kunjungi, berisi buku-buku dan berbagai perlengkapan komputer. Langkah Thina langsung terhenti kala ia melewati sebuah stand buku. Kayaknya sih, dia tertarik untuk membeli buku cerita anak-anak, yang tentunya bisa jadi pendamping putri sebelum tidur.

Murah-murah banget euy, mulai dari 10 ribuan aja harga bukunya.

Novel-novel gitu juga ada, tapi mengingat waiting list baca buku saya masih seabreg-abreg, jadi saya putuskan untuk tidak membeli apa-apa.

Ramainya Bazaar Produk Rumah Tangga

Pindah ke hall berikutnya, kami langsung kaget ketika melihat antrian yang cukup panjang. Sepertinya sih, di hall ini ada produk-produk rumah tangga dengan opsi yang lengkap diskon harga yang fantasis. Total lebih dari 5.000 produk coy!

Dan antrian di depan hall ini bukan perkara penuh, tapi emang karena dibatasi aja sama panitianya. Biar gak chaos kali yak pas di dalemnya.

Ketika diperkenankan masuk, kami disambut oleh deretan petugas yang berjaga. Ternyata untuk masuk kesini, tidak diperkenankan membawa tas dan barang apapun. Wah, saya sih seneng ya liatnya. Mayan, ngurangin beban barang bawaan jadinya, hehehe.

Area dalam hall sini didominasi oleh barang-barang dapur. Seperti piring, wajan, toples, dan berbagai hal lainnya. Tentunya kalangan emak-emak mah langsung kalap ya liat beginian. Saya perhatiin, ada banyak banget yang bawaannya seabreg-abreg, bahkan sampe satu troli penuh!

Untuk para jastiper juga ada spot khusus gitu sih yang udah disediain. Satu momen, saya gak sengaja liat seorang emak-emak sedang live Tiktok, memperlihatkan barang di tiap etalase satu per satu dengan penuh semangat. Mantep juga sih ya, kemajuan teknologi ada sisi positifnya buat jadi tambahan penghasilan.

Tapi sayangnya, saya mah ga begitu excited. Meski banyak barang dengan diskon fantastis, saya ngerasa bahwa… ah, di rumah juga udah cukup. Sebagai penganut frugal, tentu saya selalu punya prinsip : beli karena butuh, bukan karena murah.

Akhirnya kami gak mengambil banyak barang di hall ini sih. Cuma sandal Porto yang diskon jadi 30 ribu, dan sebuah bantal guling seharga 40 ribu.

Setelahnya, saya udah gak kuat jalan lagi. Jadi saya biarkan Thina berkelana sendiri, sementara saya duduk ngemper di salah satu area yang kosong. Sekitar satu jam berselang, ia pulang dengan beberapa pasang baju, celana, dan parfum.

Antiklimaks yang Bikin Ngakaks

Arloji saya menunjukkan pukul 15.00 tepat. Pertanda kami harus segera bergegas pulang, membelah jalanan Jakarta lalu menuju ke rumah orang tua di Cimanggis, Depok.

Well, sebenarnya masih banyak waktu untuk berbelanja, tapi saya dapat info kalau adik bungsu saya ingin mengajak kumpul dalam rangka traktiran ulang tahun. Jadi singkat cerita, saya pun kembali ke Depok. Menikmati momen tahun baru dan kumpul keluarga disana.

Barang-barang dari Big Bang? Ah, saya gak cek sama sekali…

Barulah di tanggal 2 Januari pasca pulang ke kontrakan, saya membongkar barang belanjaan untuk kemudian disortir dan dirapihkan. Hampir tidak ada yang aneh sih, semuanya nampak baik-baik saja.

Sampai kemudian saya melihat kembali sepatu League yang saya beli itu.

Warnanya abu. Bentuknya macho. Ada dent sedikit, tapi aman lah. So far so good.

