“Yaudah langsung ketemuan di lokasi aja. Kamu naik ojol berarti ya” sahut saya kepada Thina sambil sibuk menata barang bawaan di atas meja.
Hari itu, tepat jam 12 kala sinar mentari begitu full power.. Saya, Thina, Putri dan Fatimah (kakak saya) bersepakat untuk makan siang bersama dalam rangka birthday party kecil-kecilan. Lokasi yang kami pilih, adalah sebuah restoran all you can eat baru. Beneran masih baru, belum ada 2 minggu kayaknya deh ni restoran nongol di daerah sini.
Jujur saya excited banget sih pas ngajakin makan disini. Soalnya yaaa, emang sebegitu deketnya dari rumah. Naek motor tuh ga sampe 10 menit juga udah sampe kayaknya. Ini 10 menitnya dalam definisi real yak, bukan definisi kang marketing perumahan, hahaha
Kalo mau datang kesini, tinggal meluncur aja ke arah Mall Pondok Gede. Abis itu diantara sekian tikungan, ambil jalan untuk menuju ke arah Kodau. Jarak dari mall ke tempat ini cuma sekitar 3 Km aja, dan bisa naik angkot juga kalau lagi males mesen ojek online.
Nanti posisinya di sebelah kiri, persis di seberang Mitra10 Jatimakmur.
Kehadiran Beef Heroes disini bisa dibilang hampir tanpa pesaing ya. Soalnya restoran dengan konsep serupa tuh kayaknya ga ada sama sekali. Palingan head to head-nya sama Oh My Grill dan Sogogi, tapi dua-duanya lumayan jauh. Yang satu di Jatiwaringin, satunya lagi di Lubang Buaya.
Atau kalo mau sonoan lagi.. ada beberapa juga di daerah Grand Galaxy. Tapi yaa again, itu jaraknya lumayan jauh dari Jatimakmur.
Sekitar 10 menit sejak telepon selesai, Thina akhirnya tiba di lokasi. Kami berempat langsung ambil posisi di salah satu meja yang paling dekat sama AC, Biar adem. Lalu kehadiran kami disambut oleh pegawai berseragam hitam merah dengan ramah.
“Udah tau peraturannya mas?”, tanya mbaknya sambil senyum simpul.
“Udah, mbak. Durasi 1 jam, wajib pakai kaus kaki dan free pendamping 1 orang kan ya?”, Saya menjawab sekenanya.
Thina langsung noyor kepala saya.
“Itu aturan playground oy! Bukan all you can eat.”
Harga & Pilihan Menu
Sama seperti restoran ayce pada umumnya, disini ada 2 pilihan menu yang bisa dipilih. Ada paket grill only seharga Rp. 89.000,- sama paket shabu & grill seharga Rp. 99.000,-. Cuma yang perlu dicatat, harga tersebut itu sudah termasuk PPN yaa. Ga kayak resto lain yang harga akhirnya diatas 100 kalo include PPN.
Ketika kami datang kesini, kebetulan banget masih ada Promo Spesial 17 Agustusan. Jadinya dapet diskon khusus, dimana semua paket termasuk shabu & grill dipukul rata seharga 79.000 aja. Uhuy, rezeki orang ultah hahaha.
Catatan tambahan : Putri gratis ya, karena umurnya masih dibawah 2 tahun.
“Mau kuahnya rasa apa ya mas”, tanya mbaknya dengan nada yang hangat.
Saya sedikit mengernyitkan dahi, “Pilihannya ada apa aja mbak?”
“Ada kuah Tom yum sama kuah original kak”
“Oooh yaudah Tom Yum aja deh”, Saya menjawab tanpa ada kebimbangan. Kebetulan, kuah tom yum itu emang udah favoritnya Thina sejak dulu. Jadi saya merasa tak perlu konfirmasi ulang lagi.
“Oke, 3 paket dengan kuah tom yum. Untuk tom yum itu agak pedes ya mas”, sahut mbaknya sambil melangkahkan kaki meninggalkan meja kami.
Dari situ saya langsung kebingungan. Karena… seinget saya sih kuah tom yum tuh biasanya asem-asem gimanaa gitu ya, bukannya malah terafiliasi sama pedes-pedesan. Entahlah, mungkin ini bumbunya udah berakulturasi sama behaviour warga Bekasi sini kali, hahaha.
Tak butuh waktu lama… Kuah langsung dituangkan, dan kompor pun segera dinyalakan. Saya langsung duluan meninggalkan kursi untuk melihat-lihat pilihan makanan yang tersedia sambil mengambil beberapa stock foto dan video.
Respon jujur ketika nyamperin area buffet-nya : terkejut, mengkaget-kaget.
Untuk sebuah restoran dengan konsep all you can eat, pilihan makanan yang tersedia tuh bisa dibilang minimalis banget. Di depan saya cuma ada 1 meja berisi pilihan side dish, 1 meja berisi pilihan minuman, serta 1 buah standing freezer showcase berisi pilihan daging, olahan dan sayuran.
Pemandangan yang cukup aneh, karena biasanya restoran konsep begini tuh identiknya sama pilihan menu yang bejibun.
Biar lebih ada bayangan, saya coba jelasin satu per satu.
Mulai dari side dish-nya dulu. Pilihannya ga banyak, cuma ada kentang goreng potongan crincle, onion ring, kacang panjang goreng, spageti, serta…. nasi putih. Udah, itu aja pilihannya. Harusnya sih ada 2 menu lainnya yakni nasi goreng sama sosis. Tapi entahlah kemana pulak itu… ga ada.
Geser dikit ke freezer showcase. Di dalam freezer ini kita bisa menemukan beberapa daging, olahan, serta sayuran yang…. lagi-lagi pilihannya terlalu minimalis.
Buat daging dan ayam, itu udah disiapin di wadah khusus yang bisa kita langsung angkut ke meja. Pilihannya rasanya sebenarnya cukup beragam, mulai dari korean spiced, premium salted, sweet glaze serta savory salted.
Cumaa… itu ga semuanya ready euy. Dari sekian banyak label yang ada, saya liat ada 1-2 yang kosong. Padahal itu posisi resto masih sepi ya, baru 2 meja aja yang terisi oleh pengunjung. Manalah saya perhatiin nge-refillnya juga uprit-uprit banget, gak yang sat-set langsung diisi banyak gitu tiap kali refill.
Jujur part ini yang bikin paling keciwi sih.
Lanjut lagi dulu deh ke pilihan olahan dan sayurnya. Ini posisinya masih di freezer yang sama, tapi agak dibawah aja. Dan lagi-lagi mengkaget, karena alih-alih dipisah dalam berbagai wadah yang berbeda.. Olahan buat shabu disini malah dikumpulin dan dicampur di satu wadah.
Jadinya pas ngambil tuh yaaa kita ga bisa milih-milih item lagi. Udah langsung ambil terus masukin ke mangkok aja semua olahannya dari satu tempat.
Opsi sayurannya… Cuma ada sawi, jamur enoki, sama jamur kancing…. udah.
Pilihan minumnya ada dua, yakni sweet orange dan lemon tea. Kalo mau minum air putih, di dalam showcase ada air mineral botolan. Tapi diluar paket yaaa, jadi mesti bayar biaya tambahan sebesar 5 ribu. Hmmm…
Yaah kalo ini sih sebenernya salah satu standar di all you can eat lah ya. Tapi jujur saya juga agak berharap, kalo bisa sih disini nyediain at least minuman yang agak tawar gitu. Macem kayak= ocha lah, misalnya. Yang nyegerin, tapi ga terlalu manis.
Atau bisa lah sediain air putih ajaaa… biar gausah nambah lagi euy.
Untungnya pilihan saus dan bumbu disini lumayan lengkap ya. Ada saus barbeque, sukiyaki, bulgogi, teriyaki, serta sambal bawang. Lumayan lah, jadi ada sedikit pelipur lara dari first impression kami yang shock dan keciwi karena pilihan menu yang terlampau minimalis…
Oya, last but not least. Kita bisa ngambil es krim jugaa.. tapi 1 orang maksimal cuma 1 potong.
Ambience, Rasa dan Pelayanan
Kompor sudah menyala, bahan makanan pun sudah tersaji di depan meja. Selanjutnya, kami semua pun langsung bersemangat menceburkan semua bahan makanan ke dalam panci di hadapan mata.
Asap tipis langsung membumbung perlahan, yang kemudian langsung menyadarkan kami akan sebuah anomali lainnya. Yap, disini tuh ga ada exhaust yang berbentuk pipa turun ke bawah gitu. Alih-alih itu, malah cuma ada exhaust yang nempel di plafon aja. Posisinya tentu cukup jauh dari meja masak, dan kurang efektif dalam menangkal panas dan asap yang timbul dari panggangan.
Tapi okelah, let’s pretend it’s not a problem. Sambil membalik-balik daging dengan sumpit, saya sesekali mulai memasukkan daging dan olahan yang sudah nampak matang ke dalam mulut. Ayam filletnya lumayan oke sih, karena yaa tentu ini tuh bagian paha tanpa tulang yang gurih dan empuk dalam tiap gigitan.
Sementara dagingnya juga lumayan oke, tapi entah kenapa saya merasa bumbunya kurang meresap. Kayaknya musti dicocol sama bumbu dulu, baru bakal kerasa lebih bold rasa bumbunya. Mungkin bagian dapurnya perlu marinasi daging dalam durasi lebih lama lagi.
Olahan dan sayurnya…. Ehm, disini saya agak kaget. Bukan karena ga enak atau gimana ya, tapi perkara saus yom yum disini yang lumayan pedas. Thina yang penggemar kuah tom yum aja sampe kebingungan, kok bisaa kuahnya sampe pedes banget kayak begini. Sampe akhirnya pertengahan durasi kita mutusin buat ganti ke kuah original aja, biar ga kelewat pedes.
Side dish-nya lumayan enak. Saya paling suka sama onion ringnya karena well-cooked, gurih dan nggak keasinan. Kentang goreng, kacang panjang dan spagetinya juga nggak mengecewakan sebenernya. Semuanya nikmat disantap, dan Putri pun nampak sangat suka memakannya meski sambil ngeberantakin meja.
So far, sebenarnya meski menu yang disajikan minimalis, tapi rasa setiap makanan disini lumayan oke. Sayangnya, ada dua hal yang menurut saya perlu jadi catatan penting di Beef Heroes.
Pertama, pilihan menu yang sedikit itu gapapa. Tapi kalau sudah ada di menu, ya berarti seharusnya ada. Kenapa saya perlu highlights ini, karena diluar dari nasi goreng dan sosis yang tidak ada. Ada satu pilihan menu lain yang sama sekali tidak dihadir, yakni daging slice shortplate alias daging berlemak.
Saya sempat ragu, apakah daging berlemak akan dihadirkan atau tidak sama sekali. Sampai akhirnya saya tanyakan ke salah seorang karyawan, dan jawabannya adalah…
“Iya, ada mas. Cuma belum tersedia yaa. Lagi nunggu di-refill dulu”
Sayangnya, sampai kami pulang. Itu daging berlemak tuh gak nongol sama sekali. Nganu, maksud saya kalo memang kosong.. yaudah bilang aja. Atau gausah sebutin sama sekali di menu. Kalo begitu kan.. jadinya macem harapan palsu, hiks
Dan yang kedua, proses refill harusnya bisa lebih cepat lagi. Asli deh, agak gemes liat kulkasnya yang kosong terus-terusan. Sekalinya direfill, itu cuma diisi beberapa box doang dan itupun jumlahnya terlampau sedikit. Ketika pengunjung mulai ramai berdatangan, siklus refill-nya juga ga betambah cepat. Sehingga terjadilah momen kekosongan yang cukup menggemaskan.
Dan tiap kali ditanya, karyawannya selalu pakai jawaban yang sama. “Mohon ditunggu ya mas, lagi mau direfill dulu”
Kasian yang datang belakangan, karena nungguin refillnya lumayan lama. Sekalinya di-refill, eeeh.. udah diambil sama pengunjung lain. Harusnya restoran ayce tuh gaboleh ada kayak begini yaa. Namanya menu utama tuh harusnya ready terus, gaboleh sampe kosong.
Dan yang lebih menggemaskan lagi.. Ketika kami semua yang di lantai bawah masih nunggu dagingnya refill tanpa kejelasan yang pasti. Eeeh… tiba-tiba karyawannya malah masukin satu keluarga gitu, lalu diarahkan ke lantai atas.
Nganu, maksud saya di bawah aja masih keteteran. Ngapaaain euy buka lagi di lantai atas? Kenapa ga dibikin waiting list aja dulu gitu euy.
Kesimpulan Akhir
Secara lokasi, bisa dibilang sebenarnya Beef Heroes ini cukup strategis. Apalagi pesaingnya minim, dan harganya juga sebenarnya cukup terjangkau. Sayangnya, pilihan menunya kurang atraktif, dan dari sisi pelayanan khususnya kecepatan refill sepertinya bisa ditingkatkan lagi.
Just to remind, konsep restorannya All you can eat ya, jangan malah berubahjadi All you can wait 🙂
Bekasi, 5 September 2024
Ditulis sambil menghabiskan kopi tuku di depan meja kerja
Semangat penulis kadang naik turun, jadi boleh lah support biar update terus.
Silahkan klik link dibawah
Atau bisa juga dengan cara transfer ke :
BCA : 6871338300 | DANA : 081311510225 | ShopeePay : 082110325124
Lho iya kok bisa ya isi kulkas nya banyak kosong gitu. Sayang banget kan, pastinya pengunjung AYCE ini ingin memaksimalkan porsi makan dengan menu-menu yang tercatat. Kalau banyak kosong dan nunggu refilnya lama yaaa berubah bukan All you can eat lagi.
Padahal, awalnya aku tuh sudah bersemangat mendengar harganya yang sangattt ramah dikantong. Gapapalah ya menu nya enggak banyak banget, alias rada minimal kalau beneran full dan di refil dengan sat-set. Sehingga pengunjung bisa icip semua.
Kuah tom yum serius pedes? Ehehehe, agak unik sih ya. Gapapa lah, yang suka pedes berarti pesen kuah tom yum aja.
Thank you review mendetail nya. Sangat informatif dan bermanfaat banget nih.
Nganu mas aturannya bukan untuk playground yaa wkwwkwk
sepertinya pelayanannya kurang memuaskan ya Jar, padahal daging berlemak itu paling nikmat loh soal makan all you can eat.
Kalau all you can wait selak laper wahh pegimane ini? Habis dong waktunya buat nunggu refillan daging? Rugi dong…
At least ada banyak varian saus dan rasa spaghetti enak ya. Sukaa deh lihat foto dek Putri yg keliatan menikmati banget spaghettinya.
Pas dateng mah semangat di awal ya mas,soalnya menunya aja all u can eat,gimana gitu mikirnya..ternyata agak jauh dari harapan, gak banyak yang bisa di pilih jadinya, saya pernah ngalamin gini mas…udah jauh”dateng pas nyampe makanan gak banyak pilihan, padahal di buku menu seabreg”..pesen ini kosong..pesen itu gak ada..laah..piye toh,akhirnya kuciwa karna gak sesuai harapan
Apakah ada durasi waktunya juga, Kak. Mengingat waktu refill yang bikin gemas, kan jadi sayang kalau ada durasi waktu yang harus kita perhatikan.
All you can wait. Aya-aya wae, kak. Hehehe
Iya, aku juga suka heran sih, kenapa kalau memang sudah gak disediakan lagi kok penampakannya masih setia di menu. Positive thinking-nya, mereka lagi kehabisan stock dan lagi nunggu datang stock-nya? Tapi kenapa gak jujur aja ya? Apa memang SOP-nya bikin All You Can Wait? *bercandaaa*
kalau ayce dulu saya pernah nyoba hanamasa
jaman blm dikasi waktu
datang pagi pulang sore
pulang2 enggak bisa jalan karena kekenyangan
waduh waduh aku jadi gemes gini ya, kayak belum siap buka gitu ga sih ini
kayaknya aku belum nemuin modelan tempat makan yang ga ready kayak gini, bahkan sampe nunggu direfill, aku belum ketemu jawaban kayak gini soalnya
aku penasaran sama kuah tom yum, saking lamanya nggak makan AYCE sampe lupa rasa-rasa kuah ahahaha