“Buset, ini mobilnya muat apa kaga nih?”, tanya saya dengan nada penuh kekhawatiran. Bukan apa-apa, mobil yang datang tepat di depan mata kami semua ini adalah Daihatsu Xenia, yang notabene adalah kendaraan 7-seater. Sementara total penumpang yang naik adalah 10 jiwa, terdiri dari 8 orang dewasa dan 2 bocah balita.
“Gue sih ngeri yak, takutnya kelar kita pake ni mobil shock breaker-nya langsung kena tremor”
Agak random memang cerita kali ini. Berawal dari sebuah grup WhatsApp yang dibuat untuk mengakomodir rencana main Badminton, eeh.. malah berakhir dengan rencana untuk makan seafood bareng-bareng.
Begitulah kalo generasi renta. Olahraganya sekali, rehatnya bertubi-tubi, hahaha
Tujuan kami kali ini adalah Pasar Muara Angke, yang sebenarnya tahun lalu sudah pernah kami kunjungi juga. Bedanya, kali ini yang ikutnya lebih banyak aja, karena total ada 4 couple. Saya dan Thina, Lium dan Katon, Naomi dan Jason, serta Hervina dan Oji.
Yang disebut terakhir bertugas menjadi supir sepanjang perjalanan. Sementara saya, disuruh duduk di seat depan. Bukan karena bertugas jadi navigator, tapi lebih tepatnya untuk menjaga stabilitas mobil dari ancaman bobot saya yang berlebihan, jiahaha.
Perjalanan kali ini menempuh jarak sekitar 40 Km dari Kota Bekasi, dan membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam. Untungnya semesta sangat supportif sekali hari ini. Tak ada awan-awan sendu, sementara jalanan pun terasa lengang dan santai. Membawa suasana syahdu dalam setiap kilometer yang kami lalui.
“Ji, konekin Bluetooth tong. Nyalain lagu lah yang enak-enak..”, request Naomi dari kursi belakang. Oji pun mengiyakan permintaannya dan segera mengatur head unit agar bisa terhubung dan memutar suara.
Saya kira musik musik yang akan diputar adalah lagu-lagu Indie bernuansa folk, macem Banda Neira. atau mungkin musik pop masa kini yang sedang digandrungi, macem Bernadya atau Sal Priadi. Tapi ternyata semuanya salah..
Tak lama setelah bluetooth terkoneksi, suara gelegar pun menggema hingga ke seluruh sudut interior mobil.
Aku tak mau bicara sebelum kau cerita semua.
Apa maumu? Siapa dirinya?
Tak betah bila ada yang lain…
Tiba-tiba lagu Band Wali yang familiar itu menyeruak, mengagetkan. Bahkan lebih absurd lagi, versi yang diputar bukan versi originalnya.. tapi Wali versi Remix.
Astaga.. memang random sekali gadis protestan yang satu ini.
Belanja Langsung Dari Pasar Ikan

Emangnya apa sih yang istimewa dari Pasar Muara Angke?
Well, sederhananya, ini memang surganya seafood. Disini kita bisa berbelanja berbagai tangkapan laut langsung dari pasarnya, kemudian membawanya ke area resto untuk request buat dimasak. Asyik kan?
Makanya, tak lama setelah tiba di lokasi, kami pun segera berbelok ke area pasar untuk memulai proses hunting. Benar saja, belum ada dua langkah, hamparan ikan, kerang dan berbagai hasil laut lainnya sudah tersaji di depan mata.



Buat yang mau ikan, disini ada banyak banget pilihannya. Ikan kakap, ikan tuna, dan berbagai ikan aneka rupa tersedia. Semuanya dalam kondisi fresh, from the ocean. Thina dan semua ladies lainnya langsung excited, sementara saya mah biasa aja.
Soalnya ngapunten, saya dari dulu emang gak bisa makan ikan, malah pernah ada histori alergi pulak. Makanya kesini pun langsung nyari barang lain, seperti udang-udangan.



