Kerja Keras Lebih Cerdas Dengan Asus Vivobook S14, Laptop AI 2025 Terbaik.

Kerja Keras Lebih Cerdas Dengan Asus Vivobook S14, Laptop AI 2025 Terbaik.

“Sir, there are still terabytes of calculations required before an actual flight..”

“JARVIS! Sometimes you gotta run before you can walk!”

Dialog iconic antara Tony Stark dengan kecerdasan buatan nan canggih bernama JARVIS di film Iron Man itu masih terngiang dalam kepala saya hingga saat ini. Saya ingat betul, betapa kerennya visualisasi proses penciptaan armor Iron Man Mark II dalam film tersebut.

Bukan kilau CGI semata yang membuat saya terpana, namun momen istimewa ketika Tony Stark mengerjakan project desain armor Mark II dengan melibatkan diskusi dua arah bersama JARVIS.

Kombinasi antara kecerdasan artifisial, berpadu dengan kreativitas luar biasa dari pikiran manusia. Demikianlah, kolaborasi antara keduanya menghasilkan sebuah mahakarya Mark II nan epic dalam waktu pengerjaan yang super cepat dan efisien.

And well, time goes on..

Setelah belasan tahun berlalu, siapa yang sangka ternyata teknologi kecerdasan buatan yang tadinya hanya sekedar fiksi belaka, kini benar-benar hadir di dunia nyata.

Ilustrasi AI | Source : Freepik.com

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) bertumbuh dengan sangat cepat dan pesat. Kehadirannya bukan hanya sekedar mendisrupsi berbagai ranah industri, melainkan benar-benar mengubah cara berkehidupan seluruh umat manusia masa kini.

Banyak sekali pekerjaan yang tadinya kompleks dan butuh begitu banyak tenaga manusia, kini bisa dikerjakan oleh lebih sedikit tenaga dengan proses pengerjaan yang lebih cepat dan efisien.

Pada akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka.. Kita semua memang harus cepat-cepat beradaptasi.

AI Untuk Produktivitas yang Maksimal

Selayaknya cerita JARVIS yang saya sebutkan di paragraf awal, kolaborasi antara kita dengan AI memang berpotensi untuk membuat produktivitas kita bisa meningkat sangat drastis.

Dan ini bukan sekedar teori belaka, sebab dalam keseharian pun sebenarnya sadar ataupun tidak kita sadari, banyak sekali pekerjaan yang kini menjadi lebih efisien dengan menggunakan bantuan dari ‘asisten AI’.

Dulu, frasa produktif itu identik dengan kerja lembur, begadang, atau multitasking sampai larut malam dan lupa waktu. Sekarang? Produktif itu berarti kerja lebih cepat, lebih pintar, namun tetap bahagia. Again, AI adalah kuncinya.

Beberapa contoh pengaplikasiannya, diantaranya adalah :

a. Membuat Ide dan Tulisan Secepat Kilat.

Sebagai seorang content creator, membuat sebuah tulisan berkualitas yang baik tentunya merupakan sebuah keharusan. Namun seringkali, proses penciptaan tulisan itu menghabiskan banyak waktu dan membutuhkan effort yang luar biasa.

Apalagi sekarang, output dari tulisan itu makin terfragmentasi. Tidak berhenti hanya di satu platform saja. Adakalanya saya menulis panjang lebar di platform seperti WordPress, namun di lain waktu saya juga harus bisa menulis dengan gaya yang lebih pendek dan to the point seperti caption Tiktok dan Instagram.

Kalau hanya mengandalkan imajinasi diri sendiri saja, walah.. yang ada bisa meledak kepala ini, hahaha. Semakin dipaksa, yang ada semakin mentok dan mulai burnout. Ujung-ujungnya nanti malah kena writers block.

Ilustrasi penggunaan ChatGPT dan Copilot.

Dengan tekonologi saat ini, saya cukup membuka AI generatif (seperti ChatGPT, Gemini atau CoPilot), mengetikkan ide dasarnya, mengembangkan konsep yang dibuat, dan selanjutanya.. BOOM! Draft tulisan pun langsung beres saat itu juga.

Selanjutnya tinggal dipoles dan dikembangkan lagi, perkuat dengan data-data tambahan yang itupun kita bisa cari secepat kilat dengan bantuan AI. Sudah, selesai. Mantap sekali kan?

Gak cuma itu, AI juga bisa bantu :

  • Merapikan grammar dan kesalahan penulisan
  • Menyusun poin-poin jadi paragraf yang nikmat dibaca
  • Menyediakan variasi judul biar nggak itu-itu aja

Kerja lebih cepat? Jelas. Tapi yang lebih penting : saya bisa fokus ke ide besarnya, bukannya malah stuck di proses brainstorming dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan sebuah tulisan sederhana.

b. Editing Visual Lebih Mudah, Tanpa Hambatan

Zaman dulu, edit gambar itu butuh skill Photoshop yang mumpuni. Butuh hardware khusus, dan nggak semua orang punya aksesnya.

Sekarang? Perkara hapus background, ganti warna, bahkan bikin desain promosi pun bisa dikerjakan oleh siapapun dan dengan menggunakan perangkat apapun. Mau di laptop, tablet, atau hape sekalipun. Tentunya dengan bantuan dari AI.

Makanya sekarang jangan kaget, kalo emak-emak pun perlahan sudah bisa bikin desain visual yang menarik. Gak cuma anak DKV doang lho yang bisa.

Penggunaan AI membuat proses pembuatan desain kreatif jadi jauh lebih mudah. Selain dari template yang tersedia, kehadiran AI generatif pun membuat proses pembuatan desain jadi semudah menjentikkan jari.

Beberapa contohnya, diantaranya :

Ilustrasi : Project desain dengan menggunakan Canva.
  • Mau bikin banner buat promosi dagangan atau acara? Dengan bantuan AI di Canva, bisa bantu generate layout otomatis. Sisanya tinggal dirapihin barang sebentar saja.
Ilustrasi : Penggunaan AI untuk mengubah background foto
  • Pengen ganti background foto produk? Dengan ChatGPT, sekarang bisa langsung jadi hanya dalam sekali klik. Tinggal masukin prompt yang sesuai.
Ilustrasi AI generatif dengan Freepik
  • Mau desain kelihatan lebih menarik dan professional tapi nggak bisa desain sama fotografi? Gampang. Tinggal masukin prompt, dan AI bantu bikinin gambarnya.

AI membuat kita nggak perlu lagi jadi desainer professional untuk bisa bikin desain yang terlihat professional. Tanpa harus menguasai berbagai software editing yang rumit, kita tetap bisa membuat hasil akhir yang baik dan nyaman dipandang mata.

c. Editing Video Jadi Makin Seamless

Ilustrasi edit video dengan aplikasi Capcut

Jika ada perbedaan terbesar antara editing video di masa lampau dengan masa sekarang, maka saya bisa bilang AI adalah faktor utamanya. Karena jika dulu dimana proses edit video membutuhkan banyak effort, sekarang sudah banyak sekali fitur berbasis AI yang membuat pekerjaan edit video terasa semakin mudah.

Ambil contoh, fitur Autocaption atau Subtitle generator. Dulu, untuk menambahkan subtitle itu kita perlu menulis dan menyesuaikan teks dan dialog secara manual satu per satu. Sekarang? Cukup sekali klik, semua subtitle bisa langsung muncul dengan animasi yang menarik dan akurasi yang presisi.

Dulu untuk memisahkan subjek dalam video, kita harus pakai green screen atau edit video frame by frame. Sementara sekarang, proses seleksi subjek ini bisa dilakukan oleh AI dengan instan bahkan tanpa butuh green screen sama sekali.

Ilustrasi instant background removal dengan aplikasi Capcut.

