Pengalaman Pertama Pulang Kampung via Bus Primajasa Bekasi – Kuningan

Pengalaman Pertama Pulang Kampung via Bus Primajasa Bekasi – Kuningan

Kepulangan saya ke Kuningan beberapa waktu kemarin menghasilkan sejumlah pengalaman dan cerita baru. Salah satunya adalah, untuk pertama kalinya saya pulang dengan menggunakan armada baru Primajasa trayek Kuningan – Bekasi. Padahal, saya biasanya pulang dengan menggunakan kereta atau Bus Luragung Kesepuhan yang sudah menjadi langganan.

Awalnya saya sempat ragu untuk mencoba armada bus yang baru beroperasi di bulan Mei tahun 2018 ini. Namun setelah mendapatkan ‘rekomendasi’ dan penjelasan dari Ayah saya, akhirnya saya pun memutuskan untuk pulang kampung dengan menggunakan bus yang satu ini. “Mending Primajasa aja A, gampang kok tinggal ke terminal Bekasi aja. Turunnya juga gampang bisa dimana aja. Turun di jalan tol aja dia mau kok.” Ujar Ayah saya memberi penjelasan panjang lebar.

Iklan Primajasa Bekasi – Kuningan

Akhirnya keputusan saya pun semakin membulat. Di kamis sore hari itu, setelah mendapatkan izin cuti selama tiga hari lamanya, saya pun segera berangkat ke terminal bekasi dengan memesan Ojek Online. Ternyata lumayan juga tarif ojol yang saya bayarkan, bisa antara 28 hingga 30 ribu rupiah. Itu karena jarak dari tempat tinggal saya menuju terminal memang cukup jauh, bahkan membutuhkan waktu tempuh lebih dari setengah jam.

Tapi meski begitu, saya tetap bisa bersikap tenang dan santai di perjalanan yang cukup jauh ini. Kenapa? Karena sepertinya tidak perlu takut untuk ketinggalan armada apabila ingin menumpang Primajasa ini. Bus Primajasa ini senantiasa tersedia dan berangkat secara teratur setiap 45 menit sekali, dimulai dari jam 5.00 pagi sampai dengan pukul 19.00 malam.

Hal ini berbanding cukup jauh dengan Bus-bus Kuningan pada umumnya (Saya ga nyebut merek ya, hehe). Biasanya armadanya cukup terbatas, dan hanya ada di waktu tertentu sehingga perlu penyesuaian waktu khusus agar saya bisa mendapatkan tempat duduk. Luragung Kesepuhan, misalnya. Bus tersebut hanya tersedia dalam 2 waktu pemberangkatan, yakni pukul 7 sore hari atau pukul 6 pagi hari. Kalo sampe kelewat? duh ya sudah asyalam…

Sesampainya di Terminal Bekasi saya pun mendadak menjadi kebingungan. Jujur saja, selama setahun lebih tinggal di Bekasi, baru pertama kali ini saya naik Bus dengan mendatangi terminalnya secara langsung. Biasanya sih saya menanti Bus di lampu merah pasar Rebo atau di dekat Gerbang Masjid At-Tin. Cukup melambaikan tangan, maka bus tumpangan pun segera berhenti sejenak untuk menaikkan penumpang.

Tapi sekarang? Saya justru terlihat seperti bocah kecil yang tersasar di tengah-tengah mall. Sejumlah orang menghampiri saya dan langsung bertanya tanpa basa-basi, “Mau kemana mas?”. Namun saya tidak menggubris pertaanyaan-pertanyaan tersebut dan memilih untuk terus berjalan kaki ke dalam terminal. Prinsip saya, jangan gampang percaya sama orang di tempat ramai seperti ini. Jadi saya pun bersikap se-jutek mungkin.

Ragu untuk bertanya kepada orang-orang di sekeliling, maka saya pun bertanya kepada mbah Google. Sejenak membuka smartphone dan mencari informasi, akhirnya saya mendapatkan nomor kontak Primajasa yang dapat dihubungi. Langsung saja saya copy paste nomor tersebut dan memulai panggilan telepon. Sejurus waktu kemudian, suara pun terdengan dari seberang.

“Selamat sore.. Dengan Primajasa Bekasi – Cirebon – Kuningan, ada yang bisa dibantu?” Buka sang CS dengan begitu sopannya.

Baca Juga :  Pengalaman Perdana Melipir Ke Puncak Monas

Saya pun sedikit kaget, tak menyangka akan disapa dengan sebegitu sopan. Padahal, ini kan ‘cuma’ bis Ekonomi.

“Permisi mas, maaf saya mau tanya. Ini saya kan posisi sudah di terminal bekasi, cuma saya bingung. Ini untuk beli tiket Bus Primajasa-nya dimana ya?”.

“Posisi mas nya dimana ya kalau boleh tau?”

“Saya di gerbang mas, persis di depan pintu gerbang masuk”

“Oh kalau begitu jalan kaki saja mas ke arah pintu keluar, nanti lihat saja deretan bus primajasa yang posisinya paling ujung. Ada papan penunjuknya kok Bekasi – Kuningan. Nanti kalau sudah ketemu bus nya langsung naik saja.”

“Oh baik mas. Berarti ini saya ga beli tiket dulu? Langsung naik aja”

“Iya mas, naik aja. Nanti untuk pembelian tiketnya langsung aja di dalam Bis nya”.

Wah, luar biasa sekali kontak primajasa bekasi kuningan ini. Menjawab pertanyaan dengan begitu sopan dan formal, serta penuh profesionalisme. Padahal nomor tersebut nomor seluler biasa lho, bukan nomor kantor dengan awalan (021) seperti pada umumnya. Two thumbs up for you brader 😀

Puas dan yakin dengan penjelasan CS, saya pun lanjut berjalan kaki menuju ke arah pintu keluar. Hanya beberapa meter berjalan kaki, kerumunan bus Primajasa pun mulai nampak di ujung pintu keluar. Sambil berjalan pelan-pelan, saya pun memicingkan mata mencari-cari tulisan Bekasi – Kuningan. Akhirnya tak lama kemudian, saya pun menemukan bus tersebut. Posisinya nyempil sekali di pojokan, persis di samping gedung berwarna hijau.

 

 

Dengan penuh keyakinan, saya langsung bergegas menuju ke dalam bus yang nampaknya masih kosong tersebut. “Ayo kuningan a.. Kuningan..” Sahut kondektur saat saya berjalan mendekat ke arah bus.

Sama seperti bus ekonomi pada umumnya, bus Primajasa ini menggunakan layout bangku 2 di kiri dan 3 di kanan. Cuma bahannya kain ya, bukan plastik sintetis seperti bis ekonomi pada umumnya. Seluruh armada Primajasa ini telah dilengkapi dengan AC, sehingga tidak perlu khawatir kegerahan sepanjang perjalanan. Dan kalau tak tahan ingin ‘sebats duls‘, tersedia juga ruang khusus untuk para perokok di area belakang bus ini.

Tarif bus ini pun sangat terjangkau. Maksimal per trip dari Bekasi hingga tujuan akhir Kuningan hanya 70 ribu rupiah saja, dan bisa lebih murah dari itu tergantung dari titik dimana kita berhenti. Detailnya dibawah ini ya :

  • Bekasi – Cikopo ( asal atau sebaliknya ) : Rp. 22.000,-
  • Bekasi – Cirebon ( asal atau sebaliknya ) : Rp. 65.000,-
  • Cikopo – Cirebon ( asal atau sebaliknya ) : Rp. 45.000,-
  • Cikopo – Kuningan ( asal atau sebaliknya ) : Rp. 52.000,-
  • Cirebon – Kuningan ( asal atau sebaliknya ) : Rp. 10.000,-

 

Buat kalian semua yang berdomisili di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan sekitarnya, fasilitas dalam bus seperti ini mungkin akan terdengar biasa-biasa saja. Tapi bagi warga Kuningan seperti saya, bus ini sudah terasa mewah dan nyaman sekali. Ada begitu banyak perbedaan yang saya rasakan antara Primajasa dengan PO lainnya di Kuningan, diantaranya :

  • ‘Penuh’ dalam definisi Primajasa adalah ketika semua bangku terisi oleh penumpang. Berbeda dengan Bus-bus Kuningan pada umumnya yang baru bilang penuh ketika sudah tidak ada ruang untuk penumpang masuk. Ini artinya ketika bangku sudah terisi semua penuh, maka disediakan bangku di tengah-tengah. Kalau bangku tengah sudah penuh, maka penumpang baru disuruh berdiri di daerah belakang. Rasanya hampir seperti sarden 🙁
  • Tarif yang dikenakan sudah sangat jelas, sehingga jumlah yang ditagih kondektur akan sesuai dengan jumlah yang dibayarkan. Sementara bus kuningan lainnya biasanya masih ada praktik tawar menawar tarif di atas saat berhadapan dengan kondektur. (Misalnya di tiket 90 ribu, kita bisa nego minta bayarnya cuma mau 80 atau 75 ribu saja).
  • Terakhir, Primajasa ini mau penumpang sedikit ataupun tidak ada penumpang sama sekali, tidak ada pengaruhnya bagi mereka. Tetap saja mereka akan berangkat seperti biasa sesuai dengan prosedur yang sudah diatur. Sementara, bus kuningan lainnya itu harus hati-hati, karena kalau pas berangkat ternyata sepi, bisa-bisa kita dioper ke bus lain atau bahkan lebih parah lagi, kita diturunkan paksa dan busnya ga jadi berangkat. (Serius, saya pernah diturunin paksa di Cirebon gara-gara busnya ga jadi berangkat)
Baca Juga :  Review Bilik Kucing, Cat Cafe Unik di Beji Depok

Oya, hanya beberapa menit setelah saya menyandarkan diri di kursi, bus pun segera bergerak maju meninggalkan terminal bekasi dan masuk ke Jalan Bebas Hambatan. Saya pun segera menancapkan headset di telinga, sambil refleks membuka aplikasi Joox di Smartphone. Petikan gitar dari lagu Resah-nya Payung Teduh pun menjadi teman perjalanan saya selama 5 jam ke depan.

 

Oya, bus ini akan melalui Jalur Tol Cipali serta Tol Palikanci. Namun, sayangnya memang ada beberapa kali dimana bus ini berhenti sejenak untuk inspeksi penumpang di tengah perjalanan. Ia juga akan keluar sebentar di Cikopo untuk mengambil penumpang, dan keluar di palimanan sebelum masuk kembali ke Tol Palikanci.

Supir pun mengendarai bus dengan sangat santai, tidak terburu-buru apalagi sampai ugal-ugalan seperti bis lain. Sebenarnya enak sih, tapi kalau kalian lagi kejar-kejaran waktu, itu artinya bus ini tidak recommended untuk kalian. Sans banget deh pokonya sepanjang perjalanan.

Tanpa terasa waktu bergeser jauh menuju pukul 10 malam. Bus yang saya tumpangi pun saya hentikan di depan jalan sawah, tepat persis di samping Polsek Jalaksana. Arrgghh… Akhirnya tiba juga di Kampung Tercinta 😀

 

Jadi kesimpulannya apa?

Dengan tarif yang murah dan transparan, fasilitas yang nyaman, serta armada yang berlimpah, membuat Primajasa ini menjadi salah satu opsi transportasi pulang kampung yang recommended bagi para warga Kuningan dan sekitarnya. Hanya saja banyaknya inspeksi penumpang, serta pembawaan supir yang santai membuat bus ini kurang cocok apabila kita sedang kejar-kejaran waktu. Yeah, that’s it. Yuk ah cobain aja gaes 😀

 

Primajasa Bekasi – Cirebon – Kuningan
CS Area Bekasi : 0812 8543 8401
CS Area Kuningan : 0813 2051 4027

 

 

 

Bekasi, 04 November 2018.
Ditulis sambil menyeruput sereal serebu perak yang masih hangat.

Fajarwalker

A Man with frugal style living. Sering dikira pelit, padahal cuma males keluar duit.

More Reading

Post navigation

25 Comments

      • Kalau bus ekonomi dgn pelayanan ciamiik seperti ini, niscaya bakal laris manis tanjung kimpul.

        aku pribadi klo diminta milih, lebih demen sopir bus yg santuy, engga ugal²an/ kejar setorann mode on.

        karena trip naik bus tuh salah satu metode “healing”-ku…lah klo ketemu sopir ugal2an jadinya “dzikrul maut” dah

  • Primajasa memang bagus dr segi tarif dan pelayanan, kru bis nya berseragam resmi Primajasa…
    Saya juga langganan bis ini utk trayek bekasi-tasikmalaya

  • Ternyata tulisan 6 tahun lalu, ya. Pasti tarifnya udah berubah namun soal pelayanannya semoga yang udah baik dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Itu pas baca tiba-tiba diturunkan di Cirebon bagi yang udah biasa mungkin selow ya. Tapi kalo pure pendatang pasti bingung apalagi kalau dana terbatas.

    Aku pernah naik bus ngeteng 12 jam dari kota Jammu ke Srinagar, untungnya ditemanin orang lokal (kenal di jalan) jadi ada yang jagain. Kalau sendirian wah gak kebayang, apalagi kl ada kendala bahasa. Gak mesti jauh di LN, tiba-tiba nemu yang cuma bisa bahasa Sunda atau Jawa aja aku pasti langsung roaming 😀

  • Apakah sekarang ada perbedaan tarif dan peraturan baru ya kira-kira? Saya jarang naik bus tapi sesekali pengen juga naik Bus ke kota-kota terdekat dulu. Kalau Primajasa bisa bawa kucing nggak ya Kak?

  • Waah iyaaa, kalo ga ngebut2an, tarif fix, dan ga dibikin jadi sarden penumpangnya, itu udh baguuus sih mas. Dan aku liat juga bagian dalamnya bersih yaa.

    Eh tapi ruang utk merokok nya yg tertutup di belakang itu yaa? Berarti ga akan sampe kecium dalam bus? Aku pernah lihat ruang merokok dari kaca seluruhnya. Tanpa ada ventilasi. Di Malaysia waktu itu . Yg merokok penuh di dalam. Dari luar Orang2 yg melihat itu , kayak ruangan penuh asap, saking ramenya yg merokok. Trus ada yg nyeletuk, ‘liat tuh ruangan bunuh diri’ .

    Baik banget sih Primajasa ini, sampe yg mau merokok aja diksh ruang

  • Bagian dalam busnya cakep dan bersih. Mirip ama bus Malang Kudus.

    Alhamdulillah kalau harga masih terjangkau (gak sampai 100.000) dan service memuaskan yaa. Walau sopirnya mode seloooow.

  • Lah mas Fajar orang Kuningan toh, nyebutnya harusnya kang Fajar atuh yaa hehe. Mertua sy org Kuningan mas, tp lupa nama daerahnya apa.. krn lebih sering ke Cirebon kampungnya ibuku.

    Pernah sekali naik Luragung ke Kuningan longtime ago.. emang begituu deh ya busnya. Selebihnya selalu bawa mobil klo pulkam. Ini sy share ya artikelnya ke keluarga Kuningan deh, bisa jd alternatif oke tuk mudik

  • murah meriah dan nyaman, gass aja kalau aku
    apalagi jamnya juga tersedia bervariasi, ga mentok di pagi atau sore aja. Kalau jamnya variatif gini, misal kita mau ke kuningan pulang kantor, masih kekejar gitu

    jadi inget waktu aku naik bis dari jember ke Jogya, yaampunn sampe dikasih kursi plastik macam ke kondangan, ditaruh di lorong jalan, nah lho aku aja pengen ngakak waktu duduk di kursi plastik. Maksa banget gitu bisnya supaya dapet penumpang banyak

    tarif bekasi ke kuningan ternyata gak mahal-mahal banget ya, aku kira selama ini mihil gitu

  • Setuju banget sih sama pernyataan mas Fajar di akhir. Soalnya daku sering ke Cirebon pas masih zaman sekolah diajak bapake ketemu sodara ya pake bus Primajasa ini.

    Beneran tersedia banyak keberangkatan jadi leluasa pilih jam. Kemudian harganya ramah dikantong. Apalagi kadang saya sekeluarga ke Cirebon pake bus ini. Tapi belum tahu ya kalau tahun-tahun ini apakah Primajasa masih tangguh seperti masa lalu atau malah kebalikan, huaaah kok yak jadi penasaran dan kepo.

  • Ah seneng baca cerita pengalaman tentang bus Primajasa ini. Soalnya daku pernah naik bus (ke arah Sumatera sih) yang modelannya itu kayak yang Kak Fajar bilang, “Nunggu full penumpang, baru jalan”.

    Nah ini kan kurang asik yak buat yang udah datang dari awal, apalagi kalo lagi kebelet pengen ke WC hehe #curcol.

    Mau udah full atau pun belum penumpanganya, waktunya jalan ya harusnya jalan aja ya. Jadi penumpang nyaman, bus aman, semua jadi berkesan

  • Primajasa bia diandalkan untuk perjalanan mudik ya mas. Punya banyak keuntungan, seperti tarif yang murah dan transparan, fasilitas yang nyaman, serta armada yang berlimpah

  • Sebagai pengguna bus antar kota, salut aku sama kinerja dan pelayanan Primajasa ini Jar, CS sopan, busnya lumayan nyaman dan terpenting supir nggak ugal-ugalan..

  • Beberapa bulan terakhir suka bolak-balik ke Cirebon lewat tol cipali dan memang suka ketemu bus ini ternyata memang dibutuhkan buat orang-orang yang mau mudik ke Kuningan walaupun memang tidak bisa buat buru-buru ya

  • baca ini jadi kayak nostalgia ya, entah tahun kapan saya naik bus Priajasa terakhir, dulu sebelum kereta banyak, saya sama teman-teman kalau mau naik gunung ke Garut itu Papandayan atau gunung sekitarnya juga naik bus ini dan pasti Primajasa karena yang ada buat ke sana kayaknya nama bus ini dan kata teman harganya tetap dan udah terkenal, sampai sekarang untuk antar kota gitu berarti masih banyak ya Mas Fajar

    Wah soal harganya yang bus kuningan itu seram juga ya kalau yang sampai dipaksa diturunkan di tengah jalan misalnya, kalau sendirian apalagi cewek ngeri juga, harus lebih hati-hati

  • Pulang kampung selalu membawa cerita yang berkesan. Apalagi kalo naik kendaraan umum, khususnya bus. Jadi keinget masa kecil deh. Aku dulu sekeluarga juga selalu naik bus umum kalo mudik. Dari Bandung ke Pagaden. Naik bus Bintang Murni. Naik di terminal Kebon Kalapa Bandung, turun di Terminal Subang. Karena kelas ekonomi, jadinya sumpek dan kumuh. Tapinya seru. Naik rebutan. Hahaha.
    Begitu besar, naiknya bus agak bagusan. Lupa namanya. Gak seseru naik Bintang Murni.
    Kapan ya terakhir naik bus umum saat mudik? Udah lama banget. sesekali kepengen juga ngulang kenangan itu. Tapinya gak mungkin. Tapi gapapa, naik bis ke Sukabumi, ke rumah adik, bisa ngobatin sedikit kangen. 😀
    Btw, Kak Fajar masih mudik pake bus juga sekarang? Sudah bedakah sekarang baik dari fasilitas hingga ke kesannya? 😀

  • Oh, bis Primajasa ini harganya reasonable yaa..
    Soalnya aku suka banget nontonin channel review bis Jakarta – Surabaya dan salah satunya bis Primajasa. Dari review tempat duduknya, lumayan banget. Cukup lega dengan bantalan yang empuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *