Dering handphone terdengar samar-samar dari dalam kantong saya. Refleks, saya pun segera mengeluarkan handphone dan melihat layar dengan serius. Ya, lagi-lagi nomor baru yang tidak saya kenal sama sekali. “Ah elah, palingan juga customer, kalo ngga paling ya abang ojol lagi.”, gumam saya sedikit menggerutu. Akhirnya saya putuskan untuk mendiamkan saja telepon yang masuk tersebut.

Suntuk, Lelah, Lesu.. Itulah sepertinya pertanda nyata bahwa saya membutuhkan refreshing sejenak dari rutinitas saya sehari hari. Apalagi, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah pesanan masuk di Toko Pakar Ayam, itu berarti semakin meningkat pula tingkat komplain dan request absurd dari customer saya yang didominasi emak-emak. Semuanya harus saya hadapi, dan selesaikan satu per satu tiap harinya. Aaaaarrgghh.. Akhirnya saya pun menyerah, dan memutuskan saja untuk rehat sejenak.

Sebenarnya ada banyak opsi dan rencana destinasi wisata bagi saya kala itu. Tapi entah mengapa, hati kecil ini justru berkata lebih baik saya pulang kampung saja. Sepertinya setelah 2 bulan tidak pulang, rasa-rasanya jadi mendadak kangen sekali dengan rumah saya di Kuningan, Jawa Barat. Dan yah.. Akhirnya semuanya pun terjadi begitu saja. Di waktu malam jum’at hari itu akhirnya saya berhasil menapakkan kaki di rumah tercinta lagi. Jum’at, Sabtu dan Minggu, tiga hari lamanya saya mendapat waktu untuk rehat dan berlibur di kampung halaman tercinta ini.

Esok harinya, setelah melakukan diskusi singkat bersama Asep (adik bungsu saya), akhirnya kami sepakat untuk mengunjungi Bumi Pelangi yang terletak di Babakanmulya, Jalaksana. Tak terlalu jauh dari desa kami, Desa Padamenak. Perjalanan kami lewati dengan berboncengan sepeda motor, tapi kali ini saya lah yang dibonceng adik saya. Harap maklum sajalah, karena jujur saja sampai detik ini saya masih belum bisa membawa motor kopling, sedih yah πŸ™

Berhubung rumah kami terletak di kecamatan yang sama, maka perjalanan menuju ke sana pun tidak butuh waktu yang lama. Paling hanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit saja. Tapi tetap harus hati-hati, karena akses jalan menuju ke Bumi Pelangi terbilang cukup sempit dengan tekstur jalan yang cukup rusak dan berpasir. Kalau kurang awas, bisa-bisa kita tergelincir dari motor kita.

 

Gaye bener dahh singlet McGregor

 

Setibanya di lokasi Bumi Pelangi, kami pun segera memarkirkan motor dan mulai berjalan ke dalam area wisata. Untuk saat ini, tiket masuk ke Bumi Pelangi masih digratiskan. Sehingga pos penjagaan yang berada di depan gerbang pun kami abaikan begitu saja, toh ga ada yang jaga kok. Parkir motor juga masih gratis, asal kudu tetep hati-hati saja ya takutnya ada orang jahat yang ambil kesempatan dalam kesempitan.

 

Lantas apa saja yang bisa kita nikmati di Bumi Pelangi ini?

Cukup banyak. Salah satunya adalah jika kita berjalan sedikit ke dalam, maka kita akan menemukan sejumlah meja dan kursi kayu yang tersusun dengan rapi. Tentunya bukan meja kayu nya yang menjadi poin utama, melainkan view-nya luar biasa indah. Jika kita menghadap ke arah Barat, maka kita bisa melihat keindahanan Gunung Ciremai yang gagah berdiri bersanding bersama mentari sore yang bersinar terang. Sebaliknya, jika kita menghadap ke arah Timur, maka kita dapat menikmati indahnya pemandangan Kota Kuningan nan jauh disana. Ditambah lagi suasana sore hari yang begitu sejuk sepertinya bisa membuat siapapun betah untuk berlama-lama disini.

 

Kursi dan Meja kayu tersusun rapi. Kalo malem lebih seru lagi nih.

Dan… Si Asep malah molor di kursi. BANGUN WOY

Sadar bahwa View adalah poin ‘menjual’ pertama dari Bumi Pelangi ini, maka pihak pengelola pun membangun sejumlah fasilitas yang cukup menarik. Salah satunya adalah Teropong besar yang bisa kita gunakan untuk ngintip orang mandi menikmati pemandangan sekitar dengan lebih asyik tentunya. Untuk bisa menggunakan teropong tersebut, kita harus menaiki sebuah ‘panggung mini’ yang berada tak jauh dari tempat duduk.

Serunya lagi, teropong ini GRATISS tanpa dipungut biaya sepeserpun. Jadilah akhirnya mumpung lagi sepi, kami berdua pun antusias untuk mencoba teropong tersebut sepuasnya, hehehe. Sayangnya, kondisi mata saya yang rabun membuat Saya kesulitan saat menggunakan teropong tersebut. Duh, nasib orang berkacamata πŸ™

 

Memantau Gunung Ciremai via Teropong.

Ada 3 ‘stage’ yang bisa kita eksplorasi. Semuanya gratiss

Merasa lelah dan ingin beristirahat sejenak? Tenang saja, disini ada beberapa warung yang menyediakan makanan dan jajanan ringan kok. Kami pun menyempatkan diri untuk mampir ke salah warung untuk memesan 2 porsi siomay dan 2 gelas pop ice sambil membuka kembali hasil jepretan di kamera saya. Penjaga warung disini ramah sekali, mereka tak sungkan untuk mengajak bicara (dalam bahasa sunda, tentunya) dan memberi penjelasan apabila ada yang kurang kami ketahui mengenai tempat ini. Harga makanannya pun murah-murah kok, ngga yang ‘digetok’ seperti tempat wisata pada umumnya.

Kalau ingin menikmati waktu dengan ngumpul dan bercengkrama bersama keluarga, ada juga sebuah saung berukuran besar yang tentunya bisa kita manfaatkan. Saung yang bentuknya cukup panjang tersebut bisa kita gunakan untuk selenjeran atau duduk lesehan sembari berkumpul seru bersama keluarga.

Fasilitas-fasilitas pendukung disini pun sudah cukup lengkap, semisal toilet umum kalo kebelet dan mushola untuk beribadah umat muslim. Oya, pengelola juga sudah bersikap preventif untuk menjaga kebersihan tempat ini. Mereka menyediakan cukup banyak tempat sampah berukuran besar yang disebar di berbagai titik. Nah, gitu dong.. Tinggal kitanya yang sadar, jangan asal mencle aja kalo buang sampah πŸ˜€

 

Sejumlah warung apabila ingin istirahat sejenak

Saung besar untuk media kumpul keluarga.

 

Oya, jangan lupa juga untuk menaiki salah satu ‘Rumah Pohon’ yang posisinya tak jauh dari saung besar tersebut. Untuk menaikinya kita hanya perlu menaiki tangga bambu yang sudah disusun sedemikian rupa. Tenang aja, aman kok.Β Sebenarnya sih tak ada yang benar-benar istimewa dengan rumah pohon ini. Hanya saja karena viewnya yang cukup indah membuatnya menjadi salah satu spot yang Instagrammable buat muda mudi kekinian.

 

 

Sebelum berjalan menuju parkiran untuk pulang, salah seorang penjaga warung sempat ‘mencegat’ kami dan memberikan rekomendasi untuk mampir sebentar melihat kolam. “Coba aja jalan keliling-keliling dulu ke arah sana kang. Ada kolam renang lho disana”. Wah saya pun akhirnya jadi penasaran. Kolam apakah yang gerangan yang dimaksud? Perasaan ga ada apa apaan deh.

Akhirnya kami berdua pun menuruti rekomendasi dari akang penjaga warung tersebut, dan mulai berjalan beberapa puluh meter ke arah gunung ciremai. Ada banyak sekali bunga-bunga berwarna-warni yang sepertinya akan menjadi spot narsis para kids jaman now. Nampak pula ada 1 buah mesin excavator berukuran kecil yang kebetulan sedang nangkring disana. Saya pun menjadiΒ  semakin penasaran, dan terus berjalan mendekat.

Usut punya usut, ternyata tempat ini akan dibangun sebuah kolam renang dengan konsep terasering, alias kolamnya bertumpuk gitu. Bukan cuma sekedar 3 atau 4 kolam saja, tapi sepertinya akan lebih banyak dari itu. Wah ini sih keren banget. Apabila sudah selesai dibangun nanti, tempat sepertinya ini akan menjadi salah spot wisata ngehits terbaru di Kota Kuningan. Well, semoga cepat selesai ya πŸ˜€

Indah nian view Gunung Ciremai ya.

Proyek kolam terasering yang sedang dibangun. Semoga cepat selesai ya!

 

Alhamdulillah, hari ini kami sudah cukup puas meng-eksplorasi dan menikmati seluruh fasilitas di Bumi Pelangi Jalaksana ini. Lebih senang lagi karena semuanya kami nikmati cuma-cuma, hampir tak ada pengeluaran sepeserpun kecuali mbayar siomay dan pop ice di warung tadi.

Menurut saya, tempat ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi tempat wisata yang nge-hits. Oleh karena itu, keputusan pengelola untuk menggratiskan biaya masuk selagi pembangunan sedang berlangsung, adalah keputusan yang sangat tepat. Seiring dengan waktu, apabila proyek kolam terasering tersebut selesai, maka saya yakin tempat ini akan menjadi destinasi wisata menarik bagi muda mudi baik di dalam maupun diluar kuningan.

Asalkan yhaaa tiketnya jangan kemahalan yaa, ngoehehe πŸ˜€

 

Bumi Pelangi Jalaksana
Babakanmulya, Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45554
Call Center : 0812-2111-013.