Dan jangan lupa fitur-fitur seperti noise reduction, video stabilization, serta berbagai filter-filter unik dan lucu. Itu semuanya berbasis AI lho aslinya.

Itulah kenapa, AI bikin kita bisa kerja lebih cepat, lebih fokus, dan lebih efisien.
Kita nggak perlu lagi buang waktu untuk mikirin hal-hal teknis, karena semuanya bisa dikerjakan instan dan otomatis. Akhirnya kita jadi punya banyak waktu untuk hal-hal yang lebih penting dan esensial.

Pentingnya Perangkat yang ‘AI Ready’

Beberapa penjelasan barusan mungkin bisa bikin kamu jadi lebih ‘melek’ akan AI, dan kini jadi sadar bahwa pengaruh AI dalam kerjaan sehari-hari itu memang sebegitu masifnya. Betul tidak?

Tapi sayangnya, meski sadar akan manfaat dari AI. Namun kenyataannya orang-orang justru banyak yang lupa dengan sebuah hal yang paling fundamental :

Nggak semua perangkat, bisa menjalankan fitur AI dengan maksimal.

Yap, meskipun vast majority dari AI itu berbasis cloud alias mengandalkan koneksi internet, tapi faktanya dewasa ini semakin banyak juga AI yang menggunakan teknologi berbasis offline.

Sistem seperti ini memang memungkinkan processing yang semakin cepat, tapi untuk menjalankannya dengan performa maksimal tentu butuh perangkat yang mumpuni.

Ibarat kamu pompa listrik yang butuh arus 5 Ampere, tapi kamu malah pake adapter yang cuma 2 Ampere. Maka ya jelas, nggak bakalan jalan. Atau mungkin bisa jalan, tapi yaa.. bakal terseok-seok.

Ilustrasi Prosesor Qualcomm | Source : Website Resmi ASUS Indonesia

Sama halnya dengan AI. Di balik proses yang tampak instan itu, ada kerja berat yang terjadi di balik layar. Dan laptop-laptop lama atau spek pas-pasan, seringkali nggak sanggup handle semua itu dengan lancar.

Saat ini, AI sudah merambah ke fitur-fitur yang berjalan secara lokal di laptop. Misalnya:

  • AI yang bantu memperjelas suara saat video call
  • AI yang mengatur kecerahan layar dan background blur otomatis
  • AI yang menghapus noise saat ngedit video
  • AI yang bantu proses efek visual real-time di software editing

Ah,Laptop saya speknya udah lumayan kok. RAM-nya aja udah 8 GB.

Nah, justru disini nih, banyak orang yang salah kaprah. Meskipun spek laptop kita tergolong lumayan, tapi kalau masih generasi yang cukup lawas.. ya tetap nggak akan maksimal.

Karena untuk bisa memproses AI secara local dan native, itu butuh tenaga pemrosesan khusus. Bukan cuma dari CPU biasa, tapi dari chip tambahan yang diberi nama NPU (Neural Processing Unit). Semacam ‘otak kecil’ khusus yang menangani semua proses berbasis AI dengan lebih cepat dan efisien.

Ilustrasi NPU | Source : Youtube Channel Microsoft

Dilansir dari Microsoft, Neural Processing Unit (NPU) adalah sebuah perangkat dengan arsitektur yang meniru jaringan saraf otak manusia. NPU punya peran penting dalam memproses data dengan cepat bahkan hingga triliunan operasi per detik (TOPS).

Tanpa kehadiran NPU, maka beban processing AI akan dialihkan sepenuhnya ke CPU, yang tentunya bakal bikin laptop kamu jadi panas, lemot, bahkan nge-hang.

Itulah kenapa, akhirnya Microsoft meluncurkan sebuah kategori bernama Copilot +PC di tahun 2024 lalu.

