Angin sejuk yang berhembus diantara sela-sela deretan pohon rindang, membawa teduh bagi pada segenap jiwa yang terbenam dalam aktivitasnya. Suasana sejuk yang tercipta, membuat panas mentari seakan tak lagi miliki kuasa.
Tepat hari ini, di Jumat yang Agung ini, sejumlah pemuda-pemudi nampak sedang sibuk bekerja tanpa peduli akan terik dan panas yang menerpa. Masing-masing fokus pada tugasnya, namun bersinergi demi satu tujuan yang sama : Menciptakan film berkualitas, dalam kurun waktu 12 jam yang tersedia.
Sebuah tantangan istimewa yang disambut oleh semangat penuh sukacita.


Mereka semua adalah para peserta terpilih, yang berhak mengikuti program IMAC Film Camp dari ILUNI UI. Adapun para pesertanya berasal dari 5 grup terpilih, yang masing-masing beranggotakan 5 peserta dari 5 sekolah yang berbeda.
Ada yang bisa nebak para pesertanya dari mana aja? Well.. here they are!
Foto yang ada di paragraf awal tadi, adalah perwakilan dari SMAN 2 Semarang yang mengambil latar di area archipelago. Terlihat jelas kan semangatnya? Mereka semua bekerja sesuai jobdesk-nya masing-masing. Ada yang menjadi sutradara, asisten sutradara, cameraman hingga penata suara.
Saat melihatnya, rasanya saya hampir lupa kenyataan bahwa mereka masih anak sekolah. Nampaknya cocok sekali mereka terjun di dunia film profesional.
Adapun beberapa perwakilan sekolah lain, mengambil latar yang begitu tak jauh dari posisi saya berada sekarang. Ada perwakilan UPH College, yang mengambil latar di sekitar jalan raya. Perwakilan SMAN 59 Jakarta, yang mengambil latar halte shuttle bus. Serta perwakilan SMAN 1 Gadingrejo, yang mengambil latar sudut lain archipelago.
Hanya satu perwakilan saja menggunakan latar dalam ruangan, yakni SMAN 8 Jakarta yang menggunakan area Graha Wisata untuk proses shootingnya.




Saat ditelisik lebih dalam, ada 2 hal yang membuat saya takjub dengan keseluruhan proses shooting yang dilakukan oleh para peserta ini.
Pertama, mereka tak hanya sekedar dibagi tugas selayaknya pekerja profesional. Lebih dari itu, mereka juga dibekali dengan bekal ‘persenjataan’ yang mumpuni, selayaknya tim profesional. Mulai dari Tripod, Microphone, Kamera Sony hingga Peralatan Pencahayaan yang tak main-main.
Kedua, mereka pun tak bekerja dengan pemeran yang abal-abal. Sebab, talent yang digunakan dalam proses shooting ini adalah talent sungguhan. Yang tentunya mereka pilih, approach dan kurasi sesuai kebutuhan film masing-masing.
Benar-benar mind blowing kan? Rasa-rasanya tak pernah sekalipun saya temukan satu momen dimana kalangan pelajar bisa bekerja dalam dukungan environtment yang se-intens dan se-profesional ini.
Sekilas Tentang IMAC Film Camp

ILUNI UI Movie Awards Competition (IMAC) Film Camp digelar mulai dari tanggal 13 hingga 19 Januari 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Bagi para pelajar, IMAC merupakan wadah untuk belajar dan penghargaan kepada para pegiat muda di Film Pendek. Bagi para pegiat film, IMAC merupakan ajang untuk tumbuh bersama dalam memproduksi film-film berkualitas ke depannya,” ucap Ketua Umum ILUNI UI, Didit Hidayat A. Ratam.


Dalam program ini, para peserta akan mengikuti pelatihan intensif selama 7 hari yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan film di kalangan generasi muda.
Mereka semua akan mendapatkan pemahaman praktis dan teoritis tentang berbagai aspek dalam industri film, seperti penyutradaraan, penulisan skenario, sinematografi, audio, penyuntingan, dan desain artistik. Seluruh sesi ini akan dibimbing oleh para profesional industri film.
Dari seluruh pelajar Indonesia, dilakukan berbagai proses seleksi hingga terpilih 5 sekolah terbaik untuk mengikuti kegiatan ini. Selanjutnya, para peserta tak hanya mendapatkan ilmu teoritis, namun juga diberi tugas untuk memproduksi film pendek setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pelatihan.
Nantinya, semua hasil produksi film akan ditampilkan di acara IMAC Film Festival yang akan diselenggarakan pada 14-16 Februari 2025, di Taman Izmail Marzuki (TMI), Jakarta. Dan tentunya, film terbaik akan memperoleh penghargaan pada sesi awarding tanggal 16 Februari 2025.
Mau ikutan acaranya juga? well.. keep in touch ya!
Apa Saja Kegiatan di IMAC Film Camp?