Tapi perasaan saya kok kayaknya ada yang aneh. Apaan ya?

Saya lihat-lihat kembali sepatu itu dari semua sudut, sambil mencoba memakainya secara langsung. Kaki saya seakan menolak, terasa tak pas.

Barulah disitu, saya menemukan sebuah kejanggalan nan asyem.

LHA BUSETTTTT.. INI KOK SEPATUNYA KIRI SEMUA??

Lhaaaa gimana ceritanya cobaaa. Kalo sepatunya kiri semua, terus kaki saya juga mesti diganti jadi kiri semua gitu? Hiyaaaaaaahhh…

Saya pun segera cerita ke Thina dan segenap keluarga. Tau apa respon mereka?

Thina : “Mangkanya, ngambil jatah punya orang laen siii. Jadinya kena karma.”

Adek Bungsu : “Yaudah cari aja di OLX. Kali aja ada yang jual kanannya doang.”

Bapake : “Jangan dipake Tuy. Ntr belok kanan terus jadinya.”

Waktunya saya untuk mengatakan :

Bangkeeeeeeeeee……

Bekasi, 08 Januari 2024
Ditulis sambil menyeruput Americano Cup Jumbo dari Tomoro


Semangat penulis kadang naik turun, jadi boleh lah support biar update terus.

Silahkan klik link dibawah
Atau bisa juga dengan cara transfer ke :

BCA : 6871338300 | DANA : 081311510225 | ShopeePay : 082110325124

Baca Juga :  Pengalaman Seru Ikutan Islamic Lover's Camp

Fajarwalker

A Man with frugal style living. Sering dikira pelit, padahal cuma males keluar duit.

More Reading

Post navigation

31 Comments

  • Pantesan di sana tadi sepatunya udah di kasih tanda ya wwkwkwk…maksudnya ya gitu mungkin …tapi gimana ya..pembelinya kadung semngat

  • Pas di beberapa paragraf awal udah mau cengin kak Fajar, “Cieee pake pattu bayyyuh” Lah kok makin ke kiri eh beneran kiri semua itu sepatu hihi.
    Jadi reminder dah pengalaman uniknya, biar kalo lagi semangat belanja, kudu teliti pas beli dan pas bayar hehe.

  • Walah walah, mau ngakak tapi gimana ya
    Emang klo belanja nggak boleh buru-buru, kudu teliti
    Biar nggak zonk ya
    Sabar ya mas, jadikan pengalaman berharga yang menghibur ya

  • Memang susah cari sepatu ukuran besar disini, apalagi yang ukurannya 44 atau 45. Aku akhirnya pakai 43.

    Murah banget ya diskon nya sampai 90%, dapat buku murah cuma 10 ribuan.

  • Yaiisshh!!
    Endingnya GONG pissaann…
    Cocook jadi komikaaa, mas Fajaarrr..

    Sumpil aku gak ekspek samsek kalok sepatunya kiri semua.
    Elaahh!
    Dari sekian banyak cobaan, kenape kudu sepatu sii.. padahal mah uda mulai tumbuh benih-benih cinta nih.. jadi retak seketika dah tuu..

    Bhuahahahaa.. monmaap.
    Saya numpang ngakak.

    Apesiii Big Bang Festival!
    Jadi pen bilang “Uhuuyyy!!!”

    **serius ini nanya.. apa gabisa ditukerin tu, Bang?
    Rasanya kalok cinta, kudunya bisa sii.. diusahain.
    Aiih!!

    • Hahahaha bener banget. Kalo cinta, harusnya beneran bisa dipaksakan ya. Wkwkwkwk… aduh ngakak pisan aku di part yang itu. Tp kalo sepatu, aku rada susah tertarik walopun diskon besar. Yang pasti bikin ngiler mah bagian peralatan rumah tangga sama buku. Aduh susah ditahan 😀

  • Pentingnya selalu ngecek belanjaan sebelum pulang, kalo suamiku telaten, akunya yang enggak ya daripada kejadian kayak gini, bisa2nya dapat kiri semua. Harganya berapa itu Mas?

  • endingnya hahaha
    dateng ke acara kayak gini, memang dijamin bikin kalap ya.
    Bisa dibilang semua keperluan rumah ada, dari sepatu, buku-buku sampe masalah per-wajanan juga ada.
    Aku jadi inget, dulu di Jember ada event serupa, mungkin mirip expo tahunan yang mana instansi daerah juga ada yang bergabung, pengunjungnya wuihh banyak bener. Semua yang dicari ada disana, sayang banget sekarang udah ga aada acara begini

  • Aduh itu bazaar bukunya bikin mupeng. Kepengen borong eh ih. Walopun, aku seringnya numpuk buku bersegel. Dibacanya entar-entar. Ini kalo dating ke sana bareng suami sama anak-anak, pasti mereka mupengnya ama mainan itu deh. Eh eh… itu bazaar perabot rumah tangga, pasti bikin aku betah juga pilih-pilih. Ke sana kudu bawa duit sekarung. Eh saldo yang digitnya banyak. Biar puaaaaas

  • Saya curiga, kelainan itu yg dibisik-bisik pelayannya deh. “Tuh, lihat ada yg berminat dengan sepatu kanan semua.
    Terus temannya ngomong begini, “bukaaan, itu kiri semua.”
    Sang kasir kasi kode, “hust, diam. Biarin saja. Kan masih ada tuh di gudang sepatu yg kanan kirinya beda ukuran.” Hahahaha.

  • Ishhh ya ampuunnn,plot twist bangetttt memang klo ada pameran kek gini, kita kudu kedepankan prinsip curigesyeeennn.
    kok bisa diobral segitu muraahh, jangan jangan…… apalagi mba yg di kasir kan sempat kasih gesture yg aneh jugaaa

  • Hahaha, ngakak banget baca ceritanya! Dari sepatu kiri dua-duanya sampai momen diskon gila-gilaan di Big Bang Festival. Bener-bener momen yang seru dan menghibur! Suka banget dengan prinsip berhematnya meski godaan diskon besar, tapi akhirnya dapat pengalaman tak terlupakan yang lebih berharga. Semoga sepatu kiri itu jadi cerita lucu yang bisa dibawa ke mana-mana ya! wkwkw

  • Wkwkwkwkwkwk….maap ya masss..saya ikut ngakak hahaha…
    Yaaa mungkin bener juga kata mb thania mungkin itu gegara ngambil hak orang ato gara2 pamitnya ke toilet tapi malah mlipir beli sepatu hehe…
    Tapi beneran sie kocak kok bisa yaa kiri semua pas bayar gak pake ditunjukin gt kah sama petugasnya?hehe…sabar ya masss 🙂
    Btw aku kalo kesana pasti beneran kalap deh apalagi yg segala printilan rumah itu biasanya kan lucu2…tp saya jug alagi belajar sie frugal living..beli yg bener2 butuh bukan pengen aja

  • Ampyuun Mas…kok isok? Sepatu kiri semua?

    Kok ya gak dicoba dulu. Apa karena efek belanja buru-buru?

    Kirain Big bang festival itu konser musik doang, ternyata bisa belanja dan kulineran di sana.

    Aku bakal sama kayak Thina yaa… excited buat beli buku anak. Hadiah buat bocil.

  • Ya salam, endingnya bikin ngakak banget. Tapi kok kesel juga yak gimana dah itu Sepatu League bisa kiri semua . Murah parah tapiiii, bikin kesel. Mana size nya agak susah dicari pulak.

    Tahun 2023 daku beli Sepatu League di Big Bang Fest dan tahun ini sudah terpaksa harus di buang karena solnya mangap . Yaaa gitu deh yaa, kayaknya stok lama makanya bisa nyungsep banget harganya.

    Jadi pembelajaran berharga nih kisah mas Fajar, jangan langsung happy banget dapet sepatu murmer mesti double check dan pake ulang sebelum bayar. Gapapa yaa, sesekali ketemu momen kek gini buat diambil hikmah dan pembelajaran berharga.

    Perabotan dan elektronik di Big Bag Fest emang bikin ngilerrr tapiii kayaknya kalau enggak butuh-butuh amat jangan kalap. Soalnya pas sampe rumah bisa nyesel. Kecuali emang jastipers atau barangnya mau dijual lagi yak lain cerita.

  • ya Allah mas, kok ga dicek sih . Untung murah ga nyesek amat. Tp kan ttp nyesek .

    Mau diapain tuh sepatu sekarang .

    Btw, ini pas baca awal2nya, aku pikir kalian berdua mau nonton konser big bang Korea , ternyata festival yg lain yaaa . Soalnya aku inget thina kan suka grub idol juga . Makanya td mikir dulu, sejak kapan big bang ada datang ke Indonesia, kok aku ga denger beritanya

  • Astagah mas.. Kenapa dah beli sepatu cuma nanya nomor doang? Diliat modelnya kek, cek lagi sol/jahitannya, dicobain nyaman apa nggak. Anak² sy cowok klo beli sepatu lama beud pilih², muter², nyoba²…
    Hadeuh untung harga cuci gudang yak, anggap aja donasi jadinya hahah.

  • Waduh, kok bisa sih kiri semua sepatunya. Bisa dituker lagi nggak Kak? Sayang banget kan mubazir, hehe …
    Saya baru nemuin ada yang beli sepatu malahan begini. Wkwkkw
    Emang pas beli nggak dicek lagi atau dicobain? Hihi … Harusnya Kakak beli sepatu, istri dan anak juga dibeliin.

  • endingnya kok lucu banget sih mas fajar hahahaha mungkin bener kata keluarga juga kalau itu karma. peace mas. Tapi emang kalau ada yang diskon gitu harus lebih di periksa lebih detail karena ya kadang kalau gak case mas fajar, ada juga beda nomor tuh. kan mau hemat jadi rugi kita ya.

  • Bhuakakakakakakak aku ngakak banget ini pas baca ending, mau komen lah kok malah Fajar yang belanja duluan bukannya Thina yang biasanya cewek tuh kan lebih doyan ya soal belanja.

    Eh tapi kocak banget seh, sepatu bisa kiri semua gitu, otakku langsung bertanya keras emangnya pas sebelum pergi ga dicek yang bener lagi wkwkwkwk

    Makasi loh Jar udah bikin aku ngakak.

  • gagal fokus lihat harga barang-barangnya ya, affordable sekali jadi penasaran pengen ke sana juga tapi sudah usai ya, btw mas baju anak dangdut modelan gimana ya, baru dengar, berenda-renda gitu kah hehe, jadi ngebayanginnya kayak buat dipakai artis dangdut kalau lagi konser mas Fajar hehe

    Btw itu Sepatu League-nya lumayan tuh dari 750 jadi 90 aja wah murah banget, btw saya juga punya satu udah bertahun-tahun awet banget

  • Asik kalau ke pameran banyak diskon kayak gini deh. Suka laper mata. Tapi ga sampai beli sepatu nganan semua juga sih. Wkwkkww. Maap ngakak nih Mas. Bisa balikin lagi ke League nya? Siapa tau ada yg sepatunya ngiri semua?

  • Sampek skarang uda ketemu solusinya ga, Bang… sama si sepatu kiri semua?
    Aga nyeseekk di bagian itu yaa..
    Mana dijual lagi juga kagak ada yang mau, pasti.

    Sampek kepikiran nih..
    Kalok beli barang diskonan, kudu banyak hal yang diwaspadai, biar gak kena jebakan betmen kek gituu.. ((MENANGGIISSS))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *