Terjebak Lorong Waktu di Gudang Buku, Revo Mall Bekasi

Belakangan ini, Saya dan Thina lumayan sering mampir ke Revo Mall Bekasi. Alasannya sederhana : Soalnya sekarang akses kesana tuh gampang banget. Tinggal naik LRT aja dari Stasiun Cikunir 1 dan turun di Stasiun Bekasi Barat.

Udah, dari keluar kereta itu kita beneran bisa langsung tembus masuk ke Mallnya dengan berjalan kaki. Ndak ada tuh repot-repot keluar dulu.

Makanya, semenjak ada LRT Bekasi Barat, urat nadi kehidupan di Revo Mall Bekasi ini bisa dibilang berdenyut kembali. Dari yang tadinya dikenal sebagai ‘mall sunyi’ saking banyaknya tenant yang tutup, sekarang geliat aktivitasnya sudah terasa kembali. Pelan-pelan tenant besar seperti Funworld, Kidzanina, MR. IDY hingga Diamond Supermarket pun masuk ke dalam mall ini.

Tapi diantara sekian banyak tenant baru yang bermunculan di dalam mall ini, saya teringat sebuah toko legendaris yang dulu pernah ada disini. Sebuah toko buku bekas, yang sudah ada bahkan tempat ini masih bernama ‘Bekasi Square’.

Tapi saya tidak yakin apakah toko itu masih ada, jadi saya putuskan bertanya ke meja informasi.

“Mas, kalo toko buku yang legendaris itu masih ada ga ya?” tanya saya dengan nada berharap. Eh, tak disangka. Saya mendapatkan jawaban sesuai harapan.

“Yang jual buku bekas kan ya? Masih mas, dari sini tinggal luruuus terus belok kiri ya”

Mendengar itu, kami bertiga langsung menghambur berlari dengan penuh semangat sesuai petunjuk dari mas-nya barusan. Dan benar saja, tepat dihadapan kami.. Sebuah toko buku nan legendaris itu masih berdiri dengan penuh ketenangan. Seakan menolak untuk kalah oleh waktu, ia tetap bertahan ditengah gempuran digitalisasi dan brainrot muda mudi masa kini.

Kami pun melangkahkan kami mendekat dan masuk..

Gudang Buku, Tak Lekang oleh Waktu

Toko ini bukan toko sembarangan. Untuk sebuah toko yang menjual buku-buku bekas, rasanya istimewa sekali menemukan fakta bahwa ia bisa bertahan selama puluhan tahun. Apalagi, posisinya berada di dalam sebuah mall yang sempat sepi selama beberapa tahun terakhir.

“Ini tuh udah ada dari zaman aku masih SMP tau..”, ucap Thina menjelaskan.

Adapun Gudang Buku berada di lantai Lower Ground (LG), posisinya berada persis di seberang MR DIY. Saat ini, toko ini menjual berbagai koleksi buku berbagai genre mulai dari buku anak, novel, komik, majalah hingga berbagai buku referensi buat bahan perkuliahan.

Toko ini terbagi menjadi dua ruko. Ruko pertama berisi buku-buku bacaan dan majalah, sementara ruko kedua mayoritas berisi koleksi-koleksi komik.

Kami memutuskan pergi ke ruko yang pertama dulu.

Ketika Buku Membawa Kenangan Masa Lalu

Hanya dengan melihat sekilas saja, saya bisa tau kalau buku-buku disini didominasi oleh buku lawas. Dari bentuk hingga desainnya, sejenak membuat saya seperti kembali ke masa-masa tahun 2000-an awal.

Apalagi ada beberapa buku disini juga yang bukan bahasa Indo atau inggris, melainkan bahasa asing lain seperti bahasa Jerman. Buset dah si paham tuh kita, hahaha

Ketika saya perlahan tenggelam dalam tumpukan buku, mendadak saya seperti dibawa jauh melintasi lorong waktu. Apalagi majalah-majalah lama, itu pas saya bacain iklannya kok kayak ngakak sendiri ya. Berasa kayak gimanaa gitu kalo dibaca di masa sekarang. Misalnya seperti :

Buku tebel banget, tapi harganya cuma 900 perak

Sekarang kita punya gaji 6 juta sebulan masih struggle sama hidup. Meanwhile zaman dulu, 6 juta udah kebeli rumah di Pondok Indah, hahaha

Kalo sekarang ada super-app, zaman dulu ada super-sabun. Ini sunlight bisa dipake segala macem sampe buat cuci mobil dan cuci baju segala, hahaha

Gen-Z mana ada yang tau kalo pernah ada satu masa dimana aer minum sama bensin, murahan aer minum.

Sebelum muncul Xenia-Avanza, Suzuki Carry adalah mobil keluarga paling ideal pada masanya. (Tapi kalo nanjak, harap turun dulu)

Shampoo yang saya pake, ternyata gak pernah ganti desain selama 50 tahun terakhir. Gileeee, seawet itu desainnya yak.

Bayangin, majalah ini terbit… lalu 22 tahun kemudian, saya baru lahir :’)

Ternyata ada banyak banget perubahan yang terjadi selama puluhan tahun terakhir ya. Apalagi kalo liat angka-angka, itu jadi berasa ngenes aja jadinya.

Sebegitu berasanya ya inflasi. Rupiah zaman sekarang tuh udah makin gede angkanya, tapi makin sedikit nilainya. Pantesan, sekarang 50 ribu tuh kadang suka berasa dikit. Cuma kebeli bakso 2 bungkus doang. Padahal zaman dulu, 50 rebu tuh bisa buat traktir bakso sekelas deh kayaknya, hiks.

Surganya Koleksi Komik

Kalau kalian punya hobi baca komik, disini sih kayaknya tempat yang pas banget ya. Soalnya koleksi komik disini lumayan lengkap, dan cukup tersusun dengan rapi. Mulai dari komik manga atau komik asal amerika, semuanya ada.

Khusus komik manga, itu biasanya udah jadi satu bundel gitu. Koleksi lengkap beberapa seri yang disusun jadi satu, jadi enak bacanya. Nggak loncat-loncat.

Sayangnya kalau untuk novel sih, disini kurang banyak euy pilihannya. Dan sebagian besar koleksi novelnya juga merupakan novel klasik nan jadul, bukan yang kekinian.

Saya sempet berharap ada novel lupus sih, tapi sayangnya ternyata gak ada. Malahan banyaknya novel yang premis ceritanya bernuansa islami, macem kayak buku ini :

Eh tapi setelah ngubek-ngubek lebih dalem, akhirnya ketemu hidden gems nih. Bukunya Goosebumps karya R.L Stine!

Siapa yang dulu pernah baca buku ini dan ketakutan tidur sendirian? Sayaaa… hahaha

Penutup

Seneng banget sih toko buku ini masih bertahan diantara derasnya arus digitalisasi masa kini. Pertanda bahwa geliat minat untuk membaca itu masih ada, tidak sepenuhnya punah begitu saja.

Dan saya angkat topi juga sih untuk ownernya yang tetap semangat menjalankan bisnis ini. Yang saking luar biasanya, bisa bikin tokonya tetap bertahan bahkan saat Revo Mall renovasi besar-besaran beberapa waktu lalu.

Semoga toko buku seperti ini terus bertahan yaa.. Agar nantinya anak cucu kita punya sedikit gambaran tentang bagaimana serunya kehidupan di masa lalu. Dn agar brainrot yang dihadapi generasi sekarang pun bisa teratasi.

Mari, semangat membaca bukuuuu….

Bekasi, 11 Mei 2025
Ditulis sambil menunggu cucian beres di lantai atas.