Pengalaman Mencoba Kereta Baru CLI-125 Made in China

Pengalaman Mencoba Kereta Baru CLI-125 Made in China

Saya tuh sebenarnya sudah lumayan lamaa ya ngincer kereta yang satu ini. Tiap kali masuk ke stasiun KRL, pastilah mata saya ini langsung menatap sekeliling. Berharap bahwa kereta yang akan datang itu adalah kereta generasi baru yang sudah banyak dibicarakan orang.

Tapi apa daya. Berkali-kali saya naik KRL, berkali-kali juga saya naik kereta lawas peninggalan Jepang yang itu-itu aja.

Sampai akhirnya, momen yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ketika sedang bersiap pulang pasca tamasya ke kebun raya beberapa waktu lalu, sayup-sayup saya melihat kilauan tak biasa dari kejauhan. Sempat tak sadar, sampai kemudian Fatimah berteriak kepada saya, “Noh, dateng noooh…”.

Alamaaak, beneran yang dateng tuh si ganteng CLI-125 dooong…

Langsung saja saya ngibrit masuk ke dalam kereta, menembus kerumunan yang sedang berjalan ke arah berlawanan. Momen ini terasa cukup dramatis.. sampai beberapa detik kemudian saya baru teringat..

“Lha, anak bini gue dimanaaaa?”

Sekilas Tentang Kereta CLI-125

Buat yang belum tau, keputusan pemerintah untuk mendatangkan kereta dari negeri tiongkok ini memang sempat mengundang pro dan kontra.

Di momen sekitar tahun 2023-2024 itu kondisinya ada beberapa trainset yang sudah uzur dan perlu dipensiunkan. Alias, sudah waktunya peremajaan.

Biasanya sih KAI tuh selalu pakai kereta second lungsuran dari negeri Sakura. Cuma, kala itu usulan untuk mengimpor kereta mendadak ditentang habis-habisan oleh pemerintah kita. Kalo gasalah sih, alesannya karena ada aturan Permenag yang melarang impor barang dengan umur diatas 20 tahun.

Etdah, lagian ngapain kudu impor sih? Kan kita punya PT. INKA?

Karena mendesak, tentunya.

PT INKA pun sebenarnya sudah menerima pesanan untuk membuat trainset baru. Tapi masalahnya mereka pun sedang kewalahan, mengejar berbagai pesanan kereta baik dari dalam maupun luar negeri.

FYI aja, proses pembuatan KRL baru di INKA itu butuh waktu sekitar 18 sampai 24 bulan per set-nya. Sementara di momen yang sama, armada yang akan dipensiunkan pun sudah semakin diujung tanduk. Jikalau sampai armadanya ini nggak ditambah, bisa-bisa bakal terjadi keterlambatan serta kepadatan ekstrim di kalangan pengguna KRL.

Singkat cerita, akhirnya pemerintah pun memutuskan untuk mengimpor trainset kereta baru asal tiongkok yang diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang. Pertimbangannya? Karena mereka bisa mengirim dengan lebih cepat.

Bayangin aja, untuk produksi 1 trainset itu mereka tuh cuma butuh waktu sekitar 6-10 bulan sampai siap kirim unitnya. Ngacir banget kan.

Ditambah lagi, KRL pun ini ternyata lebih keren dari yang dibayangkan. Yha, walaupun sama-sama made in china, tapi gatau kenapa vibes-nya beda jauh kalo dibandingin sama Bus Zhongtong yang dipakai Transjakarta. Nganu, Bus yang suka mogok dan kebakar itu lhoo…

Auranya jauh beda. Karena kereta ini mengusung desain yang lebih keren dengan berbagai fitur mutakhir dan jauh lebih canggih. Apa saja kehebatannya? Yuk.. baca sampai akhir untuk detil selengkapnya.

Impresi Kala Masuk Dalam Gerbong

Berbeda dengan trainset Jepang yang serba kaku dan mengotak, desain CLI-125 ini terlihat lebih futuristik dengan lekak lekuk yang lebih aerodinamis dan modern. Bentuknya juga terasa lebih lebar, sehingga membuatnya terasa lebih luas dan lega saat diisi penumpang.

Kala langkah kaki saya perlahan masuk dan menyusuri gerbong, suhu dingin di dalam ruang langsung menyambut dengan sukacita. AC-nya terasa dingin dan menyegarkan. Tak sampai bikin menggigil memang, tapi lebih baik ketimbang AC di trainset lawas yang acapkali kering dan cuma terasa anginnya saja.

Di salah satu sudut gerbong, Thina memutuskan untuk mengisi tempat duduk yang kosong. Abah dan Nek dapat duduk di area kursi prioritas. Sementara saya yang masih bersemangat, memilih untuk berdiri saja sembari mengambil beberapa dokumentasi dengan mirrorless.

Menurut saya, bentuk interior di dalam kereta ini tak kalah futuristik dengan eksteriornya. Bentuknya minimalis, dengan sentuhan aksen berwarna cokelat di beberapa sudut. Suasana di dalam sini mengingatkan saya pada kereta LRT, namun dengan ukuran yang lebih besar dan sistem kemudi yang belum autopilot.

Satu hal yang menurut saya agak mengganjal, adalah area kursi prioritas. Nggak ada masalah dengan kursinya si, cuma anehnya kok di sudut ini malahan gak ada kacanya sama sekali yaa. Agak aneh rasanya, kayak ada yang kurang gitu.

Tapi kalo mengingat kembali insiden perempuan kena timpuk kaca beberapa waktu lalu… Ehm, kayaknya emang lebih baik begini aja si.

Teknologi yang Keren dan Informatif

Kalau kalian pernah atau sering naik LRT dan MRT, pasti bakal tau banget deh ya di KRL itu kesenjangannya berasa banget. Bukan kesenjangan tarif, tapi kesenjangan teknologi dan fitur yang disediakan.

Maklum sih mengingat umur trainset yang digunakan KRL itu rata-rata emang udah uzur banget. Tercermin dari petunjuk informasi yang cuma bisa diliat dari poster rute diatas pintu aja. Ndak ada tuh yang namanya display informasi. Boro-boro.

Memang… Bisa juga sih denger pengumuman dari speaker. Tapi kalo boleh jujur, udah banyak banget gerbong yang speaker-nya tuh gresek-gresek dan nggak terdengar jelas. Apalagi kalo posisi lagi padet. Beuh, struggle banget dah buat dengerinnya.

Nah, berhubung seri CLI-125 adalah kereta generasi terbaru, maka tentu ada banyak sekali teknologi keren yang ditanam di dalamnya. Gak cuma sekedar LCD semata, tapi juga berbagai teknologi lainnya yang mendukung menyamanan dan keamanan perjalanan. Diantaranya adalah :

1. Pintu yang Lebih Aman

Pintu di CLI-125 itu udah mengusung teknologi Anti-Trap System, yang bisa mencegah penumpang terjepit pintu. Jadi jika ada barang atau tubuh penumpang yang terjepit saat pintu menutup, otomatis pintu akan terbuka kembali.

Yang paling saya suka, pengaplikasian pintu yang lebih aman ini gak sekedar dengan sensor semata. Lebih dari itu, tepat di atas pintu juga ada sebuah indikator besar yang akan menyala berkedip ditemani bunyi alarm yang keras jika pintu akan menutup.

Ini efektif banget sih untuk ‘mengusir’ penumpang yang suka bandel maksa masuk walaupun tau kereta udah penuh.

2. Kabin Lebih Senyap

Asli sih, begitu pintu menutup.. saat itu pulalah segala suara hingar bingar yang ada diluar langsung sirna. Bukan berarti suaranya benar-benar tak terdengar ya, tapi lebih senyap dan hening saja. Membuat perjalanan jadi tenang lebih nyaman.

Keheningan dalam kabin ini pun, didukung oleh sistem penggerak kereta yang lebih smooth. Karena saat kereta akan bergerak maju, proses pergerakannya tuh haluuuus banget.. nggak yang nge-jeglag kayak di kereta-kereta Jepang pada umumnya.

Angkat jempol si buat engineernya. Bisaaa ya bikin kereta senyaman ini.

3. Layar Informasi yang Sangat Jelas

Ini yang paling saya suka sih. Karena kehadiran layar diatas pintu ini benar-benar memudahkan kita untuk mengetahui berbagai informasi seputar perjalanan. Mulai dari posisi stasiun sekarang, posisi stasiun yang akan datang, hinggal hal mendetil lain seperti informasi waktu dan posisi pintu mana yang akan terbuka.

Yang membuat saya takjub adalah, ukuran layar di CLI-125 ini jauh lebih besar dibandingkan dengan yang biasa saya lihat di LRT. Ini tentu banyak benefitnya ya, salah satunya adalah menampilkan lebih banyak informasi dengan area pandang yang lebih luas.