Ilustrasi Laptop AI } Source : Website Resmi ASUS Indonesia

Copilot+ PC adalah sebuah kategori laptop baru, dimana laptop yang memenuhi persyaratan dirancang khusus untuk mendukung AI generatif secara lokal (tanpa selalu bergantung ke cloud), sehingga menawarkan performa lebih cepat, efisien, dan aman dalam menjalankan fitur-fitur AI langsung dari perangkat.

Singkatnya, kalau kamu cari laptop yang ‘AI Ready’, maka carilah laptop yang sudah memenuhi persyaratan CoPilot +PC.

Ilustrasi NPU | Source : Youtube ASUS Indonesia.

Beberapa syarat untuk memenuhi Copilot +PC ini, diantaranya adalah :

  • RAM Minimal 16 GB
  • SSD Minimal 256GB
  • Memiliki NPU dengan kemampuan lebih dari 40 Tops
  • Mendukung sistem keamanan dan enkripsi terbaru.

Masih bingung laptop apa yang sekiranya pas untuk jadi pilihan?

Nih, saya kasih rekomendasi laptop terbaru dari ASUS ya.

Memperkenalkan : Lini ASUS Vivobook S14

Siapa sih yang gak kenal ASUS? Brand inovatif satu ini memang sudah lama sekali mencuri perhatian saya lewat berbagai lini produknya yang luar biasa. Beberapa laptop terbaru yang dirilis oleh ASUS, merupakan pilihan sempurna untuk para pekerja produktif seperti saya.

Adapun untuk lini Laptop AI 2025 ini, ASUS menghadirkan berbagai pilihan prosesor yang membuatnya jadi pilihan nyaman bagi semua orang.

Mau kejar performa tertinggi? Bisa pilih lini arsitektur x86 seperti Intel dan AMD.

Mau yang lebih efisien dan hemat daya? Sekarang ada juga pilihan arsitektur ARM dengan prosesor dari Qualcomm.

SpesifikasiASUS Vivobook S14 S3407CA (Intel)ASUS Vivobook S14 M3407HA (AMD)
ASUS Vivobook S14 S3407QA (Qualcomm)

ProsesorIntel® Core™ Ultra 5 225H / Ultra 7 255H dengan Intel® AI Boost NPU hingga 13 TOPSAMD Ryzen™ 5 220 / Ryzen™ 7 260 dengan AMD XDNA™ NPU hingga 16 TOPSSnapdragon® X X1 26 100 dengan Qualcomm® Hexagon™ NPU hingga 45 TOPS
GPUIntel® UHD GraphicsAMD Radeon™ GraphicsQualcomm® Adreno™ GPU
RAM16GB DDR5 5600 MHz16GB DDR5 5600 MHz16GB LPDDR5X 8448 MHz
Penyimpanan512GB / 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD512GB / 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD512GB / 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD

Dari ketiga line up ini, jujur yang paling mencuri perhatian saya adalah seri ASUS Vivobook S14 S3407QA. Karena setelah sekian lama menanti, akhirnya laptop dengan prosesor Qualcomm Snapdragon pun kini sudah mulai dirilis resmi di pasar Indonesia.

Familiar dengan nama itu? Yap, benar. Laptop dan smartphone kamu, sekarang punya prosesor yang sama.

Arsitektur ARM sekarang memang perlahan sudah mulai masuk ke ranah laptop, dan sejujurnya saya adalah salah satu yang paling antusias. Sebab, prosesor ARM memang sudah lama dikenal sebagai prosesor yang efisien dan hemat daya.

Meskipun memang, transisi dari arsitektur x86 ke ARM itu bukanlah hal yang mudah. Tapi saya percaya, arsitektur ARM ini memang akan jadi pilihan di masa depan. Dan saya juga yakin ASUS percaya hal itu ketika merilis laptop ini.

Untuk kamu yang masih wait & see, gak usah khawatir. ASUS tetap menghadirkan varian prosesor Intel dan AMD berbasis x86 kok. Tapi untuk untuk tulisan kali ini, saya akan banyak membahas seputar ASUS Vivobook S14 dengan prosesor berbasis ARM.