Untungnya, udang-udangan disini pun gak kalah lengkapnya. Mulai dari udang vaname yang ukurannya medium, udang mantis yang panjang dan berukuran besar, hingga lobster yang ukurannya sebesar telapak tangan!
Yah, meski udang mantis terasa besar dan menggoda, tapi banyak yang bilang aslinya mah kopong alias ga ada dagingnya. Sementara lobster… aduh, kemahalan. Jadi kita mah ambilnya udah vaname aja lah yang udah familiar.






Semakin jauh melangkah, makin banyak pula hewan-hewan laut yang bikin ngiler sejadi-jadinya. Ada cumi, gurita, kerang berbagai variasi dan bentuk.. serta tak ketinggalan : kepiting laut yang ukurannya JUMBO banget. Beneran segede telapak tangan coy!
Tentulah para ladies langsung kalap dan terbawa suasana. Hampir semuanya membawa tentengannya masing-masing. Ya ikan, udang, kerang, sampe kepiting pun dihajar semuanya.


Saya mah cukup liatin aja. Gak tau juga dah itu harganya berapa, hahaha. Maafkeun ya ges, karena ini tuh draft-nya udah lama banget, jadi saya udah beneran lupaaa harga-harganya tuh berapa. Yang pasti sih, lebih murah dibanding harga kalo beli di supermarket ya.
Dimasakin dan Terima Beres.

Sesuai yang saya mention di paragraf sebelumnya, disini tuh kita bisa banget lho untuk minta dimasakin. Malahan, sejak kedatangan kami di parkiran pasar, sudah ada satu perwakilan resto yang ngintilin kami. Macem dijagaain gitu kali ya, biar gak dicomot sama resto lain.
Disini, semua belanjaan yang sudah dibeli akan ditimbang satu per satu, untuk kemudian dicatat dan diproses. Menariknya, disini kita bisa request juga tiap menunya mau dimasak seperti apa dan menggunakan bumbu apa saja.
Misal kayak cumi deh ya, itu bisa request digoreng kering pake bumbu tepung, atau bisa juga dipakein bumbu padang atau asam manis. Kalau sudah semua, nanti kita bisa lansung tinggalin aja dan pindah ke spot yang kita inginkan.



Pesanannya dianterin, kita tinggal terima beres aja. Mantep banget ya kan.
Cuma ada satu hal aja nih yang kurang mantep. Yakni kala kami semua mencoba mencari spot untuk duduk, ternyata oh ternyata… nggak ada. Atau lebih tepatnya adaaa sih, tapi nggak ngenakin tempatnya. Soalnya posisinya berada persis di samping live music.
Kan ga asyik ya makan sebelahan sama bunyi gedebak gedebuk drum. Ntar pas mau ngobrol, kudu tereak-tereak. Hadeuh..
Menikmati Seafood With a View

Berhubung lantai bawah tidak terasa kondusif, maka saya pun mencoba untuk mencari alternatif lainnya di lantai atas. Beruntungnya, lokasi ini belum banyak dilirik oleh pengunjung lain, alias bener-bener kosong gak ada siapa-siapa.
Meskipun sempat ragu, tapi akhirnya kami putuskan untuk makan disini saja. Kebetulan mas-mas restonya pun cekatan, dia langsung merapihkan semua meja dan kursi, lalu membersihkan dan menyusunnya satu per satu agar kami bisa duduk dengan tenang.

Daaaan, view disini tuh ternyata amazing sekali. Seakan dimanjakan, kami bisa melihat laut sekitar Jakarta dengan nelayan yang sedang sibuk berlalu lalang di sekitar pelabuhan. Ditambah bonus pesawat juga yang seakan tak mau kalah sibuk, bergantian membelah langit Jakarta.
Setelah semua meja dan kursi selesai disusun, Mas-masnya langsung membawakan kami satu teko besar es teh manis serta sepiring kerang. Mungkin maksudnya untuk jadi teman ngemil sembari menunggu proses masak selesai dilakukan.
Tapi baru satu suapan, kami semua langsung kecewa. “Lhaaaa, kerangnya kok dingin?”.

Ngerti sih, mungkin kerang yang kami bawa itu ditukar dengan kerang stock mereka yang sudah siap saji. Mungkin biar cepet, maksudnya.
Ya tapi gak dalam kondisi dingin jugaaa atuh lah! Alhasil, Hervina pun langsung mencak-mencak dan meminta abangnya buat bawa balik makanannya. Dituker deh ya, sama yang lebih proper dan anget ke tenggorokan.



Untungnya, untuk menu setelahnya gak ada yang mengecewakan sih. Kebetulan kami pesen lumayan banyak menu. Ada ikan bakar, cumi goreng tepung, udang asam manis, petai, cah kangkung, hingga kepiting kuah pedas. Mantappppp semuanya euy.







Dan overall, semua makanannya enak sih, gak ada yang mengecewakan kayak kerang barusan. Cumi goreng tepungnya approved, karena bumbunya gurih dan matangnya pun pas merata.
Udang asam manisnya pun nikmat, meski sejujurnya agak terlalu pedas.. tapi mungkin ini sih karena saya gak terbiasa makan pedas aja kali ya. Udang bakar, ikan bakar, dan cah kangkung semuanya gak ada yang gagal si.
Yha yang bener aje kalo sampe gagal, masa iya ada resto seafood ampe gagal. heleh

Tapi yang paling mantep mah Kepitingnya sih. Beuuuh, warnanya merah merona banget, seakan mengintimidasi. Rasanya juga lezat banget, beneran berasa lumerr banget di mulut. Bikin saya jadi pengen nyomot lagi dan lagi.
Cuma akhirnya gak jadi sih, soalnya capek ngupasnya. Cangkangnya itu lho, kerasss banget. Effort banget ngeluarin dagingnya, hahaha
Paragraf Penutup


Kalau ditanya, apakah bakal melipir kesini lagi di masa mendatang. Saya sih bisa bilang, TENTU SAJA. Karena gak ada yang bisa ngalahin experience nyomot makanan sendiri dari pasar ikan, lalu minta dimasakin seperti di tempat ini.
Hasil masakannya pun semuanya nikmat, dan hampir perfecto. Andai kerang yang disajikan di awal tidak mengecewakan yhaaa…
Sayangnya, saya terlambat menerbitkan tulisan ini, sehingga catatan lama berisi harga dan total pembelian sudah lenyap seluruhnya. Tapi kalau kalian penasaran, silahkan datang langsung aja ya ke Pasar Muara Angke.
Harganya gak semahal yang kalian bayangkan kok!
Bekasi, 28 Agustus 2025
Ditulis sambil mendengar lagu Golden yang dinyanyikan bocil ke-200 kalinya hari ini.
Mohon maaf nih sebelum ya, punten kalau pas baca bagian dirimu disuruh duduk didepan itu bukan untuk jadi navigator tapi yaa gitu. Kebayang banget itu mobil kalau bisa ngomong, bisa ga sih kalian bagi dua aja ha ha ha ha.
Muara angke itu memang sorganya seafood. Aku sih ga pernah bosan. Walau rasanya jauh dari pulau yang dikunjungin (agak ngeselin kadang nih lidah, udah kena seafood pulau, kalau makan di Jakarta langsung gitu dah)
Tapi akan lebih nikmat seru kalau bersama orang-orang tersayang.
Eh apa kita kapan-kapan para blogger bersua disana gitu hihihi.
Ahahaha, begitulah mbak kalau punya badan jumbo. Musti siap dengan fakta.
Hayuu mbak, kapan2 kita boleh banget melipir kesini si
Saya selama membaca ini, terwow.. wow.. Mas Fajar. Soalnya saya suka sea food. Secara saya waktu kecil dekat tempat pelelangan ikan dekat pantai Losari Makassar. Makanya pas di Gombong Kebumen, saya suka ke pantai Jetis. Di sana juga tempat jual ikan segar. Minta dimasakkan sekilo 20 ribu. Tapi bisa di jenis masakan. Misalnya sekilo cumi. Setengah kilo masak saus Padang, setengah cumi goreng tepung. Dan saya selama tinggal di Jakarta belum pernah nih ke Muara Angke. Makanya sayang ga ada info harga-harganya. Kalau pas ada rezeki boleh deh main ke sana. Tapi saya jagain ketat nih kerangnya. Wajib masih baru masak. Jangan yang dingin hahaha
wuaaaa jenis ikannya banyak dan beragam sekali.. banyak ikan yang belum aku lihat langsung di pasar sini kak.. seger-seger pula.
jadi pengen ikut kesana nyobain kuliner sekalian disana
Dulu tanteku kerja di Muara Angke jadi kalau mau ikan dan seafood lain pesan sama dia, kalau ke sana baru sekali doang kayaknya.. enak juga ya tempatnya bersih dan nggak sumpek…
Kalau ke sini harus pinter milih yang seger, daaan kalau bisa berstrategi tawar menawar harga bisa miring miring..
Sensasinya pasti beda banget ya Mas, kalau makan di sini?
Wkwk btw ini daku komen pun backsoundnya lagu Golden juga >.<
Muara Angke adalah surganya seafood ya mas. Banyak banget pilihan seafood di sana
Semuanya fresh from the sea pula
Pasti lezat makan seafood di sini
Aku pernah denger Pasar Muara Angke, tapi belum pernah beneran ke sana.
Ternyata modelannya kaya di Ancol sama Pangandaran yaa.. beli ikannya, ditimbang dan dimasak ots.
Uwwuu… enak siih.. buatku yang gabisa masak. Kebantu banget makan enak dan pilih ikannya fresh!
Aku suka cumiii.. udang.. BEST siiyh ini ya…
Makan enak rame-rame di tempat yang nyaman.
Anak-anak pun bisa bebas exploring tanpa khawatir.
Experience yang daebaakkk banget
akutu syukaaakk segala macam seafood dan (kayaknya) ga ada riwayat alergi.
jadiii bakal kalap kayak buibu itu daahhh kalo misal ku cuss ke mariii.
btw, jadinya kamu makan udang dan kepiting doang ya?
padahal biasanya teman²ku justru banyak yg alergi udang dan kepiting…tapi fine aja klo makan ikan.
kalo fajar anti mainstream emang
Aku bisa bayangin seger-segernya ikan dan aneka hewan laut lain yang dijual di pasar Muara Angke. Secara kan baru ditangkap dari laut. Terus langsung minta dimasakin sama restonya sesuai dengan selera kita. Mantap bener tuh, Kak. Aku malah pingin kepiting asam manis dah.
Uwaaaaaah mas fajaaaaaaar, aku belum pernah loooh kesiniii. Tahh sih pasar Angke banyak seafood. Tp aku mikirnya mahal, Krn kayak nya kalo seafood jakarta ini mah mahal semua hahahahahah. Udah mindset aja gitu.
Ternyata lebih muraaah yaaa. Aku sukaa nih kalo sistemnya dimasakin juga.
Jadi inget pas ke Hakodate, milih seafoodnya, trus ntr dimasakin.
Biaya masaknya sayang ga inget yaaa. Tapi harusnya ga mahal juga lah yaaa.
Aku di antara seafood paling suka udang. Lobster setelah nyobain bbrp kali, fix aku ga cocok. Cangkang doang gede, dagingnya hambar hahahahah. Enakan udang ah. Kalo kepiting, Krn males effort nya . Capeeeek.
Untung ada yg galak temenmu, berani minta tukar hahahahah. Yalaah, mana enak kerangnya dingin
Gak semahal itu mbaaak, malahan lebih transparan si harganya. Kan kita bayar ongkos masaknya jugaa.
Betul, kalo lobster tuh sebenernya banyak kebuaang. Kepiting abisin tenaga banget ngupasnya. Paling enak mah ya kerang sama cumi si. Kalo ydang pun capek misahin kulitnya soalnya
Ya ampuuun…ini sih surganya seafood bangeet segala jenis seafood ada yaaa….mantapnyaaa….bisa beli seafood apa aja yg kita mau. Eh ditambah ada tempat makannya juga jadi bisa makan seafood fresh langsung disana.
Betul mbaaak, emang ini surganya per seafoodan banget siii
Makan seafood dengan view laut emang nggak pernah gagal dan selalu bikin kangen. Saya belum pernah ke Pasar Muara Angke, tapi situasinya bikin saya nostalgia sama Pasar Kedonganan di Bali.
Sama-sama beli seafood sendiri terus minta dimasakin di rumah-rumah makan sekitar. Tapi saya belum pernah habis dimasakin terus makan di temoat. Biasanya kami bungkus untuk acara kantor atau acara keluarga.
Kalau makan di tempat, biasanya langsung milih di resto tepi pantainya. Harganya masih terjangkau dibanding resto di Jimbaran.
Eh kok malah saya yang nostalgia hahaha Pokoknya seafood segar selalu menggoda ya… Semoga kalau ke Jakarta bisa nyobain main ke pasar ini.
Saya malah belom kesampean ke Bali, heuheuheu. Pengen kesana, tapi musti nabung dulu sih ya.
Tukeran mbak. Mbak pengen ke jakarta, saya ke bali hehehe
Menarik pake banget nih, sebagai pencinta seafood rasanya sangat termanjakan melihat deretan ikan segar, kerang, kepiting dkk
Jujurly ke Muara Angke baru sekali itupun buat naik kapal Paus Dua dan jelajah tiga pulau. Jadi emang belum nih mampir ke area pasar ikannya.
Sensasi milihin ikan yang dimau lalu dimasakin beuhhh ajib sekali dan nggak pusing mikirin cucian piring pulak hehehe.
Syukurlah kerangnya yang dingin itu bisa di tuker. Kerang dara tuh endeus pisan beuh. Apalagi itu bumbu kepitingnya mantul. Terus ikan bakarnya ajib gedeee. Ngiler liat tampilan foto-foto seafood matangnya pun hahaha. Apalagi makannya with view, indah bener. Masya Allah tabarakallah deh ya.
Nah kapan2 mungkin enak kalo sama temen2 blogger ya. Sambil menikmati view sunset disini, sambil ngobrol2 santai kayaknya asyik hahaha.
Bener pisan, good idea. Kebayang bakalan seru saling review makanan, pilih ikan, udang, aneka kerang, dkk. Apalagi dari semuanya masakannya oke banget. Meski di awal sempat bikin gagal kerang dingin but langsung di ganti sama yang baru
Jadi mau nebak-nebak harganya sih hahahhaa. Dengan menu sebanyak itu rogoh kocek sedalam apa?
Serius nanya karena Jakarta itu hmmppp kadang tetap berasa lebih mahal aja ✌️
Daku ke pulau pernah lewat area Muara Angke/Kali Adem, baru sekali. Next kalau mampir lagi bolehlah pulangnya ke sini dulu sambil kulineran seruuu dan memanjakan lidah dengan aneka Seafood segar.
Waktu daku masih piyik ada bus yang dari arah rumah menuju ke Muara Angke, lupa namanya apa gitu. Jadi kalo ada tetangga yang bawa belanjaan isinya banyak perikanan, udah ketahuan deh dari Muara Angke. Cuma pas daku gede sekarang, busnya udah gak ada.
Daku nya belum pernah ke Muara Angke, cuma sering denger cerita aja hehe
Cobain sesekali melipir mbak. Disini banyak banget si pilihan ikan-ikanannya.
salah satu hal menyenangkan saat menikmati seafood di muara angke adalah bisa belanja langsung dipasar dan memilih sendiri jenis ikan dan seafood apa yang ingin dinikmati. Apalagi kalau baru diangkat dari laut biasanya banyak yang seger seger….
Ku punya langganan Hj Leha….. diklo kebukti ngga seger, kita bisa balikin ke penjualnya… hehehe mantap!
Wah aku malah baru tau kalo bisa retur begitu. Nah kalo itu malah lebih enak si, hahahaha
Ya ampun, mantap banget ternyata ya beli seafood di Muara Angke. Kliatan dr foto²nya memang seger² banget. Itu klo minta dimasakin berapa lama nunggunya mas dengan jenis ragam ssafood sebanyak itu? Takut keburu ngantuk klo kelamaan hehe.
Btw bocil² pada makan apa di sana? Gak rewel kah diajak belanja ke pasar seafood?
Aku sih waktu itu gak begitu lama yaa. Paling kisaran 15-30 menitan. Dan itu menurutku udah cepet banget, soalnya memang menu yang dipesan kan lumayan banyak yaa.
Bocil aku kasih makan ikan siii, Alhamdulillah gak pada rusuh ya. Cuma paling agak cranky aka kalo udah ngantuk.
Salah satu kekuatan tulisan mas fajar adalah foto-fotonya yang memuaskan pembaca.
Jadi kebayang banget gimana serunya berburu seafood di Pasar Muara Angke, apalagi bisa sekalian dimasakin.
Aku uda males duluan kalo belanja seafood tapi aku sendiri yang masak.
Sksksks.. berassaa kan yaa..
Padahal uda jaminan makan enak siih..
Aku juga pecinta seafood.
Selama ini milih-milih gini cuma di Ancol.
Lebih jauh dikiiitt ke Pangandaran.
Ahahaha, maafkeun kalo fotonya kureng yaa, soalnya emang lensanya tuh udah Jamuran euy.
Enak disini mbak, beneran terima beres aja. Jadi kalo makan bareng-bareng tuh asyik, gak repot.
Minusnya ya prepare wang agak banyak aja hehehehe
Hmm coba lensa-nya dibersihkan dulu biar hasilnya jernih
Sayang itu pemandangannya keren
Mana lagi menunya menggoda selera semua
Kalau seafood mah jangan makan bareng aku karena pasti lebih banyak aku yang makan haha
Bakalan gak mau pulang deh kalau aku diajak ke sini
Surga seafood
Apalagi harga yaa lumayan masih terjangkau
Kebayang segarnya dan aroma khas seafood dengan berbagai olahannya
Aku juga sebenernya masih betah mnbak, cuma yaa mau gimana. Mau ndak mau balik, kan seninnya mau kerja hehehe
Vibesnya kok berasa happy ya mas, makan sea food di Pasar Muara Angke. Langsung beli dari nelayannya lagi. Aku paling suka cumi sama ikan bakar nih. Apalagi dimakan sama nasi anget plus sambal, mantap jiwa. Kalau aku jadi warga Jakarta bakal tiap bulan bisa kulineran di Pasar Muara Angke
Betul mbak, paling wenak ya memang begini. Belanja langsung dari sumber utamanya, jadinya lebih fresh dan wenak rasanya.
Walah, kalo tiap bulan kayaknya aku gak kuat mbak. berat bayarnya hahahaha
Asli bikin ngiler nih bang. Ikannya pada segar-segar dan pilihannya juga banyak. Saya jadi penasaran dengan ikan yang ada totol-totolnya itu, apa namanya ya. Habis makan seafood banyak gitu, kudu minum air putih banyak sih bang, biar kagak pusing. Saya makan kerang banyak dikit saja auto langsung pusing.
Nah kalo itu saya geh gatau, hahaha. Cakalang apa ya?
Kalo kerang memang setau saya ada banyak kandungan timbalnya gituu, jadinya emang musti dinetralisir setelah makan banyak.
bagi saya yang jarang makan seafood,
enak kayaknya ini minggu pagi kulineran seafood
saya sih yang penasaran sama cumi yang gede hehe
Malahan enakan sore mas, sekalian menikmati suasana di Jakarta ehehehe.
Ga cuma cuminya yang gede banget mas. Kepiting ama ikan juga banyak yang gede-gede euy.
di tempat saya ada restoran yang seafoodnya ditaru di atas plastik alias diratakan di meja
cuman sekarang agak sepi karena kebanyakan seafoodnya tidak fresh
Wow ikaaaan. Masih seger2 karena di dekat pelabuhan yaaa belinya. Dulu tuh aku ngikranya pelabuhan Jakarta cuma Tj priok, Sunda Kelapa, ternyata ada Muara Angke juga. Duh aku kalau ke sana liat yang seger2 juga bakalan kalap siih 😀
Apalagi kalau liat udang, biasanya aku beli utuh trus suka ngebersihinnya sendiri haha 😀
Harganya kalau dibandingin supermarket lebih miring ya, kalau dibandingkan pasar tradisional sekitar rumah gmn tu mas?
Wah asyik bisa dimasakin langsung di tempat juga ya? Berarti restonya gak cuma satu ya yag ada jasa masakinnya? Aku tu suka kepiting, gurita, tetapi gak bisa mengolahnya wkwk.
Adeuh ada pengalaman mengecewakan krn kerangnya dingin yaa, untung ada emak2 yang siap sedia mencak2 membela haknya yaa. Kalau bapack2 doank mah biasanya pasrah =))
ah ternyata kita tidak sejalan ya… situ alergi ikanikanan, tapi doyan udang-udangan dan kerabatnya, saya sih suka pisan ikan dan semua keluarga besar saefood lainnya, hehehe…
btw lain kali bagi tugas kali, sebagian belanja ke pasar ikan, sebagian nyari tempat buat duduk yg enak buat ntar pas makan masak semuanya udah ada tempat duduk pilihan ternyaman, hehe…
Kayaknya Muara Angke menarik sekali dari balik kacamata Mas Fajar, he. Menikmati sunset view bareng keluarga dan teman sambil makan seafood, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan! Sebagai penderita kolesterol, lumayan lama juga ini saya nggak makan seafood. Dari gambarnya aja udah keliatan banget rasanya pasti enak wkwkwk. Seafood mana yang nggak enak si Mas? Kayaknya seafood mau dimasak tanpa bumbu pun pasti enak. Apalagi dibumbuin sama warung spesial jual seafood. Pasti juara lah.
Pengen sih tapi kapan ya..hm…jelajah Muara Angke menarik juga nih, seumur-umur di Jakarta belum pernah aku menginjakkan kaki ke sana. Meluncurrrr..!
SErunya makan kepiting ya dari ngpasnya mas wkwkwk, saya pun sekarang malas makan kepiting kalau ga waktunya longgar karena emang effort naget untuk mengupasnya. Tapi dagingnya memang enak sih
Pernah lihat di acara kuliner gitu kalau makan di Pasar Ikan Muara NAgke enak bisa pilih dan langsung disantap hangat-hangat. Karena ikannya segar, dimasak dengan bumbu minimalis aja sudah cukup enak kok ya
Wah, segar-segar banget seafoodnya. Ada ikan, udang, dan banyak pilihannya. Paling seneng tuh ke Resto Apung, dimasakin tinggal makan aja. Udah kebayang lezatnya. Aslinya aku jadi pengen sarapan seafood nih setelah liat postingan ini.
masih penasaran dnegan tempat ini, kapan yaaa saya bisa ke Jakarta dan mampir ke surga seafood ini. Haduuuh sangat menggoda selera banget.