Udah gitu, animasi serta penyajian informasinya pun bagus banget. Sehingga saya bisa pastikan sih, akan sangat sedikit sekali terjadi miskomunikasi di dalam kereta ini.

4. Auto Announcer

Nah, ini juga teknologi yang ditunggu-tunggu banget si. Berbeda dengan trainset Jepang yang pengumumannya tuh full dari mulutnya masinis, di kereta CLI-125 ini sudah ada fitur pengumuman otomatis.

Jadi ketika kereta akan tiba di stasiun tertentu, otomatis sistemnya akan membunyikan pengumuman dengan menggunakan bahasa indonesia dan inggris. Ini suaranya jernih dan jelas yak, nggak gresek-gresek lagi.

Meski begitu, karena di KRL belum ada sistem autopilot, jadi seringkali saya menemukan sang masinis melakukan intervensi demi mengulang atau menyampaikan informasi lainnya.

5. Teknologi Lainnya

Well, sebenernya selain teknologi yang saya sebutkan barusan, ada juga berbagai teknologi lain yang tak kalah menarik seperti :

  • Train Control & Monitoring System
  • VVVF (Variable Voltage Variable Frequency)
  • Sistem Rem Regeneratif
  • Dan masih banyak lagi..

Kalau saya bahas semua di tulisan ini, kayaknya kepanjangan deh ya. Jadi silahkan cari sendiri aja atau tanya ChatGPT kalau mau informasi lebih lanjut. Hapunten pisan ini mah yak…hahaha

Paragraf Penutup

Kereta yang kami tumpangi ini sebenarnya hanya berjalan sampai ke stasiun Manggarai saja, namun kami tak masalah. Karena kebetulan Abah dan Nek akan turun di stasiun Pondok Cina; sementara Saya, Thina dan Wawa akan turun di Stasiun Cawang.

Secara keseluruhan, saya dapat mengerti keputusan pemerintah untuk menghadirkan rangkaian KRL dari Tiongkok, alih-alih dari Jepang. Karena ya memang, meski dulu sering dicap kurang baik.. tapi akhir-akhir ini banyak sekali produk buatan Tiongkok yang punya teknologi keren, harga lebih murah dengan build quality yang lebih bagus.

Liat aja tuh Wuling, BYD dan lainnya. Bahkan, mayoritas hape kalian juga buatan Tiongkok ya kan?

Ketimbang pakai kereta lungsuran asal Jepang yang sama-sama sudah uzur, saya rasa pakai kereta made in china sembari menunggu trainset baru dari PT INKA bukanlah keputusan yang buruk.

Dan menariknya, nantinya akan ada jugaaa kok kereta commuter line buatan PT INKA yang udah jadi dan akan beroperasi tahun ini. Tapi saat tulisan ini dibuat, statusnya masih dalam tahap ujicoba dan belum tau kapan akan benar-benar beroperasi. Jadi tunggu aja deh ya…

Kalau kalian gimana? Udah pernah nyobain kereta CLI-125 ini juga gak? Gimana tuh impresi dan pendapat kalian? Coba ceritain di kolom komentar ya….

Bekasi, 21 Juli 2025
Ditulis setelah melihat ada notif video baru di channel Hirotada Radifan.


Semangat penulis kadang naik turun, jadi boleh lah support biar update terus.

Silahkan klik link dibawah
Atau bisa juga dengan cara transfer ke :

BCA : 6871338300 | DANA : 081311510225 | ShopeePay : 082110325124

Fajarwalker

A Man with frugal style living. Sering dikira pelit, padahal cuma males keluar duit.

More Reading

Post navigation

55 Comments

  • Daku masuk ke kereta baru ini gegara gak sengaja, karena niatnya lagi bikin konten kerjaan di Stasiun Jatinegara, eh ternyata lewat dah tuh keretanya.

    Mana kondisinya lengang pula, kan sayang yak kalo gak daku manfaatkan. Jadilah daku naik dengan lapang hati, karena memang lapang tempatnya alias lagi bukan rush hour wkwkwk.

    Menurut daku, memang legaan sih ketimbang dengan kereta sebelumnya. Daku ikut keretanya cuma sampai Stasiun Rajawali, soalnya di bagian rutenya itu kereta bakalan hanya sampai ke Manggarai.

    Kemudian, turunlah daku di St. Rajawali dan naiklah balik ke arah klender baru eh tapi dengan kereta yang lama hehe

    • Cuma ada 3 unit sih ya, jadi untung-untungan mau ketemunya juga.. hehehe
      Enaknya sih memang lebih lega ya kabinnya. Lebih asyik aja gitu rasanya

  • Aku suka vibes “ketika pintu ditutup, hilanglah suara hingar bingar di luar” ahaaa, soalnya biasanya eargasm banget ke kuping. Otak jadi lebih rileks dan jantung juga lebih tenang, segala sesuatunya jadi lebih jernih dan mindful.

    Ini kereta emang ganteng banget ya, nggak kayak KRL pada umumnya yang lebih jadul. Nyaman.

    • Iyaa mbak, sesenyap itu lho kabinnya. Even LRT aja masih kalah sunyi kalau dibanding kereta ini sih.
      Bentuknya memang unik, dan fiturnya keren. Moga aja awet-awet macem kereta bikinan Jepang yha..

  • antusias warga dengan kereta CLI 125 ini tinggi ya. Kalau aku tinggal di Jakarta, pastinya juga penasaran pengen naik kereta CLI 125 ini.
    harapannya, semoga ke depannya, masyarakat bisa saling menjaga kebersihan kereta, seneng kalo liat kereta di negara sendiri bersih, betah gitu. Perjalanan juga jadi nyaman.

    Informasi yang diberikan juga udah bagus, ada bahasa Indonesia dan Inggris, memudahkan warga luar negeri yang mungkin suatu saat naik kereta ini. jadi informasi sampe stasiun mananya juga jelas

    • Awal-awal aja sih kayaknya yaaa. Tapi nanti juga pelan2 bakal masuk kereta buatan INKA kok mbak, kodenya CLI-225

  • buat aku yang sering naik kereta di Surabaya, jujur KRL ini salah satu yang pengen aku cobain juga kalo nantinya bakalan ke Jakarta.
    soalnya dari bentuk kursinya beda banget, apalagi senyap ya? disini masih berisik, tapi eh dengan harga segitu bisa menyibak macetnya kota udah lumayan banget sih.

  • Sekarang Caina memang gils pissaann siiyh..
    Aku tadinya gak suka nih… sama Wuling. Sorry to say, soalnya pernah naik yang barruu 3 tahun masa pemakaian, tapi uda menurun drastis kenyamanannya.

    Berasaaa.. useless banget ngluarin duid yang mungkin lebih murah, tapi gak bisa dirawat lagi untuk jangka panjang.

    Tapiii… makin ke sini, Caina makin kompetitif.
    Bisa memangkas banyak biaya dengan fitur teknologi yang sama canggihnya.

    Seperti HP lipat merk Huawei.
    Uda ada 3 lipatan aja tuu… meanwhile, FOLD masih mempertahankan di 2 lipatan.
    Wkwkkw..

    Ini kapan aku bahas keretanya cobaak??
    Soalnya aku beneraaan se-excited itu ngomongin teknologi Caina zaman skarang.

    Meski belum pernah naik LRT seri CLI-125, tapi aku pernah naik MRT.
    Hehehe.. btw, jadi inget kejadian orang kepental dan jatuh ke bawah bagian rel karena kereta mendadak nutup.

    Alhamdulillaah, para penjaga sigap sehingga kereta ga keburu jalan.
    Tapii jadi trauma banget ngliat videonyaa..
    Semoga dengan fitur keamanan yang canggih, bisa semakin meminimalisir kecelakaan seperti itu yaa….

    • Hahahaha, saking ekxited bahas barang2 tiongkok yang makin keren yha mbak.
      Nah, harusnya dengan teknologi yang ada sekarang ini, itu bisa membantu mengurangi kejadian yang tidak diinginkan sih yaa.

  • Bedanya jauh banget ya kecepatan membuat set kereta, semoga Indonesia segera bisa memperbaiki teknologinya, paling ga jangan terlalu jauh gitu la, kebanting banget sama China
    China ini memang kreatif banget kok terbukti barang import China lumayan banyak walaupun memang secara kualitas beberapa masih kalah la

    • Iya, mungkin karena resource mereka lebih banyak yaa. Makanya untuk produksi pun gak butuh waktu lama sama sekali.

  • Yeaayy selamat, akhirnya bisa naik KRL baru dari Cina haha.
    Ahaha kalau kesenjangan biaya trasportasinya jangan mas, semoga KRL segitu2 aja jangan dinaikin =))
    Buatan Cina di zaman sekarang kyknya emang gak perlu diragukan ya, negara mereka juga luar biasa transformasinya.
    mantul banget kalau pintu KRL-nya ada teknologi yang bikin pintunya auto kebuka kalau ada yang menghalangi. Aku jadi keinget beberapa waktu lalu viral anak tangannya kejepit pas naik KRL, kalau naik yang ini dijamin gk kejadian gitu yaa.
    Nah ya aku juga penasaran yang bikinan anak negeri alias INKA gimana tu? Lama kali dibikinnya =))
    Semoga nanti setiap rangkaian KRL bisa nyampek 12 kereta lagi. Sekarang tu jarang bener nemu 12, seringnya maksimal 10. Kalau bisa 12 kan makin banyak yang keangkut penumpangnya.

    • Justru kesenjangan itu harus diatasi.. dengan cara diskon tarif LRT dan MRT hahahaha. Mahal banget soalnya mbak busyeeettt..

      INKA kayaknya emang lagi kewalahan banget si. Secara sebenernya kualitas produk mereka juga bagus-bagus kok. Moga aja dalam waktu dekat keretanya bisa siap melantai ya

      • aku pengiinn coba naik ini juga ahhh.
        klo cukup lengang ya,

        karena aku keknya blum punya nyali buat war dgn para roker -rombongan kereta.
        ngelihat KRL full di tipi/socmed aja rasanya vertigoku kumaatt
        tapi emang kece bener nih rangkaian KRL dari china. mantuullll

  • Aku udah cobaa, ini jadwalnya kalo dari Bogor pagi2 tuh jam 7 kurang. Waktu kesiangan mo berangkat kerja malah dapet kereta baru ini hehe… Memang KRL ini lebih lebar bodinya, celah di peron pas turun jadinya lebih sempit. Yg bikin nyaman ya karena masih baru sih ya, AC nya adem poll. Bener ini jg terasa lebih senyap di gerbongnya.

    Oya mas Fajar klo naiknya di gerbong depan, kursi prioritasnya beda dgn yg di gerbong tengah. Yg di depan itu kursinya bisa dilipet, spt kursi tambahan di LRT. Lalu ada space kosong juga untuk yg pakai kursi roda. Overall oke lah kalo semua KRL yg udh lawas diganti made in Tiongkok ini :))

    • Begitulah memang, kalo gak diarep malah dapet hehehe. Enaknya lebih modern, dan lebih nyaman yaa.
      Nah aku gak ngeuh si kalo yang gerbong depan, soalna kalo gasalah itu khusus cewek kan yaa.
      Bagus lah kalau ramah kursi roda dan stroller si. Soalnya kalo KRL biasanya agak susah ya bawa2 stroller

      • Aku belum cobaaaa, tp pengeeen . Sbnrnya sih, KRL mau yg uzur atau yg baru, aku memang blm ada cobain samasekali. Nah cuma Minggu depan ada ketemuan temen, di Bintaro, yg mana Raka ngusulin naik kereta aja drpd mobil. Secara jauuuuuh, dia males nyupir hahahahah. Aku kayaknya mau sih, lagian kalo weekend ga rame kan yaa.

        Aku juga setuju sih, drpd beli yg uzur juga ya mending yg baru. Produk China skr ini udh makin bagus, hanya saja buat mobil aku msh belum percaya hahahahahah. Tp utk peralatan lain, dan hp, atau gadget, aku LBH suka China . Berkali2 dulu Raka minta izin ganti mobil ke Brand China, dan aku tolak. Khusus mobil dan motor pokoknya ttp brand jepang. Apalagi banyak kejadian mobil Wuling temen2ku, dan 1 BYD kebakar. Kan parno jadinya .

        Tp utk kereta, aku percaya sih mereka bagus. Secara di China juga transportasi keretanya udh canggih

        Btw mas, Fatimah mah Saha ? Thina maksudnya?

        • Cusss mbak. Kalo weekend sih gak rame-rame amat kok. Yah walaupun perkara dapet duduk atau nggak mah itu gak bisa dipastiin ya.
          Kalo mobil kebakar, kayaknya emang kasus di kendaraan elektrik masih lumayan banyak yaa. Cuma kebetulan yang banyak masuk tuh kan brand china, sementara mobil jepang gak banyak yang masukin kendaraan listrik.