Review ASUS Vivobook S14 S3407QA

Desain & First Look

Ilustrasi Desain | Source : Website Resmi ASUS

Pertama kali saya melihat dan meraba laptop ini, kesan premium langsung sangat terasa. Body-nya terbuat dari material metal, yang membuatnya terasa sangat rigid dan kokoh ketika digenggam.

ASUS menyebut gaya desain ini dengan nama straight line, yang artinya garis-garis desainnya itu tegas, clean dan simpel. Hanya ada sebuah tulisan ‘ASUS VIVOBOOK’ di area belakang yang memperkuat kesan mewah dan elegan.

Namun jangan salah, meskipun laptop ini menggunakan menggunakan material metal, namun tak membuat laptop ini menjadi bulky dan berat. Sebaliknya, laptop ini sangat enteng dengan bobot hanya 1.3 Kg dan tebal hanya 1.59 Cm.

Gak cuma itu, dengan bobot seringan dan setipis itu, laptop ini sudah menyandang US MIL-STD 810H military-grade standard, yang berarti laptop ini sudah diuji di berbagai kondisi ekstrem seperti suhu tinggi maupun rendah, guncangan, kelembaban, debu, getaran, dan berbagai medan kerja berat lainnya.

Cocok banget ini buat yang suka mobile kesana kemari. Ringan, tapi kuat.

Layar & Visual

ASUS Vivobook S14 S3407QA menggunakan layar berukuran 14 inch dengan panel IPS dan rasio 16:10. Rasio ini sedikit lebih tinggi dari rasio 16:9 pada umumnya, sehingga area vertikalnya lebih luas dan nyaman digunakan saat bekerja. Bezelnya pun tipis dengan screen to body ratio mencapai 86%. ASUS menyebutnya sebagai Nano Edge Display.

Tapi gak cuma rasio layarnya yang pas, layar di laptop ini juga sudah menggunakan lapisan anti-glare yang bisa mengurangi pantulan-pantulan bayangan yang mungkin mengganggu. Ini berguna banget buat kamu yang sering Work from Cafe dan kebetulan dapet spot yang kena cahaya berlebih. Gak bakal riweuh dan mesti ribet nyari spot lain.

Istimewanya lagi, layar laptop ini juga sudah memenuhi sertifikasi TÜV Rheinland Low Blue Light. Jadi untuk keperluan nonton atau kerja dalam durasi yang lama, kamu gak perlu khawatir lagi. Aman banget sih ini ke mata kita.

Konektivitas Super Lengkap

Biasanya laptop-laptop yang punya bodi tipis, itu cenderung pelit port. Tapi tidak untuk ASUS Vivobook S14, karena justru laptop ini tuh malah menghadirkan ragam pilihan konektivitas terlengkap yang sangat memudahkan keperluan kerja.

Mulai dari dua port USB Type-A 3.2, sebuah port HDMI 2.1 TMDS, sebuah 3.5mm Combo Audio Jack, dan tentunya dua port USB4 40Gbps yang mendukung power delivery, protokol DisplayPort dan perangkat Thunderbolt.

Dengan port selengkap itu, tentunya sangat memudahkan bagi para pekerja kreatif seperti saya. Nggak ribet lagi deh mesti bawa dongle kemana-mana, karena semua perangkat tambahan bisa langsung dikoneksikan.

Dan karena port USB Type C disini juga sudah mendukung DisplayPort, itu artinya kita bisa hubungin laptop ini ke 4 layar sekaligus!

Beuh, mantep banget gak tuh.

Privacy & Security

Asus menerapkan keamanan yang tidak main-main di laptop ini. Misalnya ada Windows Hello, yang membuat login ke laptop jadi lebih aman dan cepat. Menggunakan kamera infrared yang ada di atas layar, proses login jadi lebih seamless dan aman.

Ini tentunya penting, agar laptop kamu gak asal dipake sama orang yang tidak bertanggung jawab.