Seperti yang dijelaskan di paragraf sebelumnya, kegiatan IMAC Film Camp ini memang sarat akan ilmu dan didukung sepenuhnya oleh berbagai perwakilan profesional.
Tak percaya? Mari kita kupas satu per satu agenda yang telah berjalan sejak awal pembukaan hingga hari ini. Diantaranya adalah…
13 Januari 2025 :
- Materi ‘Pengantar Produksi Film’, disampaikan oleh Annisa Adjam, seorang sutradara, produser, dan penulis. Beliau dikenal oleh karya-karyanya yang mencakup berbagai genre seperti dokumenter pendek, fiksi, hingga Virtual Reality.
- Masih di hari yang Sama, ada materi seputar ‘Pengembangan Ide dan Penulisan Skenario’ yang dibawakan oleh Deliesza Tamara. Beliau adalah seorang penulis dan produser film, yang baru-baru ini terlibat dalam drama komedi “My Annoying Brother” versi Indonesia.



14 Januari 2025 :
- Materi ‘Pengantar Penyutradaraan’, dibawakan oleh Dian Tamara. Seorang sutradara film dan video klip musik berpengalaman. Salah satu karyanya yang terkenal adalah video klip lagu “Rimpang” dari grup band Efek Rumah Kaca, yang dirilis pada tahun 2024.
- Materi ‘Pengantar Sinematografi’, disampaikan oleh Herlangga Janottama, seorang Cinematographer profesional. Beliau telah banyak berkecimpung dalam berbagai proyek seperti film, iklan, konten digital, serial, streaming langsung, dan video musik.



15 Januari 2025
- Materi ‘Pengantar Suara’, dibawakan oleh Risalinggih Aditya. Seorang penata suara profesional, yang terlibat dalam berbagai proyek film dan televisi, termasuk “Bardion” (2023), “Quarantine Tales” (2020), dan “Setan Alas!” (2023)
- Materi ‘Penyuntingan Gambar’, disampaikan oleh Andhy Pulung. Andhy Pulung adalah seorang editor film dan colorist. Beliau terkenal akan karya-karyanya seperti “Kutukan Cakar Monyet” (2023), “Suami Yang Lain” (2024), dan “Dilan 1983: Wo Ai Ni” (2024)
Kalau melihat line up para pemateri yang dihadirkan, rasanya tak berlebihan untuk mengatakan bahwa acara IMAC Film Camp ini benar-benar all out. Bahkan tak cuma itu, para peserta juga ditemani oleh perwakilan mentor, yang akan membimbing mereka melewati proses penciptaan film ini dari awal hingga akhir.
Jadi silahkan bayangkan saja, suntikan ilmu penuh daging dari para sosok berpengalaman, dipadukan dengan peralatan mumpuni serta dan talent yang tak main-main.
Kira-kira, film seperti apa ya yang akan dihasilkan nantinya?
Kesan Istimewa Dari Peserta

Dalam satu kesempatan, saya mewawancarai salah satu peserta. Namanya Gifari, seorang siswa asal SMAN 8 Jakarta. Dalam perannya, ia bertugas sebagai Astrada (Asisten Sutradara). Tanggung jawab utamanya, adalah memastikan seluruh proses shoot agar dapat berjalan sesuai waktu yang direncanakan.
Senyum manis di wajahnya, mengiringi kesan positifnya akan acara ini.
“Saya ini masih pelajar, jadi belum lama berkecimpung di dunia film. Selama mengikuti acara ini, semua materi yang disampaikan itu rasanya daging banget.”
“Semua hal yang perlu kami ketahui, disampaikan dengan baik dan mudah dimengerti. Apalagi, para pematerinya juga orang-orang yang sudah berpengalaman”

Tak hanya itu yang membuatnya terkesima. Kehadiran peserta dari daerah lain juga membuatnya takjub, bahkan merasakan culture shock.
“Dari ngobrol-ngobrol dan cerita, saya jadi tau kalau ternyata gak cuma di Jakarta aja yang bisa bikin film yang bagus-bagus.”

Tapi diantara berbagai hal ia dapatkan, hal yang paling berkesan justru adalah tantangan dalam proses pengembangan script cerita itu sendiri.
“Kami berlima itu punya ide dan gayanya masing-masing. Jadi pas proses penyusunan tuh.. hampir berantem, debat terus menerus…”
“…Tapi menurut kami, justru hal itu yang paling berkesan sih. Karena ada pemateri yang bilang juga, kalau script itu tiba-tiba oke-oke aja tanpa perdebatan, justru itu yang jadi masalah.”
Saat ditanya harapan dan impian pasca acara ini, Gifari menjawab dengan penuh semangat optimisme. “Saya sih berharap bisa bikin… at least 100 lah dalam hidup saya. Dan semoga kelak film yang saya hasilkan bisa memberikan impact positif bagi Indonesia”
Mendengar itu rasanya sulit bagi saya untuk menahan senyum. Sebuah optimisme yang membumbung tinggi, disampaikan langsung oleh bibit muda perfilman Indonesia.
Impian Penuh Makna dari Sang Pelaksana

Sebelum langkah kaki saya bergerak perlahan meninggalkan Graha Wisata, saya menyempatkan sejenak untuk mengobrol dengan Mas Bandoro, selaku Festival Director dari acara IMAC ini.
Beliau menyampaikan harapannya, agar kelak dunia film di Indonesia mendapatkan regenerasi.
“10 Tahun terakhir, perfilman Indonesia tuh udah mengalami kemajuan yang luar biasa. Makanya, sekarang itu waktu yang tepat untuk mempersiapkan regenerasi baru. Supaya kelak, perfilman Indonesia akan makin lebih kuat lagi.”
Saya pun mengangguk, penuh persetujuan. Memang benar, 10 tahun lalu jumlah penonton film lokal dan internasional itu sangat terasa ketimpangannya. Namun makin kesini, semuanya mulai berbalik. Seiring membaiknya kualitas film, jumlah penonton film lokal pun kian bertambah dan bersaing dengan film internasional.
“Industrinya sudah baik, ekosistemnya juga sudah baik. Makanya kita harus segera siapkan generasi-generasi berikutnya untuk mempertahankan”, tegasnya.

Dan sebagai penutup, Mas Bandoro pun mengungkapkan impiannya bagi para peserta pasca acara IMAC ini usai nanti.
“Saya sih berharap, ke depannya para peserta didik bisa membuat film yang lebih berkualitas lagi. Karena mereka sudah mendapatkan semua bekal yang dibutuhkan…”
“… Mulai dari mentoring, tantangan membuat fim dalam 12 jam, praktek dengan peralatan profesional, serta shooting bersama talent sungguhan. Itu semua tentunya bisa jadi pelecut semangat untuk mereka terjun di dunia film profesional kelak.”
Harapan yang sama terucap dari mulut peserta dan pelaksana. Semoga kelak suara-suara penuh optimisme itu menggema hingga ke langit, hingga akhirnya semesta akan membukakan jalan..
Saat meninggalkan area Taman Mini ini, hampir tak ada satupun dalam diri saya yang tertinggal, kecuali rasa takjub dan kagum yang tak henti hentinya…
Yang pasti jangan lupa ya, tunggu tanggal screening dan awarding night, yang akan dilaksanakan pada 14 – 16 Februari nanti. Pokoknya, kalian semua mesti datang ya!
Bekasi, 15 Januari 2025
Ditulis sambil mengingat kembali seluruh optimisme di awal tahun.
Wah, menarik banget nih IMAC Film Camp 2025. Berarti sekolah harus mendaftarkan pesertanya terlebih dahulu ya mas? Ga bisa kalau perorangan/ pribadi? Dunia perfilaman buat pelajar2 SMA ini keren ya, mereka antusias menimba ilmu dari ahlinya.
Betul bu, sekolahnya yang harus mengajukan.. itupun dikurasi lagi dari beberapa ratus sekoah yang mendaftar
Seru ya ada wadah atau kegiatan yang bisa mengasah bakat adik”..calon” sutradara, produser bahkan mungkin penulisnya nya juga , udah mulai tumbuh, betul nih kreatifitas mereka patut di acungi jempol, dari pada joget-joget gak genah..ini sih keliatan banget bakatnya, mana tau bisa menghasilkan film”yang hebat kelak.
Iya mbak, asik banget lhoo. Dan mereka tuh bener-bener serius ngerjain projectnya, bener-bener kayak petugas professional banget lho jadinya.
Totally appreciate usaha IMAC Film Camp 2025 dalam membangun generasi baru sineas Indonesia. Program intensif ini pastinya diharapkan untuk melatih keterampilan teknis dan juga mendorong kreativitas dan kolaborasi peserta. Keren ya para generasi muda ini. Semoga saja mereka nantinya akan kita kenal lewat karya2nya serta siapa tahu bisa membawa perfilman Indonesia ke tingkat lebih tinggi.
Amiiin mbak. Moga nanti tanggal 16 Februari bisa kulihat hasil karya yang luar biasa ya
menarik programnya… balal.melajirkan karyawan hebat in the future
Semoga yaaa. Di masa mendatang bisa menjadi para pekerja professional sesuai bidangnya
Ini acara keren, makanya harus terus diadakan. Lewat IMAC Film Camp, bakat-bakat muda diasah dan dikembangkan dan nantiya siap masuk ke industri perfilman. Apalagi para pelajar ini sudah sangat profesional. Mulai daei peralatan syuting yang digunakan, sampai dengan talent-talent yang mereka pilih dan seleksi sendiri untuk keputusan syuting.
Eh ini acara screening dan awarding nightnya bisa untuk umum mas? Wah, jadi penasaran hasilnya mereka deh. Seneng banget liat generasi mendatang semangat dalam meraih cita-citanya kayak gini.
“Semoga kelak film yang saya hasilkan bisa memberikan impact positif bagi Indonesia” -> semangat ini bikin aku yang baca cerita ini pun jadi mengamini dan berharap beneran bisa diraih.
Bisaaa mbak, nanti dibuka kok untuk pendaftarannya.
Kalau ada waktu, nanti ikut datang ya mbak
Belajar 3 hari agendanya padat ya. Ciamik memang nih mereka. Jangan lihat usia mereka yang lebih muda dari Mas Fajar (hehe), tetapi lihatlah kepiawaian mereka yang punya bakat ciamik buat menjadi sineas muda. Semoga langkah mereka terus berkesinambungan ya, sehingga bisa tembus ke kancah nasional hingga internasional.
Aku yang sudah tidak muda lagi dan lupa kapan terakhir pakai putih abu-abu rasanya iriiiiii banget sama anak-anak ini, mereka hebat punya kesempatan yang bagus juga untuk menimba ilmu di dunia perfileman. Rasanya ingin menyusup menjadi salah satu di antara mereka biar bisa dapat ilmu bikin film juga. Mana narasumbernya orang-orang yang mumpuni dibidangnya semua. Adda Jovial Da Lopez jugaaa….waaa…
Alhamdulillah ada perwakilan dari Semarang juga, jadi ikut bangga sebagai warga Semarang. Mereka yang terpilih juga mindsetnya keren-keren, bisa bilang “Tapi menurut kami, justru hal itu yang paling berkesan sih. Karena ada pemateri yang bilang juga, kalau script itu tiba-tiba oke-oke aja tanpa perdebatan, justru itu yang jadi masalah”
Rupanya mereka rupanya sudah siap tumbuh dengan berkembang dari konflik dan bisa menerima konflik itu sebagai sesuatu yang baik untuk kemajuan karya. Salut buat acara IMAC Film Camp yang memberikan kontribusi terhadap kualitas perfileman di Indonesia melalui pelatihan.
semangat anak-anak muda yang tertarik untuk belajar dunia film keren banget, mereka tau passion mereka sejak dini istilahnya, dan berharap ke depannya bisa berkontribusi kepada negara melalui karya-karya film yang mereka buat. Keren banget
aku suka kalau ada workshop atau coaching clinic seperti ini, dari dulu pengen ikutan kelas seperti ini, lumayan banget ini buat nambah wawasan langsung dari pakarnya juga
Aku penasaran siapa yg bakal JD pemenang. Saluut sih, baru tau ada event begini mas. Dan memang jadi kegiatan yg bagus utk regenerasi bakat2 dalam perfilman Indonesia.
Untuk skr, aku pun dah mulai suka dengan film2 Indonesia. Dah mulai baguuus. Walopun kebanyakan pemain2nya itu2 aja hahahahahaha. Kdg bosen.
Btw, peralatan yg mereka pakai ini, punya sendiri, atau dipinjamin Ama penyelenggara mas? Kalo punya sendiri, dipastikan yg ikutan anak2 tajir sih hahahahahha. Krn dulu salah satu mantanku kerja di dunia film, dan dari dia aku tau harga peralatan yg dipake
seru bangeeett liatnyaaa. anak SMA zaman sekarang keren-keren ya. totalitas banget. zaman SMA ku mana ada yang begini wkwk. atau aku aja ya yang salah circle. jadi inget dulu SMA hobi foto trus pas kuliah belajar bikin video. sempet bikin film pendek sama temen tapi nggak seniat ini wkwk keren
Pertama-tama aku mau kasih tepuk tangan meriah buat para peserta IMAC Film Camp 2025, mereka beneran all out dalam berkarya. Bahkan serasa sudah profesional melihat dokumentasi BTS dalam proses pengerjaan film.
Beneran para calon Sutradara dan tim yang bakalan bikin perfilm-an Indonesia kian maju sih . Mereka memanfaatkan masa muda dengan sebaik mungkin, belajar dan berkarya. Sesi night awardingnya bikin penasaran sih, adakah tiket buat umum? Atau gimana cara hadir ke event besarnya? Pengen hadir menyaksikan karya anak muda bertalenta.
Senyummu nular Jar, ketika generasi muda itu bilang 100, sungguh jiwa muda membara.
Membaca materi-materinya itu benar-benar daging ya dan beruntungnya dirimu bisa ikut.
Trus itu pas awarding night di Feb gimana caranya bisa datang? #eh
Wah, keren banget acaranya, menarik banget IMAC Film Camp 2025 ini, ini berarti acara tahunan gitu ya Ma? Pastinya ketat anget ya kurasi peserta terpilihnya, dan ini berarti per kelompok ya (per sekolah) ya sistemnya berarti. Semoga dengan adanya acara seperti ini memberikan dampak positif terhadap generasi muda untuk berkarya termauk dalam dunia perfilman, barang kali peserta terpilih adalah calon-calon hebat di dunia perfilman yang akan mengangkat film Indonesia ke kancah dunia
Wuih menarik banget acaranya ya buat anak muda yang tertarik menggeluti dunia perfilman, materinya bakal dipraktekkan terus di proyek film mereka selanjutnya. Ada anak-anak SMA 2 Semarang jugaa..
Privilege jadi anak SMA jaman now apalagi yg sekolah di jakarta dan sekitarnya.
pastinya hepiii berat dapat kesempatan seperti iniii
semogaaa insan kreatif Nusantara juga tergerak utk sama² memberdyakan potensi anak muda di jalur film dst
Duh kak dulu aku cita cita pengen nge-shoot gini
Apa daya mama papa sreg-nya aku kuliah eksakta
Jadinya eksperimen di lab jadi bahan shoot waktu itu haha
Keren kalau ada regenerasi biar makin banyak film edukatif, inspiratif dan menghibur di Indonesia
Aku seneng banget sama anak muda yang uda tau passion-nya mau kemana.
Dengan bergerak di dunia perfilman, semoga bisa menciptakan tontonan yang bagus dan juga mendidik masyarakat Indonesia dengan makna-makna yang mendalam khas budaya negeri ini.
Bersama IMAC Film Festival, pasti siapapun yang terpilih adalah sekolah paling baik dari seluruh peserta terbaik yang mengikuti serangkaian acara ini.
Wah seru banget ada film camp ini. Anak2ku kalau dah cukup usia kyknya juga bakalan ikutan ekskul2 semacam ini deh dan pastinya ngikutin banyak event terkait bikin film, karena dia suka juga.
Sennag kalau ada lingkungan yang mendukung minat dan bakat anak2 ini ya, siapa tahu rezeki negeri ini punya generasi penerus film maker yang berbakat dan bisa menciptakan film2 berkualitas baik, biar kita gak berkiblat mulu ke korea maupun holiwud hehee.
Setuju sama masnya, 10 tahun terakhir film2 sini temanya makin beragam dan gak monoton itu2 aja, jadi makin banyak yang bisa dinikmati penonton juga. Beberapa tahun lagi siapa tahu industri film Indonesia malah memimpin yaa.
Acaranya keren banget dan para anak muda bisa jadi generasi baru, yg akan menggantikan peran sineas di masa depan. Hebat lho, masih SMA udah belajar bikin film dengan profesional.
Oh baru tau ILUNI UI ngadain acara camp perfilman gitu. Keren n kreatif pasti pesertanya. Noted nih info acara IMAC Film Festival tgl 14-16 Februari 2025, di Taman Ismail Marzuki (TMI), Jakarta. Aku share di grup barangkali ada yg berminat datang.
Ini sie bener2 kerennn acaranya mas….gak nyangka banyak anak2 sma yang sudah berkompeten dalam membuat film..bisa mengikuti pelatihan yang begitu intens dengan narasumber yang amat sangat kompeten pastinya,,dan jadwalnya tu bener padat berisi semua,,keluar dali camp langsung dpt ilmu dan ide2 setumpuk aku rasa ini sie…
Semoga kedepannya perfilm an kita semakin maju dan berkembang dengan aneka cerita yg semakin beragam pula pastinya