          Eh fatimah itu kakak sayaaa

  • Belom pernah mas… Seumur “baru sekali nyobain naik MRT, itu aja udah bagus menurut saya mah, bersih, sejuk dan pas lagi kosong, jadi ya nyaman aja, Cina emang gila teknologi nya, saya juga awalnya mikir kenapa mesti beli dari luar, kan PT INKA ada, ooh ternyata lagi full pesenan.. Ok deh bisa di maklumin

  • Ahhh mass, aku belum pernah ngerasain kereta seenak ini di indonesia lho. Which is nuansanya udah kayak kereta bawah tanahnya jepang. Layarnya sampai annoucer-nya. Jujur, aku juga agak geli bacanya (khususnya kita tuh punya inka tapi masih impor). Kadang ya gedeg dan lagi-lagi ini masalah klasik-nya Indo. Kita tuh punya resource tapi masih impor.

    Idealnya sih, kalau mau memaksimalkan PT INKA bisa juga ditambah orang-orang yang kompeten di sana, rekrut orang, teknisi, designer, dll biar sekelas kereta nggak lagi impor. Tapi ya gimana lagi, agak alot kayak daging aja. Hahaha.. 😀

    Di satu sisi aku setuju banget, kalau kereta indonesia ini banyak yang harus dipensiunkan dan diremajakan lagi. Biar kinyis-kinyis dan bikin orang lebih betah pakai moda transportasi umum. 😀

    • Kalo MRT dan LRT sebenernya udah kayak gini semua mbak. Cuma KRL aja nih yang kayaknya masih butuh waktu. Secara, dia kan tarifnya juga paling murah, hehehe.
      Kalau INKA emang agak syulit juga yaa. Dia tuh kayaknya lagi kejar tayang banget untuk berbagai pesanan yang masuk. Tapi pelan-pelan udah mulai keliatan kok hasil-hasil produk buatannya.

  • hahahaha, masih inget aja busway zhongtong yang sering mogok sm terbakar… Apakah pernah mengalami sendiri? Semoga sih enggak ya. Ohya, aku juga cuma kebagian liat doang nih KRL pas abis jalan2 dari Bogor. Padahal udah berharaaap banget bisa merasakan kereta yang baru ini. Tp cuma bisa melihat dari jauh. Jd aku maklum kl dirimu udah lgsg lari2 aja…. tp keluarganya ketinggalan :)))))

    • Inget dooong, soalnya dulu aku penumpang setia dan di dalemnya tuh selalu khas bunyi ngak ngik nguk nya hahaha.
      Semoga nanti kesampean coba ya mbaak. Atau mungkin rezekinya malah pas dapet rangkaian baru yang buatan INKA? hehehe

  • Oh ini kereta baru itu, Mas.

    Beberapa kali saya kerumah anak saya belum juga naik kereta baru ini. Selalu saja naik kereta yang lama.
    Jadi kepincut deh naik kereta ini dari membaca tulisannya dan memperhatikan foto-fotonya.
    Moga kesampaian deh naik kereta baru ini.

    Salam,

  • kalau tak beritahu made in china pun sy dah boleh menekanya sebab ciri-cirinya sama dengan gerabak MRT/LRT di sini… 😉

  • Aku tuh yang jadi perhatian kok terasa kurang terbuka gitu interiornya, eh pas dirimu bilang agak beda di kursi prioritas, nah benar. Kalau dari segi keamanan sih oke tapi kok berasa gimana gitu hihihi

    Kalau soal teknologi aku seneng informatifnya itu, si ci CLI 125 memang ganteng. Eh yaaa selamat loh akhirnya bisa bertemu dia wkwkwwk. Aku belum nih. Aku lebih penasaran dengan karya dalam negeri, semoga product PT. INKA segera di luncurkan dan aku bisa menikmatinya.

    Aku penasaran dengan system Variable Voltage Variable Frequency, otw ChatGPT ha ha ha

    • Iyaaa, biasanya kan ada pencahayaan natural yaa, ini tuh jadinya ya ketutup aja gitu. Berasa ada yang ilang.
      Kalo INKA kayaknya masih beberapa bulan lagi mbak. Aku juga nungguin sih, moga aja yaaa bisa kesampean nyobain versi INKA juga.

  • Hihihi.. Excited banget ya Mas saat pertama kali masuk kereta CLI-125 made in China itu. Sampe lupa anak istri
    Tapi kalau lihat foto-fotonya dan cerita dari mas Fajar, memang bagus banget ya kereta ini. Modern, fasilitas komplit, bikin nyaman penumpang pastinya.
    Semoga awet ya armada yang satu ini

  • Wah . Akhirnya Mas Fajar mencoba CLI 125 . Padahal kemarin pas baca postingan mau ke Kebun Raya Bogor, sudah pengin ya, dan akhirnya kesampaian pas pulangnya.
    Dan memang bukan kabar angin ya Mas, kalau sekeren ini. termasuk soal keamanan pintu yang membuat penumpang tidak terjepit. semoga nih, saya juga bisa merasakan kereta CLI 125. Biar sudah sah ikut kekinian hahaha.

    • Alhamdulillah, rezeki mah nggak kemana ya pak hehehehe.
      Enaknya kalau mau dapet kayaknya mesti nongkrong di Bogor pak. Biar bisa milih hehehe

  • Saat baca judulnya dan paragraf-paragraf awal aku langsung kepikiran, “kok gak dibuat sama INKA aja” soalnya LRT Palembang tuh buatan INKA dan so far so good-lah haha walaupun di beberapa titik (terutama tikungan) terasa banget berisiknya, dan sempat aku “protesin” juga ke akun resmi LRT Palembangnya.

    Ternyata karena waktu produksi kita yang masih belum efektif ya. Salut banget sama Tiongkok, yang secara teknologi mungkin lebih siap dan SDMnya juga mungkin lebih terampil sehingga bisa nge-cut waktu pembuatan lebih dari separuhnya. Bahkan kalau perbandingan 6 VS 24 bulan itu berarti 4 kali lebih cepatnya, wow banget! Dan aku penasaran pengen coba, biar nanti bisa bandingin sama jenis kereta lain haha.

    • Iyaaa, di LRT juga sebenernya sampe sekarang masih lumayan berasa suara berisinya kalo pas tikungan mas. Tapi yaaa, gapapa lah. So far itungannya udah keren sih kita bisa produksi kereta sendiri.
      Nah, sedihnya memang kita masih kalah banget buat waktu produksinya ya. Andai bisa dimaksimalkan lagi, harusnya INKA bisa lebih profitable dan melayani lebih banyak pesanan lagi.

  • akhirnya bisa baca review lengkap tentang si cli 125..selama ini cuma baca2 sepintas krl baru yang ganteng tapi gak tau emang apa sie bedanya kok sampe dicari2 banget,,tapi setelah baca ini baru ngeh oalahhh ini tooo yang ditunngu2 memang gak salah sie kalo teknologinya yang lebih kece dr sebelumnya secara ini juga produk baru yaa…
    baca ini aku juga miris kok bisa jomplang banget ya inka sampe 2th dr china gak sampe 1 th padahal kan inka sebenarnya juga oke buktinya mereka menerima pesanan dr luar negeri juga..semoga kedepannya produksi inka juga bisa makin dipercepat..
    ngomong2 produk otomotif china memang sekarang china sudah mulai mengambil pangsa pasar otomotif jepang looo banyak produk mobil baru dr china suami ku juga lagi kesengsem sama salah satu produknya yaitu si cherry secara harganya lebih murah tapi teknologinya lebih keren katanya wkwkwkwk

    • Betul mbak, secara teknologinya memang lumayan bedaa ya dibanding KRL lawas.
      Tapi nanti juga bakal ada nihhh KRL yang bikinan INKA, kemungkinan bakal rilis di pertengahan agustus sih ya. Nanti aku mau cobain juga, hehehe

  • Aiih, seneng banget akhirnya bisa naik kereta idaman baru ini. Pengen banget nih aku juga nyobain. Tapi karena jarang naik kereta juga, jadi gak terlalu ngarep banget. Daripada kecewa harap harap cemas tiap naik kereta, mending gak expect sekalian, ahaha.
    Cuma kalo kedapetan naik di kereta yang ini kok yaa seneng yaa. Serasa transportasi umum kita jadi lebih baik. Dengan teknologi yang ada jadi mengurangi kesenjangan KRL dan MRT lah yaa, hehehe.

    • Saya juga gak dapet-dapet mulu mbaak, cuma sempet papasan doang beberapa kali.
      Eeeeh, rezekinya mah pas lagi di Bogor. Emang gak boleh ngarep, bolehnya pasrah aja hahaha

  • Wiih kerata baruuuu
    Tapi jujurly gak terlalu paham sih perbedaan signifikannya. Soalnya gak pernah terlalu merhatiin juga bentukan CL dulu jaman masih jadi pejuang CL setiap weekdays.. Mungkin terlalu fokus sama perebutan “tahta”, eh, kursi untuk duduk maksudnya. Heuheu

    Cuma yang bikin notice tuh tadi interiornya ada sentuhan warna coklat yang mungkin pertimbangannya mau buat lebih homey dan earthy.

    Buatan Tiongkok ini bagus deh.. Semoga next PT.Inka buat yang lebih Ciamis lagi..

    • kalo udah naik, pasti langsung kerasa bedanya mbak.. soalnya yang sekarang tuh jauh lebih smoooth dan rapih lho. Nggak kayak kereta jadul sama sekali.

  • Aku juga pengen banget naik KRL ini pas ada kesempatan ke Jakarta, mas.

    Menurutku, kereta ini setara MRT kita. Makanya gatel banget sama peron bawaan KAI yang masih ada gap sama kereta, padahal keretanya udah canggih. Desain Cina memang lebih futuristik dan luwes. Ya keretanya, stasiunnya, gedung-gedungnya. Jepang tuh memang kaku desainnya, mengedepankan fungsi banget.

    Btw, selain KRL ini, kita tuh juga impor KRL baru dari Jepang yang mirip Yamanote Line versi merah itu ya?

    • yaaa mungkin demi mengakomodir kereta lawas ya mas. SOalnya kereta yg baru ini celah sama peronnya tuh tipissss banget. Agak ngeri memang.
      Aku kurang tau mas kalo jepang. Tapi yang pasti buatan INKA bentar lagi bakal mengudara sih ya.

  • Kalau Teddy sih, boro-boro ada CLI-25 ini Bang. Di Kalimantan Barat sih nggak ada kereta. Jadi hanya menghayal aja gimana rasanya.

    Alhamdulillah ya Bang, keren sekali dari luar dan dalam keretakan. Canggih pula, benar-benar terasa berbeda dari kereta-kereta lawas buatan Jepang.

    Semoga aja ada kesempatan menaiki kereta ini, entah dimana.

  • AKu pernah juga loh naik coomuter liner terbaru buatan CIna 🙂 Lebih modern dan futuristik bener mas….Beda desain interior dan layar tujuan kereta yang terpampang, lebih nyata 🙂 Suka banget berasa mau ke luar kota hehehe 😀

  • Buatan china pun sekarang banyak juga yg berkualiti.. asalkan dalam budget perbelanjaan.. dan mampu melaksanakan tugas sudah cukup bagus.. lagi pun kalau dari negara sakura itu second hand.. kalau dari tiongkok tu kan baru..

  • Alhamdulillah akhirnya rejeki nya bertemu dengan kereta impian yang ingin dinaiki. Tapi yaaa jangan lantas ngacir sendiri sampai lupa anak bini bang wkwkwk…saya ketawa sendiri lho pas baca kalimat ini dari mas Fajar. Saya takjub juga nih ternyata membuat kereta itu lama yaa, PT INKA bisa sampai 24 bulan, etapi ternyata di Cina bisa hanya 10 bulan saja. Lebih cepat.
    KRL nya sama kaya saat saya naik KRL di Bangkok, layar yang memperlihatkan rute perjalanan nya besar sekali dan jelas banget informasinya. Tapi sayang sepertinya jenis kereta ini gak banyak yaa, jadi yaa rejeki rejekian buat emndapatkannya agar bisa naik kereta China ini.

  • Belum pernah nyobain naik MRT atau LRT saya Kak. Naik kereta pun udah lama banget. Awalnya pas tahu kereta China, kenapa nggak dari Jepang aja pikir saya. Ternyata pas liat dalamnya cukup nyaman juga ya. Design kereta bagian luar dan dalam juga keliatan futuristik.

  • Alhamdulillah.. setelah penantian lama akhirnya saya sudah mencoba Gerbong CLI 125 ini mas Fajar. Jadi awalnya mau ke kota Tua, eh pas berangkat Dari stasiun Pocin, ada yang mau ke arah ke Bogor. Sempat terbesit apa ikut ke Bogor dulu ya hehehe. Pas pulang dari Kota Tua di Manggarai kok ada CLI 125. Saya pun pindah gerbong. Eh.. ternyata penuh dan saya berdiri sampai Pocin wkwkkw demi merasakan CLI 125.

    • Alhamdulillah pak, Akhirnya kesampean yaaa… hahaha.
      Aku malah sampe sekarang belom kesampean lagi pak. Cuma waktu itu sesekali aja, abis itu gak pernah papasan lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *