Eksistensi BlueBird sebagai salah satu taksi nomor wahid di Indonesia, sepertinya kini mulai goyah secara perlahan. Setelah berhasil bertahan dari gempuran aplikasi ride hailing seperti Gojek dan Grab, kini BlueBird punya ancaman lain dari lawan tangguh baru yang muncul.
Adalah Green SM, taksi asal negara Vietnam yang mulai berekspansi ke Indonesia dan mulai menggoyahkan eksistensi taksi berlogo burung biru itu. Ia tidak datang sekonyong-konyong begitu saja. Kehadirannya membawa sebuah konsep & strategi luar biasa, yakni layanan taksi full electric. Semua armadanya tak ada yang menggunakan sistem bahan bakar konvensional, yang membuatnya menjadi satu-satunya taksi dengan armada 100% nol emisi.
Saya sendiri sudah cukup rutin menggunakan taksi berwarna hijau cerah ini selama beberapa bulan terakhir. Dan bisa dibilang, sejauh ini impresinya cukup baik.
Melalui tulisan ini, saya akan membagikan berbagai detil serta pendapat pribadi saya seputar Green SM. Tapi sebelum melangkah lebih jauh, mari kita kenalan dulu dengan layanan taksi asal Negeri Naga Biru ini.
Sekilas Tentang Green SM

Green SM adalah layanan taksi asal vietnam yang dioperasikan oleh GSM (Green Smart Mobility), perusahaan global yang memfokuskan diri pada solusi transportasi pintar & hijau. Armada yang digunakan oleh Green SM, seluruhnya merupakan kendaraan listrik dari brand Vinfast, yang sama-sama berasal dari Vietnam juga.
Nganu, ini taksi Vietnam, pake armada mobil Vietnam. Tiba-tiba saya jadi keingetan sama brand lokal indo yang depannya E itu. Apa kabar ini ya? Coba kalo itu bukan hoax deh ya. Harusnya bisa sih BlueBird armadanya pake brand lokal semua. Hiks.
Green SM pertama kali masuk ke Indonesia pada Desember 2024. Awalnya, layanannya terbatas hanya di daerah Jakarta saja. Tapi pelan-pelan, Green SM mulai berekspansi ke beberapa kota di sekitarnya seperti Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang.
Bahkan per akhir tahun ini, Green SM juga sudah hadir di kota besar lain seperti Makassar dan Surabaya. Mantap!

Oya, karena ini memang merupakan layanan taksi (dengan plat kuning), maka sebenarnya kita bisa lhoo menghentikan taksi ini di pinggir jalan. Sama kayak BlueBird ataupun taksi lainnya.
Kenapa informasi ini penting? Soalnya jujur.. Awalnya saya kira Green SM ini tuh cuma bisa dipesen lewat aplikasi aja macem Gojek dan Grab. Eh tapi ternyata nggak ya. Kalo nemu mobil ini seliwer, monggo lambaikan tangan dan setop aja.
Tapi kalaupun memang mau pesan lewat apps, prosesnya pun cukup mudah dan nyaman kok. Proses registrasinya gampang dan gak berbelit, ditambah UI dari aplikasinya cukup clean, elegan serta minimalis.

Kalian yang biasa pesen lewat aplikasi Grab dan Gojek yang riuh ramai dengan berbagai fitur, pasti akan ngerasa nyaman begitu buka aplikasi Green SM. Karena yaa emang seminimalis itu tampilannya. Sederhana dan tanpa fitur berlebihan.
Tarifnya gimana? Menurut saya sih masih 11-12 sama BlueBird ya. Cuma bedanya, batas tarif bawah di Green SM itu lebih rendah. Sehingga untuk pengantaran jarak dekat, tarifnya akan lebih murah dibandingkan dengan BlueBird

Impresi Saat Memasuki Kabin Taksi

Setelah menunggu beberapa menit, armada taksi berwarna lime green itu akhirnya tiba di hadapan mata. Saya segera menggendong Putri, membawanya masuk ke dalam kabin.
Saat itulah, suasana dingin dan senyap menyambut saya. Karena ini kendaraan elektrik, praktis tak ada bunyi deru mesin apapun kala kami melaju. Jakarta mendadak terasa sunyi, thanks to pada peredam suara yang mumpuni.

Adapun tipe mobil yang digunakan ini, adalah VinFast VF e34 alias VinFast LimoGreen. Mobil ini berbentuk compact crossover SUV dengan konfigurasi 5 kursi, yang bisa dibilang sangat cocok dengan selera orang Indonesia.
Yha kalian tau lah ya, kalo mobil sedan itu beneran gak populer di Indonesia. Saking gak populernya, sampe-sampe BlueBird aja mempensiunkan semua armada Toyota Limo Sedan, dan menggantinya menjadi model MVP 7 seater macem Honda Mobilio dan Toyota Avanza.


Supir yang melayani kami kala itu cukup ramah. Ia tak banyak bicara, namun juga tak cuek saat kami bertanya. Dari beliau, kami mendapatkan informasi bahwa proses seleksi masuk ke Green SM itu ternyata cukup ketat dan sulit. Butuh waktu hingga berhari-hari sampai akhirnya seseorang bisa dinyatakan menjadi supir disini.
Bahkan eks karyawan Blue Bird pun nggak bakal diterima dengan tangan terbuka begitu saja. Tetap, semuanya harus mengikuti proses seleksi yang ketat.
Mungkin karena itulah, supir yang membawa kami kali ini mengendarai dengan tenang dan smooth sekali. Hampir tak sekalipun saya merasakan ada hentakan dari pedal rem yang dipijak mendadak, atau gas yang dikocok kencang pelan. Pokoknya untuk saya yang orangnya mabokan, rasanya nyaman sekali.

Just to mention, beberapa waktu lalu saya sempat merasakan pengalaman kurang menyenangkan kala naik BlueBird. Supirnya ramah, tapi bawa mobilnya kasar sekali. Di jalan kosong tiba-tiba ngebut sampai suara mobil terdengar berderu, dan di persimpangan jalan mengerem mendadak. Perut saya sampai terasa mual, serasa dikocok-kocok.
Gojek dan Grab? Walah, itu mah gausah ditanya. Layanan mereka mah beneran inkonsisten. Kadang dapet mobil bagus, kadang dapet mobil yang udah buluuuk banget, macem gak keurus. Terus, sekalinya dapet mobil yang bagus, eeeh.. supirnya jutek abis. Vibesnya jadi berasa numpang ke mobil orang.
Berbagai Kecanggihan yang Memanjakan

Selain kenyamanan yang menyenangkan, taksi ini juga menyajikan berbagai teknologi terkini yang gak cuma keren.. tapi juga bikin kita jadi lebih aman.
Dimulai dari layar panel segede gaban yang ada di tengah dashboard. Ini layar bukan sekedar layar, tapi juga menjadi panel kontrol untuk berbagai fitur mobil seperti musik, pengaturan AC atau hal-hal lainnya.
Fitur yang menurut saya keren banget, itu kamera 360 sih. Jadi di berbagai sudut mobil ini, itu udah terpasang kamera. Dan integrasi kumpulan kamera ini memungkinkan kita untuk memantau sekeliling mobil dari berbagai sudut view.

Selain itu, di mobil ini juga sudah terpasang berbagai sensor yang membuatnya lebih aman saat berkendara. Info dari supir, jika dia mengendarai kendaraan melebih batas kecepatan yang sudah ditentukan, maka akan ada sebuah peringatan yang muncul.
Peringatan itu bukan sekedar notifikasi belaka, karena setelahnya sang sopir pun wajib datang ke kantor untuk melaporkan alasan ia berkendara secepat itu. Bahkan, mungkin ia pun akan mendapatkan teguran jika tidak bisa membeberkan alasan yang masuk akal.

Sensor lainnya pun tertanam di dalam kursi. Sensor ini memungkinkan mobil untuk mendeteksi berapa banyak penumpang yang ikut ke dalam mobil. Jadi kalau kalian suka takut dan kepikiran sama kasus ‘oknum’ sembunyi di dalam mobil, di Green SM mah aman ya.
Sama seperti contoh kasus sebelumnya, supir pun bisa dapet sanksi kalau menyelundupkan orang diluar dari pesanan.
Pendapat Pribadi & Penilaian
Saya memberikan nilai 9/10 untuk layanan Green SM.
Seneng sih, akhirnya ada juga layanan taksi ‘hijau’ sebaik ini di Indonesia. Kendaraannya nyaman, ramah lingkungan, dan drivernya pun professional. Tarifnya pun gak bikin kantong jebol, cenderung terjangkau apalagi kalau untuk penggunaan jarak dekat.
Well, akhirnya BlueBird nggak sendiri lagi. Dengan kehadiran kompetitor dari Vietnam ini, Mau nggak mau mereka pun harus bisa beradaptasi dan berinovasi jika tidak mau kalah dan tergusur.
Dan kalau sudah begitu, siapa yang diuntungkan? Yaa tentu kita sebagai konsumer.
—
Kalau kalian, pernah cobain taksi vietnam ini juga ga? coba ceritain di kolom komentar yaaa..
Bekasi, 21 Desember 2025
Ditulis sambil melihat sekeliling rumah yang diberantakin putri.




Baru kemarin sore ngobrol sama Fenni after nobar, “Fenn, ku penasaran pengen cobain naik taksi Green SM” Fenni pun sama dengan saya, ingin mencoba meski belum terlaksana.
Wow, rating yang mas Fajar kasih tinggi sekali lho. Berarti emang serekomen itu ya? Soalnya bener sih gocar atau grab kadang nih misal apes momen dapetin mobil jelek, buluk dan pengemudinya jutek aduh combo. Padahal kita bayar dan mestinya dibuat nyaman serta aman yak hehehe. Begitulah, di bidang jasa itu beneran harus di perhatikan banyak hal.
Semoga saja Bluebird segera melakukan bebenah agar lebih baik lagi secara keseluruhan (kualitas pengemudi dan kenyamanan mobil yang membawa penumpang).
Nanti mau coba akh Green SM, apalagi bisa pesan tanpa aplikasi juga ya? Jujurly saya males install aplikasi lagi. Kayak udah kebanyakan aplikasi hahaha.
Eehh kan bisa pesen lewat Gojek mbak lala. Cobainnya lewat gojek aja, biar gausah download apps lagi hehehe.
Kalo naik langsung, jadinya gak dapet argo tetap sih.
Kemarin pas di Jakarta liat ada taksi warna hijau unyu-unyu gitu, suka lihat warnanya, bikin adem. Ternyata iti taksi Green SM toh.. keren, ya. Pengen deh nyobain kalau nanti ke Jakarta lagi.
Blue Bird kini punya kompetitor sepadan nih, mudah-mudahan bisa jadi bahan evaluasi juga buat Blue bird agar pelayanannya tidak jauh ketinggalan dari Green SM, jadinya perusahaan taksi lokal sama-sama bisa canggih seperti green SM dah
Ayo kapan2 kita kopdar lagi mas Yonal. Tapi pas momen santai aja.
Atau mungkin kita2 kumpul di Sukabumi? hehehe
Green taksi ini sudah sampai Surabaya mas, poolnya di dekat kantorku, sekarang semakin banyak kulihat dia berseliweran di jalan. Armadanya bertambah perlahan nih sepertinya. Ternyata senyaman itu ya menggunakan green taksi ini. Terus terang saya belum pernah coba sih. Masih mengandalkan taksi online ya yang kadang memang nyebelin sih, apalagi saat macet atau hujan
Iya mbak, baru banget beberapa bulan lalu masuk surabaya kayaknya. Mereka ekspansinya gak ngacir, tapi tertata sih.
Wajar, soalnya emang armada milik sendiri. Improt semua pulak
Si hejo tosca ini lagi seliweram bangettt di Surabaya
klo aku pas nunggu bus di halte, biasanya kan butuh waktu 15 menitan.. itu bisa banget ada 10-an taxi tosca yg lewat.
warnanya aku sukaaa bgt️ tapi aku blum cobaaa
pankapan dah✌️✨ tingkyu ripiunyaaa
Saya belum pernah nih naik Green SM, Mas. Mungkin karena saya sangat Jarang naik taksi online. Tapi taksi dari Vietnam ini jelas jadi alternatif baru bagi penumpang tapi plus ancaman untuk taksi lainnya di Indonesia hehehe. Karena dari cerita Mas Fajar ini, kelas Green SM banyak sekali keunggulannya. Terutama karena sudah mobil listrik yang ramah lingkungan. Terus pengendalian diri itu. Yang saya suka, bisa stop di pinggir jalan dengan tarif lebih murah kalau jarak dekat ya.
Wah keren ada sensor untuk kasih tahu berapa jumlah penumpang
karena gak ini jadi membuat tenang penumpang juga, biar tahu ada selipan atau nggak
*efekadayangviralitu
Saya lihat tadi ini beberapa hari lalu di Kokas, ciamik melihat penampilan mobilnya.
Keren ya Green SM. Dari cerita di atas terasa aman dan nyaman. Jadi pengen nyobain langsung, sayangnya Green SM belum masuk Bandung. Semoga segera masuk.
Wah kang Fajar udh cobain aja GreenSM. Ini iklannya sering banget fyp di hpku. Dan ngasih tahu kalo GreenSM udh nyampe Surabaya. Udh banyak yang naik sih. Dan bener, kesan mereka thd taksi online dr Vietnam ini bagus bgt.
Mulai dr sopir, armada hingga layanan sangat memuaskan sekali. Keren jg ada tablet dan CCTV yg ngasih tahu kondisi sekeliling kendaraan secara 360 derajat lagi. Ini yg blm ada di taksi online lainnya. Jadi kalo ada apa2 di tengah jalan, bs jd bukti tuh.
Dan yg lbh penting, tarifnya msh terjangkau ya kang. Ntr kalo ke Sby, ikutan nyobain ahh.
Wah ini pasti dapat drivernya yang baik bener nih sampai ratingnya hampir sempurna hehe.
Aku belum pernah naik taksi ijo ini mas, padahal ya sering nih aku lihat seliweran. Semoga nanti ada kesempatan perdana juga naik taksi ini 😀
Ternyata memesannya bisa pakai aplikasi juga yaa.
Menarik juga ada sensor yang bisa mendeteksi jumlah penumpang, tapi sebenarnya karena mobilnya biasanya mungil emang agak jarang kasus bawa penumpang gelap sih ya. Eh, nggak tahu lagi kalau numpang di bagasi haha 😛
Jadi taksi ijo ini lumayan ramah kantong kalau dibandingkan taksi biru yaa?
BTW emang keren yaa Vietnam sampai bisa ekspansi taksinya ke sini. Emang Vietnam nih keknya mulai fokes otw jadi negara maju haha.
Oh ya, nggak usah ngarepin mobil E eksis deh maaass, keknya ngumpet di gorong2 tuuh #eeehhh hahahaha 😀
Waah beneraan yaa Grewn SM bisa menjadi saingan Bluebird kalau gini caranya. Mobil bagus, layanan ramah, supirnya juga bawa mobil enakeun…sayang taksi² gini belum ada di kota kecil tempat saya tinggal. Jadi blm bisa nyoba deh.
Aku dateng pas GIIAS kan ya… brand ini tuh uda cukup sring pecah telor dari mulai pengunjung sampai test drive. Dan gak lama, jadilaah Green SM. Jadi makin happy kan yaa..
Sayangnya memang baru berseliweran di Jabodetabek yaah.. sama kota besaer, seperti Surabaya yaah.. di Bandung, aselik belum ada euuii..
Dan aku beneran amazing sama Jekarda tuh yaa.. kalo pesen online, suka baguuss baguuss kendaraannya. Trakhir, naik BYD. Ahaaii~
Bandung kek belum nemu yang gini siyh..
woww menarik mas Fajar, aku mau coba ah kalau lagi di Surabaya, penasaran seperti apa pelayanan dan rasanya naik kendaraan transportasi umum yang “nggak biasa” ini
mulus gitu ya jalannya mas Fajar, tiba-tiba udah nyampe aja.
Aku memang gak asing sama brand ini, cuman nggak nyangka aja kalau ternyata sampe expansi ke Indonesia, keren banget ini
Ini Green SM mobil listrik ya suasana cabinnya hening dan nyaman bersih pulak jadi bikin tenang dan nyaman buat penumpangnya
Saya sudah beberapa kali mencoba taxi online ini
Nyaman sih, interiornya juga futuristik
Lalu yang paling senang, harganya yang murah
Banyak promo