Bangunan berwarna merah itu hadir dengan begitu tiba-tiba. Membuat hati ini menjadi penuh tanya, apakah gerangan yang baru buka di pinggir jalan itu? Mengapa jika dilihat sekilas, mirip seperti Alfamart namun dengan sentuhan minimalis?
Jujur saja, di momen perdana kala kedua bola mata saya sekilas menangkap franchise bernama O! Save ini. Saya merasakan kebingungan yang mendalam. Sempat terpikir jangan-jangan pencetus franchise ini mungkin tengah mabuk ketika memikirkan business plan dan menyampaikan idenya di hadapan pemodal.
Terlalu gila soalnya.
Bayangkan saja, buat apa coba bikin minimarket baru yang berukuran tanggung di sudut kota Bekasi seperti ini? Dan yang lebih lucunya lagi, meski ukuran bangunannya tanggung seperti ini, O! Save justru dengan percaya diri menyediakan troli besi berukuran besar… mirip seperti di swalayan besar semacam TipTop, Hypermart atau Superindo.
Agar tak tenggelam dalam lautan prasangka yang mulai mendekat ke su’udzon, maka akhirnya saya beranikan diri untuk datang dan masuk ke dalamnya. Melihat dan mempelajari barang-barang yang tersimpan di tiap sudut raknya. Mencoba mencari strategi dan motivasi apakah gerangan yang membuatnya berani memunculkan batang hidungnya di tanah Bekasi ini.
Dan ternyata tak butuh waktu lama. Hanya dalam beberapa kali pengamatan, saya langsung paham bagaimana konsep dan strategi O! Save ini bekerja…
Yuk, mari kita bahas bersama.
Sekilas Tentang O! Save
Sekilas, tak ada yang benar-benar berbeda kala kita masuk ke dalam gerai retail satu ini. Hembusan air conditioner langsung menyambut saya, menghadirkan rasa nyaman dan menyenangkan selayaknya minimarket modern pada umumnya. Sementara barang-barang yang dijual pun hampir kurang lebih sama saja, meliputi makanan, minuman serta berbagai kebutuhan sehari-hari.
Malah disini jumlahnya terasa lebih sedikit, terpantau dari susunan antar rak besi yang cukup berjarak hingga Putri bisa breakdance dan berlari dengan begitu puasnya.
Lantas, jika memang begitu… apa pulak unique selling point-nya tempat ini?
Well.. jawabannya adalah di HARGA.
Yap, kalau mengacu dari website resminya, O! Save mendeskripsikan dirinya sebagai ‘Jaringan ritel konsep Hard Discount pertama di Indonesia‘. Yang sesuai penjelasannya, semua produk disini memang dibanderol dengan harga yang terjangkau, jauh dari harga minimarket dan swalayan pesaingnya.
Maka dari itulah, O! Save memang jarang bahkan hampir ga pernah ngasih promo diskon apapun.. karena buat mereka, harga yang di-publish itu ya harga terbaik.
Jadi ga kaget juga deh kalo ekspansi-nya gila-gilaan. Bayangin aja, meski baru didirikan pada tahun 2023, saat ini cabang O! Save sudah ada banyak tersebar di berbagai lokasi khususnya di Bekasi, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sengaja ga saya tulis jumlahnya berapa, karena yakin pasti bakal nambah terus..
Oya, biar ada gambaran, saya kasih ilustrasi deh ya betapa mantapnya harga produk disini. Jadi waktu itu saya pengen beli beras 5 Kg karena stocknya mulai menipis. Iseng-iseng, saya melipir ke 3 tempat langganan saya untuk melakukan komparasi harga. Dan hasilnya…
Indomaret : Rp. 74.500,-
TipTop : Rp. 72.5000,-
Sementara di O! Save… bisa ditebak berapa? Rp. 69.900,-!!
Saking murahnya harga jual disini, adakalanya harga yang tercantum di rak malah bisa lebih murah daripada harga yang dicetak di kemasan produk itu sendiri. Contoh paling ajib adalah Sandwich Sari Roti, yang di kemasannya tertulis harga Rp. 6.000,-
Begitu dicek di raknya, ternyata cuma Rp. 4.900,- aja.
Bikin bingung kan? hahaha
Maka wajar aja kalau dengan penuh percaya diri, O! Save menuliskan hal seperti ini di sela-sela ruangannya. Senggol bos!
Ada apa saja di O! Save?
Yhaa.. meskipun penjelasan di paragraf sebelumnya terdengar sangat bombastis, namun ada satu hal yang menurut saya jadi deal breaker yang lumayan berpengaruh. Yakni kelengkapan barangnya..
Sebenarnya sih kalau dari sisi kategori cukup lengkap lah ya. Mau jajanan snack, sabun mandi, beras, minyak, dan berbagai hal lainnya tuh ada semua. Tapi dalam tiap kategorinya, itu pilihannya ga begitu banyak. Bahkan bisa dihitung pakai jari.
Susu kotak, misalnya. Dia tuh cuma nyediain Frisian Flag sama Indomilk aja. Padahal kalo buat Putri, saya lebih prefer produk Ultra Jaya aja yang udah cocok dari segi komposisi dan kualitas produknya.
Pun begitu dengan kopi. Pilihannya cuma ada White Coffee, ABC, Good Day dan Indocafe. Untuk saya yang biasa minum kopi Gadjah dan Kopi Madura (baca : Pikopi) jelas tak ada pilihan yang bisa dibawa pulang dari sini.
Tapi yaaa, balik lagi si. Mungkin demi menjual produk dengan harga yang murah, si O! Save ini nyetok item dalam jumlah besar… yang berimbas pada variasi produk jadi tak terlampau heterogen.
Pada akhirnya ya, pilihan ada di tangan kita. Kalau mau di-compare harga, sudah pasti harganya jauh lebih murah ketimbang yang kamu beli di minimarket lain. Tapi yaa siap-siap aja kalau merk yang kamu mau ternyata ga tersedia.
Adanya merk tertentu ajah.
Hal-hal Unik di O! Save
Selama berbelanja disini, saya menemukan beberapa hal unik yang hampir ga pernah saya temukan di gerai retail lainnya. Diantaranya adalah…
Hanya Menerima Pembayaran Cash
Waini nih, yang paling culture shock dan bikin saya sampai geleng-geleng kepala. Ketika gerai retail lain bisa berbagai menerima pembayaran non tunai dalam ragam rupa seperti kartu debit, kartu kredit, e-money, hingga QRIS.. Di O! Save malah terang-terangan hanya menerima pembayaran secara tunai aja.
Penjaganya sepertinya tahu betul, hal ini yang seringkali jadi permasalahan. Makanya sedari jauh sebelum mendekat ke mesin pembayaran, saya sudah diwanti-wanti akan hal ini.
“Pembayarannya hanya tunai ya mas..”
Singkat, tapi bikin kita jadi ruwet kalo pas kelupaan ga megang duit. Apalagi sekarang kan zamannya serba cashless yak. Orang-orang biasanya akan lebih panik ketika ketinggalan hape ketimbang ketinggalan dompetnya sendiri.
Dan menurut saya sih, harusnya ga susah yaa buat gerai waralaba sebesar ini membuka support pembayaran non tunai. Selain pilihannya banyak… lagipula, Ini kan franchise besar, bukan ecek-ecek. Ngurus beginian doang apa susahnya sih.
Jadi kalo menurut saya pribadi sih, sepertinya ada alasan lain kenapa lantas ia cuma mau terima pembayaran cash aja..
Ah, biar kalian tebak sendiri aja ya.. mau saya tulis disini tapi keyboard-nya mendadak licin, susah dipake ngetik… ahahaha *ngeles
No Discount, Except ‘Super’ Hard Discount
Karena mengusung konsep Hard Discount, maka seperti yang saya jelaskan di awal, hampir tidak ada promo rutin yang bisa kita temukan selayaknya gerai retail pada umumnya. Dan gausah nyari sticker kuning, soalnya emang disini mah stickernya udah warna kuning semua! Hahaha
Tapi bukan berarti O! Save ga mau ngasih diskon sama sekali ya. Tentu saja akan ada diskon harga coret di momen tertentu dan cabang tertentu. Cumaaa… siklusnya tuh jarang, dan sekalinya ada itu artinya harganya super duper diskon sangat murah istimewa pake banget.
Pernah ya waktu itu pegawainya menawarkan saya membeli Energen sachet isi 5 bungkus yang katanya lagi promo. Kalau gasalah, harga normalnya tuh di kisaran Rp. 12.500,-. Tau gak harga diskonnya berapa?
Empat Ribu Perak! dan tanpa syarat minimum pembelian apapun.
Sempet curiga, jangan-jangan produk stock lama. Tapi pas dicek, ternyata masih jauuuh banget dari tanggal kadaluarsa. Saya kan jadi seneng yakkk..
Pernah juga ya waktu itu mau belanja kesini, tiba-tiba isinya penuh banget sama rombongan ibu-ibu. Taunya lagi ada promo beli minyak gitu, harganya lebih murah 4 ribu perak dibandingkan harga pasaran. Emak-emak mah langsung relate lah ya. Langsung abis diborong saat itu juga.
Harga Produk Mendetail, Bikin Gampang Ngitung
Kalau kita liat price tag yang ada di rak tuh, mungkin bakal berasa agak bingung. Soalnya alih-alih merujuk ke produk yang ada di atasnya, ini justru kebalikannya : merujuk ke produk di bawahnya.
Tapi yang unik disini adalah, tiap harga yang dicantumkan itu selalu dilengkapi detail keterangan harga dalam satuan terkecilnya. Ini tuh frugal banget euy, soalnya saya kalo compare harga yhaa seringnya pake cara itu. Tujuannya biar bisa tau harga real produk per pcs tuh berapa.
Misalkan nih ya, beli pampers harganya Rp. 55.000,- isi 40 pcs. Biasanya saya bakal bagi tuh, harga total dengan jumlah barangnya.
Rp. 55.000 / 40 pcs = Rp. 1.375,- / pcs
Nah, kalo di O! Save, beginian tuh udah ga perlu dihitung lagi. Soalnya yaa harga per pcs bahkan per ml-nya tuh udah dicantumkan persis di tiap price tag produk.
Simpel, tapi frugal friendy sekaleee..
Produk Rencengan Bisa Dibeli Satuan
Last but not least, meskipun beberapa disini ditulis harga renceng atau paketan, tapi ternyata kita bisa juga lhoo beli satuan sesuai kebutuhan. Dan harganya sama! Mantep bener.
Pernah waktu itu saya pengen beli kopi, tapi duit cash yang saya bawa lagi kurang. Yaudah, akhirnya saya sobek aja rencengan kopinya sesuai jumlah yang saya mau, lalu bawa ke kasir… no problemo.
———————————-
Udah ah, kayaknya segitu aja pengamatan dan pengamatan saya seputar O! Save, franchise retail baru yang mulai bertebaran dan ternyata punya konsep frugal friendly bangettt..
Deket rumah kalian udah ada cabangnya juga ngga? Kalo ada, coba tulis di kolom komentar ya.
Bekasi, 18 September 2024
Ditulis demi me-refresh pikiran sejenak dari perkara yang tiada usainya
Semangat penulis kadang naik turun, jadi boleh lah support biar update terus.
Silahkan klik link dibawah
Atau bisa juga dengan cara transfer ke :
BCA : 6871338300 | DANA : 081311510225 | ShopeePay : 082110325124
Waahh ternyata lebih murah di O! Save yaa mas Fajar.
Aku untuk O! Save sudah tahu cukup lama meski belum pernah mampir, karena kupikir setara dengan Alfa, Superindo dan Indomaret. Ternyata O! Save lebih murah, lain waktu mungkin bisa aku coba belanja di O! Save.
Thanks mas atas infonya.
wahhh best laa kalau macam ni
di kala harga barang naik dan serba serbi jadi mahal tapi O! save pula offer harga murah…untung dapat berbelanja kat sini
Aku baru tahu nie tentang O Save….sepintas aku pikir dia hanya melayani grosiran karena banyak tumpukan kardus tapi ternyata dia melayani segala macam pembelian ya bahkan eceran cuma satu produk pun dilayani…
Lihat perbandingan harganya memang bikin mikir sie…klo bukan produk yng urgent banget sepertinya aku juga bakal pilih belanja disini secara murah banget apalagi pas ada diskon tuuu auto beli banyak hehe..
Tapi beneran sayang nya kenapa harus cash yaa..padahal jaman sekarang kan jamannya cashless, aku aja kadang dompet sampe gak ada uangnya haha…
Emang klo non cash kenapa mas?? Ada pot admin nya gt ya??
Kayaknya bukan cuma perkara potongan admin sih mbak. Nganu, aku ga berani ketik hahaha
Hahh murah banget beras dan barang2 lain. Semoga O! save ada cabang di Malang. Langsung langganan ini mah, dan jadi favoritnya ibu2
Moga bisa ekspansi keluar jawa ya bu
Wah, sayang banget belum ada nih yang murmer tapi kualitas terjamin begini di area dekat rumahku. Harga2nya bersaing dengan yang saya biasa beli di olshop (tapi mesti nunggu kalau lagi promo dulu seeeh).
Wah, aku paling males deh biasanya kalau cuma bisa bayar tunai. Bisa2 mesti kunjungan 2x. Pertama buat survey, lalu balik lagi buat beli yg udah diincer 🙂 . Tapi syukurlah ada yang menjual barang2 bagus dgn harga yang terjangkau ya, jd kita makin banyak dpt alternatif.
Kalau jabodetabek kayaknya bentar lagi ada mbak. Tapi kalau diluar jawa kayaknya masih belum..
Etapi harga di warung madura juga sekarang mah lebih murah dari minimarket lho kadang..
Waa alternatif tempat belanja murmer yaa. Eh harga minyak goreng berapaan di sana mas?
Sayangnya blm nemu ada cabangnya di Bogor. Klo ada pasti aku lgs meluncur tuk cek² n belanja hemat.
Aku belum cek lagi mbak. Tapi memang jauh lebih murha si…
Sekitar 20-30%an lho selisih harganya.
Ternyata sudah cukup banyak juga ya O! Save. Mungkin karena baru berdiri jadi bakar uang dulu kali ya jual dengan harga lebih murah dari minimarket, padahal kena pajak 11% juga kan kang?
Aku coba cari karena ingin belanja tapi yang terdekat jaraknya 62 km.
Kayaknya dia ga bakar uang deh mas. Memang jual profit tipis..
Mangkanya ya nganu, dia gak terima cashless. Mungkin nganu…
Aiiihh ini O Save udah resmi banget yaa, waktu itu aku mampir sama kawan belum bisa bayar diluar tunai, kami sedih padahal barangnya murah2. Terbiasa ga simpan uang tunai banyak dan males nyari ATM jadilah kami pergi tanpa belanja *lah malah curcol.
Kamu senang banget dong yaa nemu tempat yang frugal friendy ha ha ha.
Senang ya ada tempat productnya informasinya detail jadi gampang dihitungnya.
aku tuh suka disana juga setiap lorongnya itu seperti kata bijak gitu dan di kasi no pun he he he.
Ya itu juga si, sayangnya dari manajemennya memang gamau ada pembayaran non tunai kayaknya.
Kata bijaknya juga frugal banget yak mbakkk wkwkwk
Aku sampe browsing ini siapa yg punya, franchise dr mana… Tp yg aku ketemu pada bilang punya Indonesia. Cuma ada yg nyebut, terbentuk Krn perselisihan Ama Dali Filipina, jadi misah dan terbentuklah O save.
Jujur ga pernah liat. Setelah aku cek lokasi yg terdekat kelapa gading.
Tp memang dia ada kelemahan yaaa. Kalo variasi barang ga banyak ya agak sulit. Palingan aku beli yg memang lagi dipengenin aja, bukan utk stok bulanan.
Kalo stok bulanan sepertinya aku msh harus setia Ama tiptop.
Ditambah ga bisa cashless, memang tipe supermarket yg beli utk saat mendadak aja .
Kalo dia bisa menyediakan banyak varian barang, dan cashless, tiptop dkk ketar ketir hidupnya
Kayaknya awalnya dari filipina mbak, terus baru awal taun kemaren ekspansi kesini.
Akupun kesini nandain barang tertentu aja. Soalnya banyak merek yang ga ada, jadi sebagian besar aku selalu beli di Tiptop juga ujung-ujungnya. Sisanya baru beli cash disini
Kebetulan di sekitaran area rumah belum tersedia nih O Save. Semoga saja dalam waktu dekat buka cabang. Kalau dilihat dari harganya lumayan murmer banget. Bisa menghemat pengeluaran bulanan kalau gini caranya.
Cumaaa, agak sayang yaaa kalau bayarnya mesti cash. Jujur aja udah jarang pegang cash karena kalau pegang cash berasa kurang terukur pengeluaran .
Selebihnya, penasaran sih pengen cobain belanja di O Save meski persediaan barang tidak lengkap banget, maksudnya dari sisi merk tertentu.
Thanks infonya, bermanfaat banget nih. Di masa sekarang emang harus pinter atur pengeluaran dan pemasukan supaya tetap balance dan bisa nabung.
Iyaa bogor mah belum ada mbak. Tapi kayaknya nanti bakal masuk sih area ekspansinya, soalnya lumayan cepet euy nyebarnya udah kayak mixue wkwkwk
Wah kalo dah soal harga dijamin beritanya akan cepat menyebar dan akan ramai orang mencoba. Akupun kalo dekat minimarket inj epnasaran mau coba wkwkwk
Iya, apalagi kalo emak-emak ya… Kecepatan persebaran informasinya ngacir banget kalo urusan harga, hahahaha
saya yang tinggal daerah Bekasi belum tahu ada O Save ini wah jadi penasaran mengunjunginya Mas, apalagi harganya juga lebih murah ya, kulihat tempatnya sangat nyaman Mas Fajar
Coba aja mampir mbak.. Emak-emak kalo disini biasanya suka kalap, hehehe
Baru denger soal O Save ini. Pas baca ada tulisan lebih murah dari TipTop langsung kebayang beneran murah sih ini.. cuman kenapa ga mau terima Qris atau pembayaran cashless ya? Kan lebih praktis dan mudah bagi pelanggannya
Nah itu dia sih masalahnya,
Cobaa aja kalo bisa. Aku approve banget deh.. bakal lebih sering belanja.
Belum pernah denger nih O Save..apalagi di Bandar Lampung,belom ada samasekali, kalo soal harga murah mungkin emng tagline nya ya,tapi sayangnya kurang lengkap aja, eh kadang saya di minimarket Indomaret atau Alfamart masih bayar tunai koq mas , apalagi kalo emak” rumah tangga kayak saya yg belanja, masih bawa duit, selain kartu, kalo di daerah mah masih banyak yg bayar tunai, apalagi pasar tradisional, soalnya gak semua mak” tradisional ini punya QRIS kayaknya…walo jamannya semua serba mudah dan online.
Aku kalo lagi di kampung juga seringnya tunai mbak. Tapi kalo di kota tuh.. kayak gimanaaa gitu. Males bawa duit ahahaha. Toh sekarang mah pedagang kaki lima juga udah pada bisa bayar pake QRIS
wah sayang engga bisa bayar nontunai apalagi QRIS. kalau gini kasir kudu siap dengan uang kembalian yang pas
di Jawa Timur belum ada yang rame di Surabaya Palapa murah banget si dibanding lain
aku kalau belanja juga suka yg macam gini lumayan di zaman serba susah gini kudu pinter2 saving
Moga aja manajemennya berubah strategi lagi ya di masa mendatang, hehehe.
Agak gimanaa gitu kalo tiap belanja tapi bawa uang pas. jadinya nggak sreg
Baru denger juga ada O! Save.
Jadi inget KKV yang berubah nama jadi Oh! Some.
Sedikiitt mirip yaa… mengandung hurup “O” ahahaha…. ((penting, ga penting))
Aku mengerutkan kening, brasa di prank ama mas Fajar nih..
Aku beneran secupu itu, ga ngerti makna kenapa lebih milih cash daripada cashless.
Ada biaya adm kah dari pihak penyedia alat EDC-nya?
Pas liat O! Save, aku langsung kepikiran jaman dulu tuh di Surabaya ada yang namanya MAKRO, mas.. Di sini juga jualannya berasa beli di gudangnya gituu..
Cuma aku gak begitu aware euuii harganya lebih murce or sama aja?
Tapi feeling sih konsepnya kalo beli banyak, biasanya dapet harga murce yaa..
Kalo di Bandung mah ada juga tuh.. ((lupa namanya)) emang ugal-ugalan banget.
Ini sangat ngebantu banget buat yang mau punya acara kayak ultah anak atau acara lainnya. Karena beli dalam jumlah banyak, tinggal bungkusin ke paket kicik-kicik gitu kaan..
Atau yang punya anak sekolah.
Biasanya anak TK tuh suka dibekel jajan. Kalo beli rentengan gini, nyaman banget.
Aku malah baru denger makro.. tapi sekarnag mah udah ga ada mbak.
Disini mah beli dikit banyak harganya sama.. jadi macem harga grosirnya udah diset buat pembelian satuan gitu. Jadi yaaaa, jarang banget ada diskonnya. Orang emang udah murah-murah kok harganya.
Sayang juga kalau O save gak menawarkan pilihan yang banyak, bisa-bisa kalah sama minimarket lainnya. Buatku kalau beda sampai 4ribu itu worth it tapi kalau di tempuh dengan waktu dan kurangnya pilihan pasti balik lagi sih ke tempat lain. Ya semoga O Save tetap berekspansi dengan produk-produknya.
Mungkin memang strateginya begitu mbak. Dia memang jual murah, tapi produknya yaa gabisa banyak karena stocknya banyak banget.
nah harusnya memang begini ya dalam berbisnis, menghadirkan keunikan yang membuat bisnisnya beda dari yang sebelumnya udah ada, keren sih O Save ini, selain dari segi harga yang berani bersaing juga dari pelayanan yang hanya menerima cash dan tampilan displaynya yang cukup beda juga
Duh, di tempat saya belum ada O SAVE. Mungkin baru ada di daerah Jawa dan sekitarnya aja ya. Tapi yah semoga cabangnya juga buka di daerah Sulawesi sini, hehe. Soalnya kalau buka di sini bisa jadi tempat belanja bulananku nih karena harga barang2nya yang lebih terjangkau, hihi..
Super mantap ulasannya , bisa sedetail itu.
Saya nyerah dah, kalau membuat artikel seperti itu.
Wah di tempat saya juga ada. Saya kira produk nya tidak lengkap, ternyata memang seperti itu Konsepnya
Dan itu baca o! nya gimana ya , o atau oi
Seni belanja itu cari harga murah. Meskipun cuman selisih cuman 500 perak.