Ilustrasi Microsoft Pluton | Source : Youtube ASUS Indonesia

Ada juga Microsoft Pluton Security Processor. Semacam chip keamanan khusus yang terintegrasi di dalam CPU Qualcomm Snapdragon. Fungsinya untuk menyimpan data sensitif seperti password, kunci enkripsi, dan informasi pribadi lainnya secara aman, terisolasi dari bagian sistem lainnya.

Keamanan berbasis hardware ini tentu jelas lebih aman. Tingkat keamanannya berada di level yang jauh lebih tinggi dan maksimal..

Untuk kamu yang suka insecure tentang keamanan kamera, laptop ini juga menyediakan sebuah penutup fisik yang bisa digeser jika kamu sedang tidak ingin menggunakan webcam.

See? Bahkan detail sekecil ini, ASUS tetap gak berkompromi loh ya.

Performa & Produktivitas

Ilustrasi Performas ASUS | Source : Website Resmi ASUS

Laptop ini menggunakan prosesor Snapdragon X X1-26-100 yang diproduksi dengan fabrikasi 4nm. Prosesor ini punya 8 core dengan clockspeed hingga 2,9 Ghz. Untuk grafisnya menggunakan Qualcomm® Adreno™ GPU yang sudah support DirectX 12. Adapun untuk RAM-nya 16GB, dipadukan penyimpanan SSD sebesar 512GB.

Jangan lupa juga bahwa laptop ini sudah dilengkapi dengan NPU Qualcomm® Hexagon™ NPU yang bisa melakukan komputasi 45 TOPS, setara dengan Snapdragon X Plus dan X Elite.

NPU inilah yang menjadi kunci utama untuk mengakselerasi tugas-tugas berbasis AI. Dan hal ini pulalah yang membuat ASUS Vivobook S14 S3407QA memenuhi syarat untuk CoPilot+PC dari Microsoft.

Tentunya beberapa fitur unggulan CoPilot +PC pun sudah tertanam dan terintegrasi secara langsung. Beberapa contohnya seperti :

Recall : Fitur yang memungkinkan kamu untuk mengingat dan menemukan kembali foto, dokumen atau pekerjaan lama, bahkan jika kamu lupa nama file dan lokasinya ada dimana. Tinggal tulis apa yang kamu ingat seperti ‘mentahan design banner minggu kemarin’, dan semua bisa ditemukan dengan mudah.

Windows Studio Effects : Membuat video call jadi terlihat lebih proper dan professional. Background bisa dibuat blur, posisi wajah bisa diatur untuk selalu di tengah, dan mata pun bisa diperbaiki agar selalu melihat kamera.

Live Captions : Menampilkan dan menerjemahkan subtitle dari sebuah adio atau video secara realtime. Ini membuat kita bisa memahami berbagai konten dari belahan dunia manapun tanpa terkendala oleh barrier bahasa.

CoCreator di Paint : Kini paint yang legendaris, telah dilengkapi dengan generative fill & erase sehingga kita bisa menyempurnakan dan memperbaiki gambar dengan bantuan AI, hanya dengan mengetikkan deskripsi yang kita inginkan saja.

Diluar dari berbagai fitur bawaan dari Copilot +PC ini, kita juga bisa memaksimalkan berbagai fungsi NPU di berbagai aplikasi kreatif seperti edit video di Capcut, seleksi background di Photoshop, dan masih banyak lagi.

Kekuatan Baterai Seharian Penuh!

Untuk sebuah laptop yang tipis dan ringan, laptop ini justru punya keunggulan luar biasa di bagian baterainya yang luar biasa awet dan powerful. Baterainya berkapasitas 70WHrs dan terdiri dari 3-cell Li-ion. Dihadapkan pada prosesor ARM yang sangat hemat daya, membuat ASUS Vivobook S14 S3407QA bisa bertahan hingga lebih dari 24 jam.

Kerja di luar jadi asik, tanpa ribet harus cari colokan dan bawa charger kesana kemari. Dan kalaupun perlu untuk nge-charge, gak perlu khawatir karena laptop ini sudah mendukung fast charging yang memungkinkan pengisian baterai dari 0 hingga 60% hanya dalam 49 menit saja.

Menariknya, kita juga bisa charge laptop ini dengan menggunakan charger lain dengan dukungan power delivery.

Itu artinya, kalau satu momen kita lupa untuk bawa charger, nggak perlu khawatir. Karena kita bisa dengan mudah menggunakan charger lain yang punya koneksi USB Type C.

Spesifikasi ASUS Vivobook S14 S3407QA

SpesifikasiDetail
ProsesorSnapdragon® X X1 26 100 (8-core, hingga 2.97 GHz)
NPU (AI)Qualcomm® Hexagon™ NPU hingga 45 TOPS
GPUQualcomm® Adreno™
RAM16GB LPDDR5X (onboard, tidak bisa di-upgrade)
Penyimpanan512GB atau 1TB M.2 NVMe PCIe 4.0 SSD
Layar14″ 2.5K (2560×1600) IPS, 400 nits, 100% sRGB, 16:10, anti-glare
Sistem OperasiWindows 11 Home / Pro
KameraFHD IR Camera, mendukung Windows Hello + penutup kamera (privacy shutter)
AudioSonicMaster, Dolby Atmos, Smart Amp
KonektivitasWi-Fi 6E, Bluetooth® 5.3
Port2x USB 3.2 Gen 1 Type-A2x USB 4.0 Type-C (Display + PD)1x HDMI 2.11x 3.5mm audio jack
Baterai70Wh, 3-cell Li-ion
Dimensi31.52 x 22.34 x 1.59 ~ 1.79 cm
Berat1.35 kg
WarnaMatte Gray, Cool Silver
Fitur Tambahan– Keyboard backlit dengan tombol Copilot- Sertifikasi MIL-STD-810H- Garansi global 3 tahun + VIP Perfect Warranty

Penutup : Saatnya Upgrade Laptop di Era AI

Kita hidup di masa penuh transisi layaknya sebuah roller coaster. Teknologi berkembang dengan sangat cepat, dan kehadiran AI semakin mengakselerasi hal tersebut. Sekarang, siapapun kita, apapun background kita; mau itu pekerja kantoran, kreator konten, mahasiswa, atau pebisnis… Prinsipnya tetap sama : menguasai AI adalah sebuah kewajiban.

Itulah mengapa, penting sekali untuk kita agar mulai ber-investasi ke perangkat yang siap untuk mendukung komputasi AI di masa mendatang. Jangan terlalu lama stay di perangkat lama, namun akhirnya malah makin tertinggal.

Diantara berbagai pilihan, ASUS Vivobook S14 S3407CA adalah salah satu Laptop AI 2025 yang bisa dijadikan pilihan menarik. Dengan harga yang lebih terjangkau, laptop ini mampu menghadirkan prosesor ARM dengan teknologi terkini, serta performa NPU kelas atas hingga mencapai 45 Teraflop.

Jangan tertipu desainnya yang tipis, ringan, dan stylish. Karena sejatinya laptop ini adalah laptop badak, yang tahan banting dan tangguh untuk berbagai kebutuhan penggunaan sehari-hari. Kerja dimanapun jadi lebih santai, tanpa mesti ribet nyari-nyari colokan kesana kemari.

Untuk kamu yang tertarik, laptop ini dibanderol dengan harga Rp. 12.990.000,-. Kamu bisa melakukan pembelian secara langsung lewat online store-nya ASUS dengan klik link berikut ini.

Akhir kata, Kerja keras itu memang penting. Tapi jangan lupa untuk kerja dengan lebih cerdas pula. Gunakan Laptop AI terbaik agar produktivitasmu meningkat setinggi langit.

Sumber & Referensi Tulisan :


Fajarwalker

A Man with frugal style living. Sering dikira pelit, padahal cuma males keluar duit.

More Reading

Post navigation

15 Comments

  • ASUS lover hadirr. Memang kece bener laptop yg udah mendukung AI. Daku baru sebatas pake buat bikin gambar dan brainstorming.
    Apalagi ini laptopnya udah RAM 16 ya jadi dukung banget kalo lagi work from home.

  • Canggih bener emang ini yak, saya pengguna asus dari 2013-14an, emang bagus sih kuat, apalagi sekarang yak

  • Setelah di racuni dengan fitur AI olehmu, akhirnya mau dibantu oleh si primadona era tekno ini.
    trus setelah kalimat ini “Nggak semua perangkat, bisa menjalankan fitur AI dengan maksimal” tiba-tiba perlu siaga karena aromanya bakal kena virus lagi.

    Daaaaan ternyataaa benerrr….

    Emang yaa, informasi yang kamu sampaikan tuh bikin langsung aja ngelakuin, lihat harga kurang 13 juta ini, dengan semua yang ditawarkan langsung ingin ganti Laptop ajaaa.

    Paling bikin ngeces tuh bagian sertifikasi TÜV Rheinland Low Blue Light, Privacy & Security dan tentu saja soal baterainya. BEUH.

    Penutupnya gong beth dah, kerja keras penting tapi jangan lupa untuk kerja lebih cerdas. Langsung lihat rekening ha ha ha

  • Lengkap banget penjelasan nya mas.. Sampe takjub akutuu… Emang ya si AI itu ngebantu banget, apalagi kalo udah buntu, kayak nulis blog ini pan bisa juga, tinggal kita ngembangin ide dan tulisannya, cuman kadang saya kalo lagi kumat malesnya.. Ya gitu deh.

  • hatiku tertusuk dan rasanya pedih pas baca bagian: walau spek laptop tergolong ok tapi kalau sudah lawas ya tetap gak akan maksimal. Uhuk.
    But anyway, saya nangkep poin2nya sih, bahwa walau sekarang ada AI yg dpt membantu pekerjaan kita jadi lebih cepat selesai dan ok juga hasilnya, tetap harus didukung sama gadget yang selain punya spek ok tapi gak lawas2 juga seperti Asus Vivobook S14 ^_^

  • makin lama makin nipis laptop ni… dulu terasa berat nak bawa ke hulu ke hilir… sekarang dah tak jadi masalah… sistem yg dibangunkan pun dah semakin up-to-date

    • Iya benar sekali mbak. Apalagi macam saya, yang kesana kemari suka bawa laptop. Sekarang makin ringan ya

  • Saya ingat sekali pernah ada sisipan komik dan majalah Bobo, mas. Jadi dia dari planet lain yang kalau komunikasi dengan orang tuanya dari liontin besar dan saling tatap wajah. Saya membayangkan seandainya masa depan bisa kayak gitu. Eh.. skarang bisa video call. Begitu juga dengan AI yang merupakan kecerdasan buatan ya. Dari film fiksi ini menjadi nyata. Dan kehadiran AI bulan mengganti manusia, tapi malah membantu. Nah laptop Ai ini pastinya akan mendukung dan membantu pekerjaan kita. Dan langsung mupeng ini saya. Dengan harga 12 juta pastinya sesuai dengan performanya. Tipis dan ringan jadi enak dibawa ke mana-mana.

    • Gak nyangka ya pak, perkembangan teknologi bisa berjalan secepat ini. Dulu yang dirasa cuma fiksi, sekarang bisa jadi kenyataan

  • Gokiiill nih ASUS emang!
    Beneran teknologinya ga kaleng kaleng
    selalu berusaha kasih inovasi terbaik bagi para konsumennya.
    Aku juga mupeeengg buat hands-on laptop yg series AI ini.
    semogaaaa segera bisa ngerasain performa ciamiknyaaaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *